Nasional

Giat BKKBN Jatim dalam Rangka Penurunan Stunting di Madiun

Bangga Kencana || Madiun – BKKBN Jatim melaksanakan kegiatan Sosialisasi Promosi KIE 1000 HPK melalui Internalisasi Pengasuhan Balita dalam rangka Penurunan Stunting kepada masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Pertemuan Dinas PPKBP3A Kab. Madiun, Madiun. Jumat (14/10).

giat-bkkbn-jatim-dalam-rangka-penurunan-stuntingKegiatan ini dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, M.M., diwakili oleh Dra. Suhartuti, M.M, selaku Koordinator Bidang KSPK Perwakilan BKKN Jawa Timur. Drs. Tri Joko Wibowo, selaku Kepala Bidang KS Dinas PPKBP3A Kab. Madiun, 105 peserta yang terdiri dari Penyuluh KB, Tim Pendamping Keluarga dan CoE Poktan di wilayah Kabupaten Madiun dan Kota Madiun.

Tri Joko selaku Kepala Bidang KS DPPKBP3A Kab. Madiun dalam sambutannya, memberikan semangat kepada seluruh peserta dalam mengikuti kegiatan Internalisasi Pengasuhan Balita dan melaksanakan tugas pelaksanaan sosialisasi KIE kepada masyarakat terkait penurunan Stunting.

Tri Joko juga akan memastikan bahwa pelaksanaan Internalisasi Pengasuhan Balita ini akan berjalan dengan optimal dengan melalukan monitoring dan pendampingan langsung ke lapangan hingga tingkat desa.

Mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Dra. Suhartuti, M.M, selaku Koordinator Bidang KSPK Perwakilan BKKBN Jawa Timur, dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam upaya penurunan angka stunting diperlukan berbagai terobosan.

“Salah satu terobosan untuk mengatasi stunting adalah dengan melakukan pendampingan kepada para calon pengantin melalui peran TPK atau Tim Pendamping Keluarga,” kata Suhartuti.

giat-bkkbn-jatim-dalam-rangka-penurunan-stunting“Sesuai tugasnya, TPK bertugas untuk memberikan edukasi KIE dan mendampingi para calon pengantin melalui aplikasi Elsimil dan melalui edukasi 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan). Oleh karena itu, keterlibatan TPK dalam pelaksanaan kegiatan ini sangat penting,” kata Suhartuti.

Selain itu, Suhartuti menyampaikan bahwa suksesnya gerakan penyebarluasan informasi pentingnya 1000 HPK dan balita ini tentu tidak dapat berjalan sendiri.

“Dalam pelaksanaan strategi ini, perlu dukungan Kerjasama dari berbagai pihak, baik itu dari OPD KB, Penyuluh KB, TPK serta dari seluruh kader poktan BKB, BKR, BKL dan UPPKA,” kata Suhartuti.

Kejadian stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia dan Indonesia sampai dengan saat ini. Berdasarkan hasil Joint Child Malnutrition Estimates (JME) antara UNICEF, WHO, dan World Bank Group pada April tahun 2021, sebanyak 149,2 juta anak balita di dunia mengalami stunting pada tahun 2020.

giat-bkkbn-jatim-dalam-rangka-penurunan-stunting“Sehingga melalui kegiatan internalisasi pengasuhan balita dalam upaya penurunan stunting kepada masyarakat di berbagai tingkatan wilayah sampai desa diharapkan mampu sebagai kanal penyebarluasan informasi tentang pentingnya 1000 HPK,” pungkas Suhartuti.

Dalam rangka mendukung Prioritas Nasional dalam penurunan Stunting yang lebih massif, Perwakilan BKKBN Jawa Timur terus melakukan dukungan dan fasilitasi ke 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan melakukan Internalisasi Pengasuhan Balita dalam Rangka Penurunan Stunting kepada Masyarakat melalui pemasangan stiker yang berisi pesan 1000 HPK di rumah keluarga sasaran.

giat-bkkbn-jatim-dalam-rangka-penurunan-stuntingBerbagai upaya yang dilakukan oleh Perwakilan BKKBN Jawa Timur bersinergi dengan berbagai mitra tidak lain bertujuan untuk mendukung prioritas nasional dalam penurunan stunting yang lebih massif, serta pencapaian target proyek prioritas nasional promosi KIE 1000 HPK sejumlah 1.474.500 keluarga ibu hamil, keluarga baduta dan keluarga balita.

Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh OPD-KB Kabupaten dan Kota Madiun dan Penyuluh KB yang sebelumnya telah mengikuti pertemuan di tingkat Provinsi. Di akhir kegiatan, peserta membuat Rencana Tindak Lanjut sebagai peta pelaksanaan kegiatan Internalisasi Pengasuhan Balita di masing-masing kecamatan hingga desa. @Red

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button