Nasional

Sinergitas BKKBN Jatim dan IGI Jatim Untuk Peningkatan SDM Berkualitas

Bangga Kencana || Magetan – Sebagai upaya untuk mewujudkan agenda Pembangunan Prioritas Nasional melalui peningkatan SDM yang berkualitas dan berdaya saing, Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur melakukan kerjasama dan kolaborasi dengan Ikatan Guru Indonesia (IGI) Wilayah Jawa Timur.

Kesepakatan Kerjasama  ditandai dengan penandatanganan  Memorandum of Understanding (MoU) antara IGI dan BKKBN Jawa Timur yang dilangsungkan pada kegiatan Seminar Nasional dan Rapat Kerja Wilayah IGI Jawa Timur, Sabtu 5 Juni 2021, di Pendopo Surya Graha Kabupaten Magetan.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Gubernur Jawa Timur, yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Dr.Ir.H.Wahid Wahyudi, M.T., Bupati Magetan, Dr. Drs. H. Suparwoto, S.H., M.Si., Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., Ketua TP PKK Kab Magetan, Hj Titik Sudarti Suprawoto, S.Pd., M.Pd., Ketua Wilayah IGI Jawa Timur, Sukari, S.Pd., M.Pd., Kepala Dinas PPKB, PPPA Kab Magetan, Dra. Furiana Kartini, serta jajaran FORKOPIMDA Kabupaten Magetan.

Drs. Sukaryo Teguh Santoso, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur mengungkapkan bahwasannya kolaborasi bersama IGI sangat diperlukan dikarenakan antara Guru dan BKKBN memiliki sasaran yang sama yaitu peningkatan Sumber Daya Manusia yang unggul dan berdaya saing.

“Ini sangat penting karena Guru dan BKKBN memiliki tujuan untuk menghasilkan generasi yang berkarakter dan itu ada hubungannya dengan pembangunan Sumber Daya Manusia,” ujar Pak Teguh sapaan akrab Kaper BKKBN Jatim tersebut.Pak Teguh melanjutkan bahwa di dalam upaya perwujudan peningkatan kualitas SDM tersebut, BKKBN dihadapkan pada 3 (tiga) segmen usia atau struktur penduduk yang perlu mendapatkan perhatian bersama, salah satunya adalah penduduk pada usia 0-4 tahun atau usia balita, dimana berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2020, 6,91% penduduk di Jawa Timur atau sebanyak 2,8 juta adalah penduduk dengan usia balita.

“Melihat fenomena balita yang jumlahnya 2,8 juta ini, ternyata ada yang disebut dengan balita stunting, artinya bagaimana kita menjadikan balita ini tumbuh berkembang dengan baik menjadi generasi yang baik sehingga menjadi generasi yang produktif dan unggul, ini tantangan kita bersama,” paparnya.

Di Jawa Timur sendiri berdasarkan data SSGI Tahun 2019 masih terdapat 26,86% balita yang di indikasikan sebagai balita stunting. “Bapak Presiden sering menegaskan bahwa idealnya balita stunting itu ada di bawah 20%, tetapi kita sepertiga lebih balitanya stunting dan ini menjadi sebuah penghambat di dalam pembangunan sumber daya manusia,” ujarnya.

Seperti diketahui, bahwasannya BKKBN telah ditunjuk sebagai leading sektor dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur terus berupaya melakukan terobosan dalam upaya percepatan tersebut, salah satunya melalui Gerakan Jatim Bersatu (Bersama Stunting Turun).

Jatim Bersatu adalah gerakan kolaborasi lima pilar pembangunan (Pentahelix) Mitra Kerja BKKBN yang ada di Jawa Timur untuk mendukung percepatan penurunan stunting. Lima pilar pembangunan yang dimaksud meliputi unsur Perguruan Tinggi, Pemda, Organisasi Masyarakat, Perusahaan, dan Media, salah satunya adalah dengan kolaborasi bersama IGI sebagai salah satu organisasi profesi yang memiliki jaringan luas di seluruh Jawa Timur.

Menurut Pak Teguh, keterlibatan peran Guru ini di dalam implementasi Program Bangga Kencana ini sangat penting, setidaknya terdapat 4 (empat) peran yang dapat dilakukan oleh Guru melalui IGI.

“Yang pertama adalah sebagai Role Model dalam pembangunan keluarga, yang kedua sebagai motivator & penggerak pembangunan keluarga dan masyarakat, yang ketiga adalah sebagai pembina dan edukasi kepada pelajar melalui program GenRe, dan sebagai penyelenggara Pendidikan kependudukan kepada siswa melalui Sekolah Siaga Kependudukan (SSK),” pungkasnya.

Sementara itu, IGI melalui Sekretaris Pengurus IGI Jawa Timur, Lilik Sri Wahyuningsih, S.Pd., mengungkapkan bahwasannya kerjasama ini adalah langkah besar bagi IGI dalam mendukung program pembangunan di Jawa Timur.

“Sebagai Organisasi Profesi, IGI ditugaskan untuk membantu program pembangunan di Jawa Timur termasuk diantaranya adalah Peningkatan Kualitas SDM, Ibu Gubernur berpesan kepada kami agar membantu permasalahan pernikahan usia dini di Jawa Timur dengan melakukan kolaborasi dengan berbagai mitra, dan melalui kolaborasi dengan BKKBN ini tentu sangat strategis,” pungkasnya. @red

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button