Uncategorized

BKKBN Jatim Gelar ProPN Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja Bersama Mitra Kerja di Surabaya

Bangga Kencana II Surabaya – BKKBN Jatim menggelar kegiatan Penguatan Program Pembangunan Keluarga Bersama Mitra Kerja melalui kegiatan ProPN PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja), bertempat di Lantai G Pasar Turi Surabaya (17/02/23).

bkkbn-jatim-gelar-propn-penyiapan-kehidupan-berkeluarga-bagi-remaja-bersama-mitra-kerja-di-surabaya

Kegiatan ini diihadiri secara langsung oleh Ibu Dr. Arzeti Bilbina, SE, MAP, selaku Anggota Komisi IX DPR RI, serta Ketua Tim Pokja KSPK Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Ibu Dra. Suhartuti, MM, mewakili ibu Kepala Perwakilan BKKBN Jatim Dra. Maria Ernawati M.M., Turut hadir pula Kepala Dinas P3APPKB Kota Surabaya yang diwakili oleh Ketua IPeKB (Ikatan Penyuluh KB) Kota Surabaya, Bapak Drs. Budi Windarto.

Dalam kesempatan ini Ibu Arzeti menyemangati para remaja dari berbagai sekolah di Kota Surabaya untuk dapat merencanakan hidupnya sejak dini. “Buatlah rencana mulai sekarang. Selesaikan sekolah dengan baik, cari pekerjaan yang baik, lalu menikah di usia yang cukup. 21 tahun minimal untuk perempuan dan 25 tahun minimal untuk laki-laki,”.  di akhir sambutannya, beliau berpesan agar para remaja tetap semangat belajar karena di tangan merekalah kelak nasib bangsa Indonesia berada.

bkkbn-jatim-gelar-propn-penyiapan-kehidupan-berkeluarga-bagi-remaja-bersama-mitra-kerja-di-surabaya

Sementara itu, Ibu Suhartuti menyampaikan bahwa Data Survei Status Gizi Balita Indonesia (2021) menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting di Indonesia tahun 2022 turun sebanyak 4,3% menjadi 19,2% dibandingkan tahun lalu.

Secara khusus, Kota Surabaya dengan prevalensi stunting sebesar 4,8%, menempati posisi terendah se-Jawa Timur. “Kami berharap pada tahun 2024 Kota Surabaya dapat menjadi Kota Zero Stunting. Semangat!”

Pak Budi sebagai perwakilan Kepala Dinas P3APPKB Kota Surabaya menegaskan bahwa Kota Surabaya telah melakukan berbagai upaya dengan menggiatkan kerjasama dengan  banyak instansi pemerintah maupun swasta untuk mengentaskan angka stunting sejak Tahun 2021. Termasuk dalam upaya tersebut adalah sosialisasi kepada para remaja tentang pentingnya Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP).

Data menunjukkan bahwa Dispensasi Kawin/Perkawinan Usia Anak di Kota Surabaya pada Tahun 2022 mencapai 296 kasus atau 3,65% dari jumlah total Perkawinan di Kota Surabaya, yaitu 7.259 kasus. “Dari data tersebut, kami berharap anak-anakku semua disini mampu menyebarluaskan program GenRe : Katakan TIDAK pada seks pranikah, nikah dini, dan NAPZA!,” tukasnya mengakhiri sambutan.

Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi dari 3 (tiga) orang Narasumber Ahli yaitu Dokter dan Ahli Gizi, serta Penata KKB Muda Perwakilan BKKBN Jatim. Menurut dr. Kartika, remaja perlu menjaga kesehatan reproduksinya dengan baik agar terhindar dari kemungkinan stunting kelak bila memiliki anak.

bkkbn-jatim-gelar-propn-penyiapan-kehidupan-berkeluarga-bagi-remaja-bersama-mitra-kerja-di-surabaya

Bukan hanya remaja putri sebagai calon  ibu, tapi remaja putra pun sebagai calon ayah juga wajib memiliki wawasan tentang kesehatan reproduksi. Ibu Anas (ahli gizi) menyebutkan bahwa remaja perlu memiliki berat badan dalam kategori IMT (Indeks Massa Tubuh) yang normal sebagai persiapan sebagai calon pengantin/ibu.

Peserta pada kegiatan hari ini tampak antusias. Bermacam pertanyaan diajukan kepada semua narasumber seperti apakah anak yang sudah kena stunting, bisa normal kembali, apa beda stunting dan gizi buruk, apa saja upaya yang telah dilakukan pemerintah sebagai upaya mengurangi stunting, serta pertanyaan-pertanyaan khas remaja seperti apa bedanya anemia dan tekanan darah rendah dan bagaimana kondisi anemi dapat menyebabkan stunting.@Red.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button