Kaper BKKBN DIY : Program KB Upaya dalam Tingkatkan Kesehatan Ibu dan Anak

Bangga Kencana || Yogyakarta – Dalam pelayanan KB tersebut dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi standar dalam memberikan pelayanan KB. Sehubungan dengan hal tersebut, BKKBN Perwakilan BKKBN DIY melaksanakan program pelatihan pelayanan KB yang ditujukan bagi tenaga kesehatan, terutama dokter umum dan bidan. Hal ini merupakan salah satu langkah strategis dalam upaya memperbaiki kualitas pelayanan KB dan dilaksanakan secara blended dari tanggal 7 s.d. 20 November 2022.
Pembukaan kegiatan dilaksanakan secara virtual pada tanggal 7 November 2022 dan diikuti oleh 25 orang peserta dokter/ bidan dari kabupaten/kota se-DIY. Pembukaan kegiatan tersebut selain diikuti oleh peserta juga dihadiri oleh dinas Kesehatan DIY, Jajaran dari RSUP dr. Sardjito, Ketua IBI, Ketua POGI Yogyakarta.
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator derajat kesehatan suatu negara. Di Indonesia, rasio AKI masih tergolong tinggi. Satu penyebab AKI tinggi yaitu masih banyaknya jumlah kehamilan risiko tinggi, termasuk Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) dan kehamilan 4 Terlalu (Terlalu muda, Terlalu tua, Terlalu dekat dan Terlalu banyak).
Masalah ini dapat diatasi melalui program Keluarga Berencana (KB) berbasis hak dan orientasi kesehatan reproduksi dengan layanan bermutu yang aman, berkelanjutan, kesertaan sukarela, tidak diskriminatif, dan informed choice. KB merupakan salah satu pilar dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu karena terbukti efektif dan hemat biaya dalam mengurangi beban penyakit pada kesehatan ibu dan anak (World Bank, 1993).
Dalam sambutan pembukaan pelatihan tersebut Kepala Perwakilan BKKBN DIY Shodiqin, SH., MM., menyampaikan bahwa penyediaan layanan program Keluarga Berencana sebagai salah satu pilar dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu kunci strategis tidak hanya dalam upaya penurunan angka kematian Ibu dan Anak, tetapi juga pada upaya percepatan penurunan stunting.
Program KB berkontribusi dalam mengatur jarak kehamilan dan pencegahan terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan serta kehamilan yang beresiko akibat kehamilan 4 (empat) terlalu.
Dengan demikian, penyediaan layanan program Keluarga Berencana menjadi salah satu intervensi efektif dan hemat biaya dalam mengurangi beban penyakit pada kesehatan ibu dan anak yang tentu pada akhirnya juga akan mendukung penurunan prevalensi stunting melalui pencegahan lahirnya anak beresiko stunting.
Pada intervensi ini, dukungan tenaga kesehatan dalam hal ini Dokter dan Bidan pada pelayanan KB memiliki peran yang sangat strategis.
Namun intervensi ini tentu tidak akan dapat optimal jika tenaga kesehatan penyedia layanan KB yang ada tidak memiliki cukup kapasitas dan keterampilan dalam melakukan konseling serta dalam memberikan Pelayanan KB.
Dan diharapkan melalui kegiatan pelatihan ini Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dalam memberikan pelayanan KB akan terus bertambah sehingga masyarakat akan mendapatkan Pelayanan KB yang berkualitas serta terstandar sesuai kebutuhannya.
Kegiatan akan dilaksanakan secara daring dan luring. Tahap daring dilaksanakan pada tanggal 7 s.d. 13 November 2022 dan tahap luring dilaksanakan pada tanggal 14 s.d. 20 November 2022. @Red