BKKBN Jatim Bersama Stakeholder Gelar Rapat Koordinasi di Yogyakarta

Bangga Kencana || Yogyakarta – BKKBN Jatim menggelar kegiatan rapat koordinasi bersama stakeholder dan mitra terkait TK Provinsi dan Kab/Kota dilaksanakan dalam rangka mengoptimalkan peran stakeholder dan mitra kerja dalam penggarapan program KB di kabupaten/kota melalui pemanfaatan Dana Penggerakan Pelayanan KB (DAK BOKB). Pada tahun 2022, pembiayaan program KB di Jawa Timur didukung oleh DAK BOKB dan telah direalisasikan sebesar 32.16% sampai dengan bulan Oktober 2022.
Kegiatan diikuti oleh 100 orang peserta yang terdiri dari jajaran Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Kepala Bidang KB/KR Kab/Kota se-Jawa Timur, Perwakilan BKKBN DIY serta mitra kerja IBI, motivator program KB, dan Tim Baksos MOW Jawa Timur.
“Jumlah ini dirasa masih jauh dari target, mengingat permasalahan yang berbeda antara 1 kabupaten / kota dengan kabupaten/kota yang lain,” demikian disampaikan Waluyo Ajeng Lukitowati, S.St., M.M selaku Koordinator Bidang KB/KR yang mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur di Awana Ballroom Hotel The Alana Malioboro, Senin (14/11).
Permasalahan ini yang kemudian akan menjadi topik bahasan selama 3 (tiga) hari ke depan mulai tanggal 14 s.d. 16 November 2022 dengan anggaran bersumber dari DIPA Perwakilan BKKBN Jawa Timur.
Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin, SH, MM selaku tuan rumah turut hadir dan memberikan sambutan pada kegiatan tersebut. Shodiqin, demikian beliau akrab disapa, menyampaikan rasa terima kasihnya telah memilih DIY menjadi lokasi tujuan untuk saling berbagi informasi dan pengalaman, tentunya dengan situasi, kondisi dan potensi yang berbeda dari Jawa Timur.
“Semoga dari pertemuan ini, akan terjadi diskusi hangat dan ada solusi-solusi yang bisa kita persiapkan untuk pelaksanaan Program Bangga Kencana ke depan,” lanjutnya.
Berbeda dengan Jawa Timur, wilayah DIY terhitung relatif kecil karena hanya memiliki 4 (empat) kabupaten dan 1 (satu) kota yaitu Kabupaten Bantul, Sleman, Gunungkidul dan Kulonprogo serta kota Yogyakarta. Berdasarkan Renstra BKKBN 2020-2024, Indikator kependudukan dan KB di DIY tercatat antara lain TFR 1.91; angka prevalensi kontrasepsi modern 55,6; unmet need 19,8; ASFR 9,1; iBangga 57,41; dan Median Usia Kawin Pertama 22,9 tahun.
Selain itu, selama tahun 2022 DIY telah berhasil meraih berbagai penghargaan tingkat nasional di bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana seperti Tertinggi tingkat Nasional Pelayanan KB dalam momentum TMMD ke-113, Juara 1 Nasional Pelayanan KB Sejuta Akseptor dalam rangka Hari Keluarga Nasional ke-29, Juara 2 Nasional Pelayanan KB TMKK, Juara I Cakupan terbanyak penggunaan Kartu Tumbuh Kembang Anak (KKA) dan sebagainya.
Lebih lanjut Shodiqin menjelaskan, keberhasilan Program Bangga Kencana di DIY tidak lepas dari komitmen pemerintah daerah dan kolaborasi yang apik dengan mitra kerja. Dukungan Pemerintah Provinsi DIY dalam rangka meningkatkan kesertaan KB PP di DIY salah satunya diwujudkan dengan dikeluarkannya SE Gubernur DIY nomor 11/SE/VII/2022 tentang Pelayanan KB Pasca Persalinan di DIY.
Tahun ini merupakan tahun ketiga pelaksanaan RPJMN 2020-2024 dimana pemerintah melalui BKKBN memiliki target-target yang harus dicapai. Berdasarkan hasil evaluasi sampai bulan September 2022, gambaran capaian pelayanan KB oleh Perwakilan BKKBN Jawa Timur antara lain:
Indikator | Capaian |
Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) | 6.028.540 |
Prevalensi Kontrasepsi (% CPR) | 66,03 |
Target Peserta KB Aktif Modern : 4.169.074 | 3.980.625 (95,5%) |
Persentase kebutuhan ber-KB yg tidak terpenuhi (Unmet Need) | 1.203.100 (19,96%) |
Target Peserta KB Baru : 1.061.247 | 157.039 (14,80%) |
Target MKJP : 92.841 | 59.341 (63,92%) |
KB Pasca Persalinan / Pasca Keguguran | 75.344 |
% terhadap Total Peserta Baru (PB) | 47,98% |
@Red