Nasional

BKKBN Jatim Gelar Internalisasi Pengasuhan Balita Rangka Percepat Penurunan Stunting di Aula DP2KBP3A Madiun

Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur bersama Dinas P2KBP3A Kabupaten Madiun, hari ini, Rabu (19/10/2023) menggelar Kegiatan Internalisasi Pengasuhan Balita dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting yang bertempat di Aula DP2KBP3A Kabupaten Madiun.

Drackzi.com// MADIUN – Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur bersama Dinas P2KBP3A Kabupaten Madiun, hari ini, Rabu (19/10/2023) menggelar Kegiatan Internalisasi Pengasuhan Balita dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting yang bertempat di Aula DP2KBP3A Kabupaten Madiun. Kegiatan ini diselenggaran secara hybrid yaitu secara tatap muka dan melalui zoom meeting.bkkbn-jatim-gelar-internalisasi-pengasuhan-balita-rangka-percepat-penurunan-stunting-di-aula-dp2kbp3a-madiun

Peserta kegiatan terdiri dari keluarga baduta/balita, TP PKK, kader BKB, Penyuluh KB, kader COE poktan, dan Insan GenRe. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas P2KBP3A, Suryanto, SE., M.Si. Hadir pula dalam kegiatan ini Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM, yang diwakili oleh Ketua Tim Kerja Adminwas, Amanda Aprilia SN, S.IP.

Stunting pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bawah 5 Tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi kronis terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun. Dengan demikian periode 1000 hari pertama kehidupan seyogyanya mendapat perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas seseorang di masa depan.

Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita, tetapi juga faktor pengasuhan.

Pemberian Informasi dan Edukasi (KIE) dengan penerapan praktek sederhana tentang Pengasuhan 1000 HPK (sejak saat kehamilan hingga anak berusia 2 tahun) menjadi kegiatan dalam menanamkan pentingnya nilai-nilai pengasuhan 1000 HPK melalui kegiatan internalisasi kepada ibu hamil, keluarga yang mempunyai baduta dan keluarga yang memiliki balita”, ucap Amanda menyampaikan pesan Ibu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur.

Sasaran proyek prioritas nasional (PRO PN) promosi dan KIE pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan Provinsi Jawa Timur  tahun ini mencakup 38 Kabupaten/Kota dengan jumlah sasaran 1.474.500 keluarga ibu hamil, keluarga yang memiliki baduta, dan keluarga yang memiliki balita. Kami berharap, dengan teredukasinya para orangtua dengan baik tentang pentingnya pengasuhan yang tepat pada masa 1000 HPK, kelak dapat mewujudkan anak-anak Indonesia yang SEHAT, CERDAS, dan MAMPU BERSAING dengan masyarakat global.” tukas Amanda menutup pesan ibu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur.bkkbn-jatim-gelar-internalisasi-pengasuhan-balita-rangka-percepat-penurunan-stunting-di-aula-dp2kbp3a-madiun

Sejalan dengan hal tersebut, Suryanto  dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita di Kabupaten Madiun sudah ditanggung anggaran desa. Skema pemberian PMT yaitu diberikan secara berturut turut selama 14 hari, kemudian dilakukan pemantauan apakah sudah ideal atau perlu dilanjutkan. Apabila masih perlu dilanjutkan, PMT diberikan kembali selama 14 hari kedepan, kemudian dievaluasi lagi. Begitu seterusnya hingga anak sudah dinyatakan cukup atau ideal.

Dalam kesempatan yang sama, masyarakat yang hadir juga memperoleh wawasan tentang Peran PKK dalam mendukung Penurunan Stunting di Kabupaten Madiun yang disampaikan secara daring oleh Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Madiun, Evi Martiani Tontro. Evi menyebutkan bahwa TP PKK Kabupaten Madiun memiliki banyak kegiatan atau program dalam hal penurunan stunting, meliputi TP PKL sebagai Bunda Canting, Konseling Busui, Kampanye Gemarikan, SOTH, dan sebagai Tim Pendamping Keluarga.

“Perlu saya sampaikan disini bahwa Stunting bukanlah aib. Ini adalah kepedulian kita kepada sesama. Jadi jangan sampai kalau ada yang stunting itu diolok-olok. Tapi sebaiknya kita bantu, faktor apa yang mempengaruhi dan intervensi apa yang sesuai” ujar Evi menutup materi pada hari ini.bkkbn-jatim-gelar-internalisasi-pengasuhan-balita-rangka-percepat-penurunan-stunting-di-aula-dp2kbp3a-madiun

Kegiatan ini juga bekerjasama dengan RSUD Caruban Kabupaten Madiun, dr. Roni Ap Tamba, Sp.A., yang menyampaikan wawasan tentang Optimalisasi Tumbuh Kembang di Masa 1000 HPK serta PPKS Madiun, Ineu Prihatiniwulan, APS., S.Psi. Psikolog. yang memberikan pemahaman tentang bagaimana orangtua dapat menstimulasi Kemampuan Menolong Diri Sendiri dan Tingkah Laku Sosial yang perlu ditanamkan pada anak sejak usia dini.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi daya ungkit dalam penurunan angka prevalensi stunting yang ditandai dengan tidak ada lagi bayi yang terlahir stunting di Kabupaten Madiun. @Red

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button