Nasional

BKKBN Jatim Kukuhkan 26 Insan GenRe di Pamekasan

Bangga Kencana II Pamekasan – Perwakilan BKKBN Jatim melaksanakan kegiatan Workshop Edukasi Gizi, Pencegahan Anemia dan Life Skill bagi Insan GenRe dan PIK Remaja di Kabupaten Pamekasan, pada Rabu (17/5/2023) bertempat di Pendopo Budaya Wakil Bupati Pamekasan.

BKKBN Jatim Kukuhkan 26 Insan GenRe di Pamekasan

Kegiatan yang dihadiri 97 remaja usia 15-19 tahun ini dibuka oleh dr. Hendarto M.Si selaku Plt. Kepala DP3AP2KB Kabupaten Pamekasan. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Jatim Dra Maria Ernawati yang diwakili oleh Tim Kerja KSPK Perwakilan BKKBN Jatim dan Dra. Mamik Sundikarini, M.Si selaku Kepala Bidang K3 DP3AP2KB Pamekasan.

Kegiatan Workshop Edukasi Gizi, Pencegahan Anemia dan Life Skill ini diawali dengan pembukaan dan pengukuhan Duta GenRe Desa.

Sebanyak 26 remaja perwakilan dari masing-masing kecamatan dikukuhkan sebagai Duta GenRe Desa secara langsung oleh Plt. Kepala DP3AP2KB Kabupaten Pamekasan. Sedangkan remaja perwakilan desa lainnya mengikuti secara daring di Balai Penyuluhan KB tiap-tiap kecamatan.

Dalam sambutannya, Hendarto menghimbau para peserta untuk senantiasa mempraktikkan pola hidup sehat, terutama dalam memperhatikan asupan gizi yang dikonsumsi sehari-hari.BKKBN Jatim Kukuhkan 26 Insan GenRe di Pamekasan

Hendarto juga menjelaskan cara sederhana agar para remaja terhindar dari anemia, terutama bagi remaja putri yang setiap bulan mengalami siklus menstruasi.

Selain mempraktikkan pola hidup sehat, Hendarto juga berpesan kepada remaja untuk selalu terhindar dari tiga resiko dasar kesehatan reproduksi remaja (TRIAD KRR), yaitu terhindar dari pernikahan dini, seks pranikah dan NAPZA. Terlebih karena mereka merupakan calon pengantin yang akan mencetak calon generasi mendatang.

“Sebagai calon pengantin, remaja perlu mendapatkan penguatan kapasitas dan perilaku agar memikiki pemahaman, kesadaran dan perilaku yang positif sehingga memiliki status Gizi dan kesehatan yang ideal. Sehingga kami sangat mendukung atas pelaksanaan kegiatan seperti ini di Kabupaten Situbondo,” kata Hendarto.

Dra. Maria Ernawati, M.M selaku Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur menyampaikan bahwa intervensi spesifik menjadi salah satu upaya yang penting dilakukan dalam percepatan penurunan Stunting. Ernawati juga menyampaikan, bahwa salah satu yang perlu dilakukan dengan penguatan kapasitas dan perilaku remaja.

Selain itu, Maria Ernawati juga menyampaikan beberapa permasalahan di Provinsi Jawa Timur yang perlu dicermati bersama antara lain, dispensasi Kawin/Perkawinan Usia Anak di Jawa Timur ada sebanyak 15.408, Angka Kematian Ibu ada 305 kasus, dan tingginya Unmetneed sebesar 19,69 %.

Sedangkan berdasarkan Data Survei Status Gizi Balita Indonesia (2021) menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting di Indonesia adalah 24,4% dan di tahun 2022 turun menjadi 21,6 % (Data SSGI Tahun 2022), Jawa Timur sebesar dari 23,5% turun menjadi 19,2%.

Selain diharapkan memahami status gizi dan kondisi kesehatan yang ideal, remaja juga harus memiliki kemampuan untuk berperilaku adaptif dan positif yang memungkinkan remaja untuk secara efektif menghadapi tuntutan dan tantangan kehidupan sehari-hari.BKKBN Jatim Kukuhkan 26 Insan GenRe di Pamekasan

Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dan praktek yang dipimpin oleh Fasilitator Kabupaten Pamekasan yang sebelumnya telah dilatih di tingkat Provinsi. @Red.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button