BKKBN Jatim Giat Orientasi SOTH di Bangkalan

Bangga Kencana II Bangkalan – Perwakilan BKKBN Jatim melaksanakan kegiatan Orientasi SOTH (Sekolah Orang Tua Hebat) dan KKA (Kartu Kembang Anak) bagi Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan kader BKB (Bina Keluarga Balita) di Kabupaten Bangkalan, yang dilaksanakan pada 5-6 April 2023 bertempat di Aula Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Bangkalan.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ibu Dra. Amina Rachmawati, M.Si. selaku Kepala Dinas KBP3A Kabupaten Bangkalan. Kegiatan ini dihadiri juga oleh Kepala Perwakilan BKKBN Jatim Dra Maria Ernawati M.M., yang diwakili oleh Haydar Iskandar selaku tim pendamping SOTH dari Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur. Sedangkan peserta kegiatan merupakan Penyuluh KB dan Kader BKB dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Bangkalan berjumlah 36 orang.
Mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, dalam sambutannya Haydar menyampaikan tentang pentingnya pengasuhan terhadap anak balita yang baik.
“Mengasuh anak balita dengan baik dan benar sangat penting, sehingga harus dipelajari secara serius dengan baik dari sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Seiring perkembangan jaman yang demikian cepat tantangan pengasuhan balita saat ini semakin banyak dan kompleks antara lain adanya kesenjangan informasi dan teknologi antargenerasi,” kata Haydar.
Haydar lalu menyampaikan tentang perlunya pembentukan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) di tiap-tiap kecamatan hingga desa.
“Sekolah Orang Tua Hebat yang digagas oleh Perwakilan BKKBN Jawa Timur ini merupakan terobosan yang strategis untuk memberikan pendidikan intensif kepada para keluarga yang memiliki balita,” kata Haydar.
Selain itu, Haydar juga menyampaikan terkait beberapa permasalahan yang ada di Jawa Timur yang perlu dicermati bersama.
“Beberapa permasalahan di Provinsi Jawa Timur yang perlu kita cermati bersama antara lain, dispensasi Kawin/Perkawinan Usia Anak di Jawa Timur ada sebanyak 15.408, Angka Kematian Ibu ada 305 kasus, dan tingginya Unmetneed sebesar 19,69 %,” kata Haydar.
Sedangkan berdasarkan Data Survei Status Gizi Balita Indonesia (2021) menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting di Indonesia adalah 24,4% dan di tahun 2022 turun menjadi 21,6 % (Data SSGI Tahun 2022), Jawa Timur sebesar dari 23,5% turun menjadi 19,2%.
Senada dengan apa yang disampaikan Haydar, Amina Rachmawati selaku Kepala DKBP3A Bangkalan menyampaikan bahwa sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan orang tua dalam memberikan pengasuhan yang tepat bagi anak Balitanya, perlu ada terobosan seperti terbentuknya SOTH.
“Sekolah Orang Tua Hebat yang digagas oleh Perwakilan BKKBN Jawa Timur ini merupakan terobosan yang strategis untuk memberikan pendidikan intensif kepada para keluarga yang memiliki balita,” kata Amina.
Amina juga menekankan kepada seluruh peserta, terutama kepada Penyuluh KB untuk tidak hentinya mengkampanyekan 8 Fungsi Keluarga.
“Saya yakin permasalahan-permasalahan yang ada saat ini, dapat terselesaikan bila setiap keluarga di Jawa Timur, khususnya di Bangkalan ini, mau menerapkan 8 fungsi keluarga dalam kesehariannya,” kata Amina.
Amina juga memberikan dukungan semangat dan mengingatkan para peserta untuk mengikuti kegiatan selama dua hari ini dengan aktif dan maksimal, sehingga dapat menularkan serta mengaplikasikannya di daerah kecamatannya masing-masing.
“Dengan adanya Sekolah Orang Tua Hebat atau SOTH ini, saya yakin dapat menjadi strategi yang tepat untuk mengatasi stunting. Karena langkah awal pencegahan bisa melalui dengan pemberian pola asuh yang efektif oleh orang tua. Dan SOTH ini menjadi tempat bagi para orang tua untuk belajar tentang pola asuh yang efektif,” kata Amina.
Nantinya, selama kegiatan Orientasi berlangsung para peserta akan mendapatkan pembekalan materi dari tim Fasilitator Provinsi dan Fasilitator tingkat Kabupaten yang telah dilatih di TOT tingkat Provinsi. Selain pembekalan materi, para peserta juga akan melakukan praktek Modul BKB HI dan Modul BKB EMAS.
Setelah kegiatan Orientasi Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), para peserta mampu memahami materi-materi yang disampaikan dan menjadi fasilitator yang handal agar SOTH yang nantinya akan dibentuk di kelompok BKB dapat memberikan manfaat pada keluarga-keluarga yang memiliki balita dalam memberikan pengasuhan yang baik kepada anak-anaknya. @Red.