Uncategorized

BKKBN Jatim Giat Workshop Edukasi Gizi, Pencegahan Anemia dan Life Skill di Gresik

Bangga Kencana, Gresik – Perwakilan BKKBN Jatim melaksanakan kegiatan Workshop Edukasi Gizi, Pencegahan Anemia dan Life Skill bagi Insan GenRe dan PIK-Remaja di Kabupaten Gresik, Kamis (11/5/2023) bertempat di Aula Dinas KBPPPA Kabupaten Gresik.

bkkbn-jatim-giat-workshop-edukasi-gizi-pencegahan-anemia-dan-life-skill-di-gresik

Kegiatan yang dihadiri 84 remaja usia 15-19 tahun ini dibuka langsung oleh dr. Titik Ernawati selaku Kepala Dinas KBPPPA Kabupaten Gresik. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Jatim yang diwakili oleh Tim Kerja KSPK Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur.

Selain membuka Workshop Edukasi Gizi, Pencegahan Anemia dan Life Skill, Kepala Dinas KBPPPA Kabupaten Gresik didampingi Tim Kerja KSPK Perwakilan BKKBN Jatim mengukuhkan Duta GenRe tingkat Desa se-Kabupaten Gresik.

Dalam sambutannya, Titik menyampaikan bahwa Duta GenRe yang baru saja dikukuhkannya merupakan role model bagi teman sebaya yang memiliki peran untuk menyampaikan edukasi serta pesan-pesan penting kepada remaja, salah satunya edukasi gizi dan pencegahan anemia.

bkkbn-jatim-giat-workshop-edukasi-gizi-pencegahan-anemia-dan-life-skill-di-gresik

Menurut Titik, sangat penting bagi remaja untuk senantiasa mempraktikkan pola hidup sehat dan memperhatikan asupan gizi yang dikonsumsi sehari-hari. Selain itu, Titik juga mengingatkan para peserta untuk meningkatkan kualitas diri dengan mengasah kecakapan hidup yang dimiliki.

Hal tersebut dianggap perlu untuk dilakukan oleh remaja yang merupakan calon pengantin.

“Sebagai calon pengantin, remaja perlu mendapatkan penguatan kapasitas dan perilaku agar memikiki pemahaman, kesadaran dan perilaku yang positif sehingga memiliki status Gizi dan kesehatan yang ideal. Sehingga kami sangat mendukung atas pelaksanaan kegiatan seperti ini di Kabupaten Situbondo,” pungkas Titik.

Ditemui di tempat yang berbeda, Dra. Maria Ernawati, M.M selaku Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur menyampaikan bahwa intervensi spesifik menjadi salah satu upaya yang penting dilakukan dalam percepatan penurunan Stunting. Ernawati juga menyampaikan, bahwa salah satu yang perlu dilakukan dengan penguatan kapasitas dan perilaku remaja.

bkkbn-jatim-giat-workshop-edukasi-gizi-pencegahan-anemia-dan-life-skill-di-gresik

Selain itu, Maria Ernawati juga menyampaikan beberapa permasalahan di Provinsi Jawa Timur yang perlu dicermati bersama antara lain, dispensasi Kawin/Perkawinan Usia Anak di Jawa Timur ada sebanyak 15.408, Angka Kematian Ibu ada 305 kasus, dan tingginya Unmetneed sebesar 19,69 %.

Sedangkan berdasarkan Data Survei Status Gizi Balita Indonesia (2021) menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting di Indonesia adalah 24,4% dan di tahun 2022 turun menjadi 21,6 % (Data SSGI Tahun 2022), Jawa Timur sebesar dari 23,5% turun menjadi 19,2%.

Selain diharapkan memahami status gizi dan kondisi kesehatan yang ideal, remaja juga harus memiliki kemampuan untuk berperilaku adaptif dan positif yang memungkinkan remaja untuk secara efektif menghadapi tuntutan dan tantangan kehidupan sehari-hari. @Red.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button