Nasional

BKKBN Jatim Gelar Sosialisasi Internalisasi Pengasuhan Balita di Auditorium Mpu Sindok Pasuruan

BKKBN Provinsi Jawa Timur bersama Berencana DP3AP2KB hari Rabu (11/10/23) menggelar Sosialisasi Internalisasi Pengasuhan Balita sebagai upaya mempercepat penurunan Stunting kepada masyarakat di Kabupaten Pasuruan

Drackzi.com//PASURUAN – Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur bersama Berencana DP3AP2KB hari Rabu (11/10/23) menggelar Sosialisasi Internalisasi Pengasuhan Balita sebagai upaya mempercepat penurunan Stunting kepada masyarakat di Kabupaten Pasuruan, yang bertempat di Auditorium Mpu Sindok, Graha Maslahat, Komplek Perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Pasuruan.bkkbn-jatim-gelar-sosialisasi-internalisasi-pengasuhan-balita-di-auditorium-mpu-sindok-pasuruan

Pada kegiatan ini hadir Plt. Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Pasuruan, Ibu Luluk Yuli Wulandari, SH. Kepala Perwakilan BKKBN yang dalam hal ini diwakilkan oleh Ibu Heny Tria Wahyuningdiah, SE., MA selaku Ketua Tim Kerja Keuangan dan Pengelolaan Barang Milik negara. Peserta pada kegiatan ini terdiri dari Keluarga Baduta, Keluarga Balita, Kader BKB, PKK, Penyuluh KB, CoE Poktan Pembangunan Keluarga dan Insan GenRe dari wilayah Kabupaten dan Kota Pasuruan sejumlah 300 orang.

Ibu Heni mewakili Ibu Kepala Perwakilan BKKB Jatim, menyampaikan perihal stunting yang merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia sampai dengan saat ini.  “Stunting pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bawah 5 Tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi kronis terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun.

Dengan demikian periode 1000 hari pertama kehidupan seyogyanya mendapat perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas  seseorang di masa depan. Berdasarkan hasil Joint Child Malnutrition Estimates (JME) antara UNICEF, WHO, dan World Bank Group pada April tahun 2021, sebanyak 149,2 juta anak balita di dunia mengalami stunting pada tahun 2020.

Balita yang mengalami stunting akan memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal, menjadikan anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan di masa depan dapat beresiko pada menurunnya tingkat produktivitas. Pada akhirnya secara luas stunting akan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan memperlebar ketimpangan. Situasi ini jika tidak diatasi dapat menjadikan Indonesia menjadi terpuruk baik  pertumbuhan ekonomi, kemiskinan dan ketimpangan kesejahteraan yang ada.”bkkbn-jatim-gelar-sosialisasi-internalisasi-pengasuhan-balita-di-auditorium-mpu-sindok-pasuruan

Dalam kesempatan yang sama, Ibu Luluk menyampaikan bahwa, “Periode 1000 hari pertama kehidupan seyogyanya mendapat perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas seseorang di masa depan. Terutama untuk menghindarkan anak dari Stunting, maka pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah melahirkan sangatlah penting.”

Ibu Luluk juga menyampaikan Kegiatan Internalisasi pengasuhan Balita pada pagi hari ini merupakan bagian dari kegiatan Program Bangga Kencana sebagai bentuk intervensi dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting di Kab.Pasuruan.

Pada kegiatan ini, seusai pembukaan dilanjutkan dengan Talk show yang diberikan oleh 3 orang narasumber, yakni dari PKK, Psikolog dan dokter setempat. Di sini masyarakat yang hadir juga memperoleh wawasan tentang Peran PKK dalam mendukung Penurunan Stunting di Kabupaten Pasuruan yang disampaikan oleh Ibu Luhur Ngudi Setyaningrum Andriyanto. Beliau menyampaikan PKK sebagai agen perubahan, memiliki 10 program pokok yang dituntut untuk berkolaborasi agar program tersebut berjalan dengan lancar.bkkbn-jatim-gelar-sosialisasi-internalisasi-pengasuhan-balita-di-auditorium-mpu-sindok-pasuruan

Dimana salah satunya adalah Program Rembug Stunting yang menggandeng banyak pemerintah daerah. Sedang dalam pelaksanaannya, kader sebagai agen perubahan berperan penting mendorong meningkatkan kualitas hidup individu, keluarga dan Masyarakat untuk menciptakan generasi cemerlang di Kabupaten Pasuruan.

Pada kesempatan ini narasumber dokter, dr. Ratih Kusumawardhani, Sp.A, M. Biomed. menyampaikan wawasan tentang Optimalisasi Tumbuh Kembang di Masa 1000 HPK serta narasumber psikolog dari Mitra Sehat Medika, Ibu Lira Riana Septiara yang memberikan pemahaman tentang bagaimana orangtua dapat menstimulasi Kemampuan Menolong Diri Sendiri dan Tingkah Laku Sosial yang perlu ditanamkan pada anak sejak usia dini.@Red.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button