Bersama DPR RI, BKKBN Jatim Gelar Sosialisasi PK Cegah Stunting di Nganjuk

Bangga Kencana || Nganjuk – Komisi IX DPR RI bersama BKKBN Jatim (BKKBN Jawa Timur) menyelenggarakan sosialisasi Penguatan Pendataan Keluarga (PK) dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana Cegah Stunting di Balai Desa Banaran, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, Selasa 23/11/2021.
Kegiatan ini dihadiri oleh Sam’ani Kurniawan yang mewakili Anggota Komisi IX DPR RI, Bapak Yahya Zaini, S.H.
Sam’ani mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan agenda tahunan sebagai bentuk komitmen bersama dalam menyukseskan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di Jawa Timur.
Terlebih, BKKBN telah melaksanakan Pendataan Keluarga di tahun 2021 ini. Selain itu, ia berharap agar kegiatan sosialisasi BKKBN di Nganjuk dapat dioptimalkan sehingga masyarakat semakin memahami pentingnya membangun keluarga yang berkualitas, mencegah pernikahan dini dan kehamilan di usia dini serta fokus pada pencegahan status gizi buruk, yaitu stunting.
Sementara itu, Koordinator Bidang Pelatihan dan Pengembangan Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Sukamto, S.E, M.Si., menjelaskan pentingnya Pendataan Keluarga. Perbedaan Pendataan Keluarga dengan informasi statistik lain yang sudah ada yakni data yang didapat bersifat mikro. Pendataan Keluarga memotret satu per satu keluarga baik by name dan by address.
Data yang ada diharapkan bisa membantu dalam penanganan stunting karena BKKBN ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai pelaksana percepatan penurunan stunting nasional. “Selama ini data stunting itu ada secara angka, tapi tidak ada yang tahu stuntingnya dimana, oleh karena itu hasil Pendataan Keluarga sangat membantu untuk mengetahui lokus penanganan stunting,”pungkasnya.
Dalam paparan materinya, ia menjelaskan bahwa pada tahun 2019, prevalensi stunting di Indonesia adalah 27,6% , artinya 1 dari 3 balita Indonesia menderita stunting. Angka ini menjadikan Indonesia berada pada urutan ke-4 negara dengan angka stunting tertinggi di dunia. Sedangkan angka prevalensi stunting di Jawa Timur tidak terpaut jauh dari nasional, yakni 26,86%. Oleh karenanya, ia mengharap dukungan dari berbagai pihak untuk bergandengan tangan dalam upaya menurunkan prevalensi stunting di Jawa Timur.
Bagi Masyarakat Jawa Timur bisa mendapatkan Konsultasi Keluarga GRATIS silakan klik di www.siapbahagia.com @red.