Nasional

Sosialisasi BKKBN Jatim dan Anggota DPR RI dalam Percepat Penurunan Stunting di Daipoeng Banyuwangi

Bangga Kencana || Banyuwangi – Sinergi BKKBN dan Komisi IX DPR RI terus dilakukan. Kali ini, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur (BKKBN Jatim) bersama mitra Komisi IX DPR RI Anas Thahir menggelar Sosialisasi Penguatan Pendataan Keluarga dan Sasaran Bangga Kencana serta Stunting di Daipoeng Banyuwangi. Minggu (16/10).

sosialisasi-bkkbn-jatim-dan-anggota-dpr-ri-dalam-percepat-penurunan-stunting-di-daipoeng-banyuwangiHadir dalam kegiatan ini Komisi IX DPR RI Anas Thahir, Ronald Stefen Rigo, SE selaku Kepala Balai Diklat KKB Jember yang mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, M.M., dan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB Kab. Banyuwangi, Henik Setyorini, AP, M. Si.

Pemerintah menaruh perhatian besar bagi upaya penurunan angka stunting ini. Sebab, masalah stunting dapat memengaruhi kualitas SDM Indonesia di masa mendatang. Anggota Komisi IX DPR RI mendukung penuh program BKKBN dalam percepatan penurunan stunting. Menurutnya adanya pencegahan stunting bisa berdampak positif kepada terwujudnya generasi emas Indonesia 2045 yang unggul dan berdaya saing.

Presiden Joko Widodo menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai badan yang bertanggung jawab dan mengetuai pelaksanaan percepatan penurunan angka stunting (kekerdilan pada anak) di Indonesia. Hingga tahun 2024 mendatang, penurunan angka tersebut ditargetkan untuk turun hingga 14 persen.

sosialisasi-bkkbn-jatim-dan-anggota-dpr-ri-dalam-percepat-penurunan-stunting-di-daipoeng-banyuwangiSelama ini, penurunan angka stunting di Indonesia masih berada pada angka 1,6 persen per tahunnya. Melalui penugasan tersebut, Presiden memiliki target bahwa setidaknya dalam tiap tahun angka stunting di Indonesia dapat diturunkan hingga 2,7 persen per tahun.

Senada dengan Anas Thahir, Ronald Stefen Rigo, SE selaku Kepala Balai Diklat KKB Jember yang hadir mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, menjelaskan pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan yang bisa berpengaruh hebat dalam pembentukan generasi bangsa yang cerdas dan berdaya saing nantinya.

Sementara itu,Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB Kab. Banyuwangi, Henik Setyorini, AP, M. Si  menjelaskan tentang program Banyuwangi Tanggap Stunting alias BTS. Dalam program BTS, terdapat 5 langkah yang yang terdiri atas 2 basis dan 3 pilar. Dua basis tersebut adalah bangun kolaborasi dengan semua pihak. Basis lainnya adalah upayakan secara maksimal menuju Banyuwangi zero stunting.

sosialisasi-bkkbn-jatim-dan-anggota-dpr-ri-dalam-percepat-penurunan-stunting-di-daipoeng-banyuwangiSementara tiga pilar adalah: Identifikasi balita stunting (by name, by adress/coordinat, by problem). Kedua, perbaiki problem faktor penyebab stunting, misalnya masalah ekonomi, kondisi kesehatan, gizi, dan lainnya. @Red

 

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button