Nasional

TMMD ke 113 Tahun 2022, BKKBN Jatim Bersama Kodim 0820/ Probolinggo Gelar Sosialisasi Stunting dan Pelayanan KB

Bangga Kencana || Probolinggo – Perwakilan BKKBN Jatim bersama Kodim 0820/ Probolinggo menggelar sosialisasi Stunting dan pelayanan KB dalam rangka TMMD ke 113 tahun 2022 yang digelar di Aula Kodim 0820 Probolinggo. Kamis (19/5/2022).

Dalam acara itu menghadirkan nara sumber dari Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur yang diwakili oleh Koordinator Bidang KB-KR Waluyo Ajeng Lukitowati, S.ST. MM, Dandim 0820/ Probolinggo Kapten Arh. Ari Gunanto, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Probolinggo dr. Nurul Hasanah Hidayati.

BKKBN Jatim

Koordinator bidang KB-KR BKKBN Jatim Waluyo Ajeng Lukitowati S.ST., M.M., mewakili Kaper BKKBN Jatim Dra. Maria Ernawati M.M., menjelaskan sesuai Peraturan Presiden No 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, BKKBN mendapatkan amanat menjadi koodinator percepatan penurunan stunting di Indonesia. Untuk melakukan penurunan prevalensi stunting Presiden RI telah mencanangkan target menjadi 14% pada tahun 2024. Namun Angka stunting masih berada pada angka 27,7% (SSGBI 2019).

“Hal ini menjadi tantangan kita bersama untuk memperkuat Program Bangga Kencana dalam mendukung Percepatan Penurunan Stunting melalui Sosialisasi Stunting dan Pelayanan KB perlu menjadi perhatian bahwa pencapaian Program KB dalam Percepatan Penurunan Stunting sangat ditentukan oleh kesertaan masyarakat terutama dalam hal ini Pasangan Usia Subur (PUS) dalam ber KB,” jelasnya.

Di samping peningkatan jumlah peserta KB Baru, komitmen Peserta KB Aktif juga perlu diperhatikan agar tidak menyebabkan peningkatan angka putus pakai dalam ber-KB.

BKKBN Jatim

“Penggunaan KB mampu mencegah kejadian stunting yaitu ibu mempunyai banyak waktu, energi, dan sumber daya untuk menyusui bayi yang dilahirkan dan fokus terhadap pengasuhan anak pada periode 1000 HPK. Kehamilan yang direncanakan dan terjadi ketika wanita berusia > 18 tahun, praktik menyusui menjadi lebih baik dan mengarah pada perbaikan nutrisi anak. Hal tersebut tentunya perlu didukung dengan sarana dan prasarana KB yang memadai serta tenaga pelayanan KB yang kompeten dan pemahaman masyarakat terkait Program Bangga Kencana,” terangnya.

Untuk terus meningkatkan komitmen masyarakat (Pasangan Usia Subur) dalam ber KB diperlukan pula adanya dukungan dari berbagai pihak terkait antara lain stakeholder, provider dan mitra kerja baik pemerintah maupun swasta untuk memberikan pelayanan KB yang berkualitas. Karenanya sangat penting untuk terus menjalin kerjasama dalam meningkatkan komitmen dan dukungan dari berbagai pihak untuk pencapaian program Bangga Kencana.

BKKBN Jatim

“Berdasarkan hal tersebut maka dipandang perlu dilaksanakan kegiatan terintegrasi Sosialisasi Stunting dan Pelayanan KB dalam rangka TMMD,” katanya.

Bersamaan dengan kegiatan Sosialisasi Stunting dan Kesehatan Reproduksi Dalam Rangka Mendukung Percepatan Penurunan Stunting di Kota Probolinggo, dilaksanakan pula pelayanan KB implant sejumlah 20 calon akseptor, pil sejumlah 200 calon akseptor dan kondom sejumlah 96 calon akseptor. Tenaga pelaksana pelayanan berasal dari RS DKT dan PKB Kota Probolinggo.

Tahun 2022 ini TMMD memasuk kegiatan ke 113 dimana nantinya dalam 1 tahun ada 3 kali pelaksanaan TMMD. Pada TMMD ke 113 ini ada 5 (lima) kabupaten / kota yang menjadi daerah / wilayah sasaran Kab. Ponorogo, Kab. Trenggalek, Kab. Tuban
Kota Madiun, dan Kota Probolinggo. Adapun pelaksanaan TMMD Ke 113 itu sendiri dari tanggal 11 Mei sampai dengan 9 Juni 2022.

BKKBN Jatim

Kegiatan Sosialisasi Stunting ini melibatkan ibu ibu yang tergabung dalam Persit Kartika Chandra Kirana yang ada di masing masing wilayah Kodim, bersama lintas sektor terkait antara lain Dinas Kesehatan, PPKB, IBI, Koordinator PKB, PKB dan diharapkan program percepatan penurunan stunting ini dapat segera dicapai dengan meningkatkan kesadaran pentingnya Pendewasaan Usia Perkawinan, Perencanaan Kehidupan Berumah tangga, Pengaturan Jarak Kehamilan / 4 Terlalu.

Dari sumber Bappenas permasalahan stunting di Jawa Timur disebabkan oleh Praktek Pengasuhan yang tidak baik,
terbatasnya layanan Kesehatan termasuk layanan ANC, kurangnya akses ke makanan bergizi, serta kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.

Data Capaian Hasil Pelayanan KB Kota Probolinggo di ambil dari data Statistik rutin BKKBN sampai dengan bulan Desember 2021, Target PB SM : 9.038, PB SM : 6.991 (77,35%), Unmetneed Target : 7,36%
Unmetneed : 1.839 (8,75%), PUS : 36.871
Hamil : 1.199, UKP PR < 19 thn : 8.686 PR ≥ 19 thn : 28.185, LK < 25 thn : 17.415 LK ≥ 25 thn : 19.456.

Sedangkan Data SSGI Tahun 2021, Jawa Timur : 23,50, Nasional : 24,40, Kota Probolinggo : 19,00. Dan capaian Prevalensi Stunting Jawa Timur sesuai SSGI 2021 : 19,00, Target 2022 : 16,6, Target 2023 : 13,8, Target 2024 : 11,1. @red.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button