BKKBN Jatim Lakukan Audiensi Bersama Unicef Membahas Program Penurunan Stunting

Bangga Kencana || Surabaya – Perwakilan dari Badan Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Children’s Fun / Unicef) berkunjung ke Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur untuk bertemu secara langsung dengan Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Provinsi Jawa Timur, membahas program percepatan penurunan stunting di Jawa Timur. Selasa (8/6/2021).
Kepala Perwakilan Unicef Wilayah Jawa, Erni Ndoen Ph.D, mengungkapkan bahwa organisasinya sangat terbuka dan mendukung upaya – upaya pemerintah dalam percepatan penurunan stunting.
“Prinsipnya kami siap untuk berkolaborasi, selama ini Unicef memiliki 4 program penanganan permasalahan gizi yaitu, permasalahan gizi pada anak (Stunting), Gizi pada ibu menyusui (ASI), Gizi pada remaja, serta Gizi pada situasi darurat (Bencana Alam),” kata Erni
Erni juga menegaskan bahwa penanganan Stunting ini merupakan tanggung jawab bersama yang penanganannya harus melibatkan banyak sektor, termasuk swasta. “Semua harus berkontribusi, harus dikeroyok, termasuk dari pengusaha swasta sangat terbuka untuk digandeng dalam kolaborasi ini, mengingat sistem pola asuh pada lingkungan perusahaan swasta juga dapat menjadi faktor pada peningkatan stunting, untuk itu swasta juga sangat concern dalam penanganan tersebut, sangat tepat bila kita juga merangkul swasta untuk ikut berkolaborasi,” tuturnya.
Kaper BKKBN Provinsi Jawa Timur, Drs Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., menyambut dengan baik tawaran dukungan Unicef dalam program percepatan penurunan stunting ini.
“Tawaran untuk dukungan dan kolaborasi dalam program penurunan stunting ini sangat bagus, karena memang Stunting menjadi concern BKKBN, kami menyambut baik, berharap kolaborasi dapat berjalan terus dengan baik, kami siap mendukung penguatan-penguatan yang di lakukan Unicef dalam program percepatan penurunan stunting ini,” paparnya.
BKKBN akan menerapkan konsep pendampingan keluarga sesuai dengan ranah dan tanggung jawab program KB. “Konsep yang kami tawarkan adalah Pendampingan Keluarga, dalam program percepatan penurunan stunting yang mana secara struktural menjadi tanggung jawab Program KB, tetapi kami masih menunggu “gong” dari pemerintah dalam bentuk perpres dari pemerintah untuk memudahkan kami dalam bergerak,” pungkasnya.
Turut Hadir dalam pertemuan tersebut, Ahli Gizi Unicef, dr Karina Widowati, Koordinator Bidang KB-KR BKKBN Jatim, Waluyo Ajeng Lukitowati, S.St., M.M., Koordinator Bidang Adpin, Dra. Sofia Hanik., M.M., Sub Koordinator Subbid Hubalila, Nur Hotimah, S.Sos., beserta jajaran BKKBN. @red