Keluarga Jawa Timur

Kaper BKKBN Jatim Hadiri Launching Pelayanan KB MKJP di Bojonegoro

Bangga Kencana || Bojonegoro –  Kepala Perwakilan (Kaper) Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, Drs Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., menghadiri secara langsung Launching Pelayanan KB MKJP Melalui Dana BOKB Tahun 2021 di Kabupaten Bojonegoro.

Launching Pelayanan KB MKJP yang di lakukan di Kecamatan Gondang, Bojonegoro tersebut dilakukan secara langsung oleh Bupati Bojonegoro Ibu DR Hj Anna Mu’awanah. Selain dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, kegiatan juga di hadiri oleh Asisten I Kabupaten Bojonegoro, Kepala Dinas P3AKB Bojonegoro beserta jajaran, Koordinator Bidang KB KR beserta jajaran, Camat, Kapolsekta, serta Danramil.

Dalam paparannya Kaper BKKBN Provinsi Jawa mengungkapkan bahwa Kebijakan BKKBN di masa pandemi di arahkan ke 2 hal yakni, Pertama, Bagaimana mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap terlindungi dari covid-19 dengan cara melaksanakan protokol pencegahan covid-19 yakni 5 M.

“Saat ini para penyuluh KB diberikan tugas khusus oleh gugus covid nasional untuk melaksanakan komunikasi perubahan perilaku pencegahan covid-19 dan bahkan bersama-sama dengan para kader dilengkapi dengan aplikasi yang dilaporkan sebagai tool untuk monitoring di lapangan dan di pantau langsung oleh gugus covid nasional,” urai pak Teguh.

Kebijakan BKKBN yang kedua dimasa pandemi adalah, Melindungi PUS (Pasangan Usia Subur) untuk melakukan perencanaan kehamilan yang baik dengan cara melaksanakan program KB jangan sampai DO.

“Mendapatkan pelayanan KB yang berkelanjutan syukur- syukur bisa menunda dulu tidak hamil selama pandemi. Ini tidak melarang untuk hamil tetapi merencanakan kehamilan sebaik mungkin, minta lah / sosialisasi/ konsultasi dengan tenaga KB terdekat,” urai pak Teguh.

“Selama pandemi ini, ternyata kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan KB ini cukup tinggi, sehingga kalau tidak dipenuhi bisa menyebabkan angka kelahiran yang tidak direncanakan meningkat. Untuk mendukung itu BKKBN tetap memberikan dukungan dalam bentuk alokon secara memadai anggaran melalui DAK bidang KB,” terang pak Teguh.

Sementara itu, Bupati Bojonegoro menerangkan bahwa Mindset KB saat ini masih tertuju pada perempuan atau kaum Ibu, padahal ber-KB itu tidak hanya perempuan, tetapi juga ada KB untuk laki laki.

“Dalam menjaga 4 Terlalu itu tidak hanya perempuan tetapi juga laki laki di dalam keluarga harus dilibatkan,” terangnya.

Bupati menekankan pentingnya Sinergitas di atara dinas-dinas untuk menangani kasus stunting. “Menjalankan program KB itu seperti membendung air, jadi harus kita lakukan di hulu, untuk itu Kabupaten Bojonegoro melakukan peluncuran pelayanan KB di awal tahun dan menjadi Kabupaten ke-2 yang melakukan Launching Pelayanan KB setelah Lamongan. Awal tahun dilakukan karena kalau di akhir tahun nanti jadinya laporan dan akan percuma, kalau kita membendung air di hilir itu dampaknya bisa kemana-mana, hal itu juga terjadi pada program KB,” terang Bupati Bojonegoro.

Terakhir, Bupati memberikan apresiasi kepada Para Penyuluh KB dan mengajak untuk terus meningkatkan kinerja. “Bagi Para penyuluh KB saya ucapkan terimakasih yang banyak agar terus meningkatkan kinerja dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Bojonegoro,” pungkas Bupati. @redBojonegoro –  Kepala Perwakilan (Kaper) Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, Drs Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., menghadiri secara langsung Launching Pelayanan KB MKJP Melalui Dana BOKB Tahun 2021 di Kabupaten Bojonegoro.

Launching Pelayanan KB MKJP yang di lakukan di Kecamatan Gondang, Bojonegoro tersebut dilakukan secara langsung oleh Bupati Bojonegoro Ibu DR Hj Anna Mu’awanah. Selain dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, kegiatan juga di hadiri oleh Asisten I Kabupaten Bojonegoro, Kepala Dinas P3AKB Bojonegoro beserta jajaran, Koordinator Bidang KB KR beserta jajaran, Camat, Kapolsekta, serta Danramil.

Dalam paparannya Pak Teguh Kaper BKKBN Provinsi Jawa mengungkapkan bahwa Kebijakan BKKBN di masa pandemi di arahkan ke 2 hal yakni, Pertama, Bagaimana mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap terlindungi dari covid-19 dengan cara melaksanakan protokol pencegahan covid-19 yakni 5 M.

“Saat ini para penyuluh KB diberikan tugas khusus oleh gugus covid nasional untuk melaksanakan komunikasi perubahan perilaku pencegahan covid-19 dan bahkan bersama-sama dengan para kader dilengkapi dengan aplikasi yang dilaporkan sebagai tool untuk monitoring di lapangan dan di pantau langsung oleh gugus covid nasional,” urai pak Teguh.

Kebijakan BKKBN yang kedua dimasa pandemi adalah, Melindungi PUS (Pasangan Usia Subur) untuk melakukan perencanaan kehamilan yang baik dengan cara melaksanakan program KB jangan sampai DO.

“Mendapatkan pelayanan KB yang berkelanjutan syukur- syukur bisa menunda dulu tidak hamil selama pandemi. Ini tidak melarang untuk hamil tetapi merencanakan kehamilan sebaik mungkin, minta lah / sosialisasi/ konsultasi dengan tenaga KB terdekat,” urai pak Teguh.

“Selama pandemi ini, ternyata kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan KB ini cukup tinggi, sehingga kalau tidak dipenuhi bisa menyebabkan angka kelahiran yang tidak direncanakan meningkat. Untuk mendukung itu BKKBN tetap memberikan dukungan dalam bentuk alokon secara memadai anggaran melalui DAK bidang KB,” terang pak Teguh.

Sementara itu, Bupati Bojonegoro menerangkan bahwa Mindset KB saat ini masih tertuju pada perempuan atau kaum Ibu, padahal ber-KB itu tidak hanya perempuan, tetapi juga ada KB untuk laki laki.

“Dalam menjaga 4 Terlalu itu tidak hanya perempuan tetapi juga laki laki di dalam keluarga harus dilibatkan,” terangnya.

Bupati menekankan pentingnya Sinergitas di atara dinas-dinas untuk menangani kasus stunting. “Menjalankan program KB itu seperti membendung air, jadi harus kita lakukan di hulu, untuk itu Kabupaten Bojonegoro melakukan peluncuran pelayanan KB di awal tahun dan menjadi Kabupaten ke-2 yang melakukan Launching Pelayanan KB setelah Lamongan. Awal tahun dilakukan karena kalau di akhir tahun nanti jadinya laporan dan akan percuma, kalau kita membendung air di hilir itu dampaknya bisa kemana-mana, hal itu juga terjadi pada program KB,” terang Bupati Bojonegoro.

Terakhir, Bupati memberikan apresiasi kepada Para Penyuluh KB dan mengajak untuk terus meningkatkan kinerja. “Bagi Para penyuluh KB saya ucapkan terimakasih yang banyak agar terus meningkatkan kinerja dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Bojonegoro,” pungkas Bupati. @red

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button