Nasional

Sinergi BKKBN Jatim Bersama Imron Yusuf Sosialisasi Pengasuhan 1000 HPK di Banyuwangi

Bangga Kencana || Banyuwangi – Perwakilan BKKBN Jatim bersama dengan DPR RI komisi IX menyelenggarakan Sosialisasi Pengasuhan 1000 HPK dan Balita bagi keluarga Ibu Hamil, keluarga baduta dan keluarga balita di Kabupaten Banyuwangi.
sinergi-bkkbn-jatim-bersama-imron-yusuf-sosialisasi-pengasuhan-1000-hpkDemi mewujudkan kunci Sukses bagi Masa Depan Indonesia di 5 tahun mendatang. Menjadikan Indonesia sebagai negara yang bebas dari Stunting merupakan satu langkah penting yang harus ditempuh oleh pemerintah dan bangsa ini. Di mana permasalahan stunting yang menjadi permasalah serius bangsa Indonesia ini dapat dicegah sejak masa 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan). Yang dimulai pada 270 hari sejak bayi di dalam kandungan hingga 730 hari kehidupan sejak anak dilahirkan.

Bertempat di Aula  Rumah Sakit Islam Fatimah Kab. Banyuwangi, acara ini dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM, yang diwakili oleh Kepala UPT Badiklat KKB Jember, Ronald Stefen Rigo, SE, Komisi IX DPR-RI Dr. Hj. Nihayatul Wafiroh, MA yang diwakili oleh M. Imron Yusuf, dan Sub-Koordinator BALAN Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Nur Hotimah, S.Sos, M.PSDM serta Kepala Dinas Sosial, PP dan KB Kabupaten Banyuwangi Ibu Henik Setyorini, S.Ap, M.Si

Imron Yusuf sebagai perwakilan dari Anggota Komisi IX DPR-RI menyampaikan bahwa Komisi IX DPR-RI akan terus mendampingi agar intervensi dpt diberikan tepat sasaran dan seoptimal mungkin dan menghimpun masukan dan saran dr berbagai kalangan terkait pengentasan Stunting utk dapat kami bahas tindak lanjutnya di pusat dan perlu kerjasama dan kerja bersama mulai dr para kader hingga ditingkat pusat, yaitu komisi IX.

sinergi-bkkbn-jatim-bersama-imron-yusuf-sosialisasi-pengasuhan-1000-hpkIbu Henik Setyorini, S.Ap, M.Si menyampaikan kepada peserta bahwa sebagai kader harus memahami materi dg baik, mengimplementasikan dengan baik, dan improvisasi bila menemukan kasus Stunting Karena semua yang hadir disini hari ini harus dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah bagi masyarakat

TPK wajib mendampingi mulai dari Catin hingga keluarga baduta terutama koordinasikan data keluarga yang ada di setiap desa dan kecamatan dengan Kepala Desa dan Camat agar tepat sasaran. Jemput bola karena penyelesaian kasus Stunting adalah tanggung jawab kita bersama. Harus dimulai dr hulu hingga ke hilir.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, diwakili oleh Ronald Stefen Rigo,SE menjelaskan pentingnya peran keluarga dalam masa 1000 HPK untuk mewujudkan salah satu visi Indonesia di tahun 2045 yakni menciptakan Generasi Emas, yaitu generasi yang memiliki kecerdasan yang komprehensif, sehat, berkarakter kuat, dan Berperadaban unggul, melalui Generasi yang bebas dari stunting.

“Peran keluarga dalam masa 1000 HPK sangatlah penting dimana keluarga merupakan madrasah pertama dan utama bagi anak-anak yang dilahirkan. Orangtua merupakan guru, pendidik, dan role model yang pertama dan utama. Kualitas pengasuhan sangat menentukan kualitas generasi penerus yang dilahirkan oleh satu keluarga,” ungkap Rigo.

sinergi-bkkbn-jatim-bersama-imron-yusuf-sosialisasi-pengasuhan-1000-hpkSeusai acara pembukaan, kegiatan ini dilanjutkan dengan dialog interaktif dengan Kepala Dinas, Tenaga Ahli Komisi IX DPR RI dan perwakilan BKKBN Prov. Jatim. Kemudian menghadirkan pula dokter spesialis Anak Rumah Sakit Islam Fatimah, dr. Kasih Widhi Astutik, Sp.A yang menyampaikan tentang Menjaga Kesehatan Reproduksi dalam 1000 HPK. Serta ahli Gizi setempat, Indah Izza Muwakhida, S.Gz yang menyampaikan tentang Pemenuhan Gizi seimbang untuk ibu hamil, baduta dan balita. @Red. (nur)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button