Keluarga Jawa Timur

Pemahaman Stunting di Sampaikan Kaper BKKBN Jatim Melalui Podcast

Bangga Kencana || Surabaya  – Kepala Perwakilan (Kaper) Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., hadir memenuhi undangan Kepala Kantor DPD RI Perwakilan Jawa Timur, Gino Vanollie, S.Pd., M.H., untuk diskusi bersama sekaligus menyampaikan pesan informasi kepada masyarakat melalui media podcast Pustaka.JC.co dengan tema stunting, problematika dan penanganannya.

Hadir juga sebagai Nara sumber, Dosen Prodi Imunologi Pascasarjana Unair, Dr. Arif Rahman Nurdianto, dr., M.Imun., sekaligus Kepala Puskesmas Trosobo, Kabupaten Sidoarjo.

Teguh, Kaper BKKBN Provinsi Jawa Timur, mengungkapkan bahwa salah satu permasalahan stunting adalah stigma negatif kurangnya pemahaman masyarakat terhadap stunting, untuk itu diperlukan berbagai cara untuk menyampaikan informasi tentang stunting kepada masyarakat, salah satunya adalah melalui saluran Podcast.

“Stunting ini memang merupakan permasalahan yang harus di selesaikan bersama tidak bisa dengan membebankan tanggung jawab kepada sektor tertentu, semua harus saling kolaborasi, apalagi banyak masyarakat yang kurang memahami apa itu stunting, sehingga banyak stigma negatif yang berkembang di masyarakat, salah satu cara untuk memberikan edukasi dan informasi yang tepat adalah melalui saluran Podcast ini, kita bisa berdiskusi bersama, berkolaborasi membahas permasalahan stunting sambil memberikan informasi-informasi yang bermanfaat bagi masyarakat, papar pak Teguh.

Beliau berharap bahwa metode ini dapat terus dilaksanakan di masa yang akan datang terutama dengan menghadirkan praktisi langsung dari lapangan untuk menjadi narasumber.

“Saya harap kedepannya bisa menghadirkan praktisi yang paham betul permasalahan stunting di lapangan untuk kita ajak diskusi bersama melalui podcast ini,” lanjut pak teguh.

Selain itu melalui podcast yang di gagas oleh DPD RI Jawa Timur ini beliau berharap agar informasi yang dihasilkan melalui diskusi tersebut tidak hanya didengar oleh masyarakat tetapi oleh para pengambil kebijakan “Selain di dengar oleh masyarakat juga dapat di dengar oleh para pengambil kebijakan, semoga dapat memberikan dampak positif yang mendukung upaya untuk penurunan stunting di Jawa Timur,” ujarnya.

Senada dengan Kaper BKKBN Jatim, Dr. Arif juga berharap melalui media podcast ini dapat di sampaikan informasi- informasi positif kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap permasalahan kesehatan.

“Di jaman digitalisasi ini tentu kita harus memanfaatkan media yang sesuai dengan trend saat ini untuk menyampaikan informasi yang positif kepada masyarakat. Semoga melalui ini kita dapat melakukan komunikasi perubahan perilaku terhadap masyarakat untuk lebih peduli terhadap masalah kesehatan,” ujarnya.

Sementara itu, Gino menyoroti kurang pahamnya masyarakat akan istilah stunting yang menurutnya kurang akrab di kalangan masyarakat, sehingga mereka kurang peduli terhadap permasalahan tersebut.

“Kata stunting ini bila di kalangan kita semua tentu sudah tidak asing, tetapi tidak demikian di kalangan masyarakat luas, mereka lebih faham akan istilah cebol, kerdil, dll, kita harus mendapatkan istilah yang tepat yang akrab di khalayak umum sehingga lebih mudah untuk memberikan pemahaman akan pentingnya masalah ini,” pungkasnya. @red

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button