Nasional

Diikuti 42 Peserta, BKKBN Jatim Gelar Orientasi SOTH dan KKA di Ponorogo

Bangga Kencana II Ponorogo – Perwakilan BKKBN Jatim melaksanakan kegiatan Orientasi SOTH (Sekolah Orang Tua Hebat) dan KKA (Kartu Kembang Anak) bagi Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan kader BKB (Bina Keluarga Balita) di Kabupaten Ponorogo, yang dilaksanakan pada 5-6 April 2023 bertempat di Ruang Rapat Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Ponorogo.

diikuti-42-peserta-bkkbn-jatim-gelar-orientasi-soth-dan-kka-di-ponorogo
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bapak Drs.Harjono, MSi selaku Kepala Dinas PPKB Kabupaten Ponorogo (DPPKB Ponorogo). Kegiatan ini dihadiri juga oleh Kepala Perwakilan BKKBN Jatim Dra Maria Ernawati M.M., yang diwakili oleh Yuni Dwi Tjadikijanto, SE selaku tim  pendamping orientasi SOTH dari Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur. Sedangkan peserta kegiatan merupakan Penyuluh KB dan Kader BKB dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Ponorogo berjumlah 42 orang.

Mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, dalam sambutannya Yuni menyampaikan tentang pentingnya pengasuhan terhadap anak balita yang baik. “Mengasuh anak balita dengan baik dan benar sangat penting, sehingga harus dipelajari secara serius dengan baik dari sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Seiring perkembangan jaman yang demikian cepat tantangan pengasuhan balita saat ini semakin banyak dan kompleks antara lain adanya kesenjangan informasi dan teknologi antar generasi,” kata Haydar.

diikuti-42-peserta-bkkbn-jatim-gelar-orientasi-soth-dan-kka-di-ponorogo

Yuni lalu menyampaikan tentang perlunya pembentukan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH). “Sekolah Orang TuaHebat yang digagas oleh Perwakilan BKKBN Jawa Timur ini merupakan terobosan yang strategis untuk memberikan pendidikan intensif tentang pengasuhan/parenting anak kepada para keluarga yang memiliki balita,”.

Selain itu, Yuni juga menyampaikan beberapa permasalahan yang ada di Jawa Timur yang perlu dicermati antara lain antara lain, Jumlah Pernikahan Usia dibawah 20 tahun sejumlah 34.090 dari Total Perkawinan sejumlah 262.023 atau 13,01%, dispensasi Kawin/PerkawinanUsia Anak di Jawa Timur ada sebanyak 15.408 dan masih tingginya Unmetneed sebesar 19,69 %,” kata Haydar.

Sedangkan berdasarkan Data Survei Status Gizi Balita Indonesia (2021) menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting di Indonesia adalah 24,4% dan di tahun 2022 turun menjadi 21,6 % (Data SSGI Tahun 2022), Jawa Timur sebesar dari 23,5% turun menjadi 19,2%. Senada dengan apa yang disampaikan Yuni, Harjono selaku Kepala Dinas PPKB Kabupaten Ponorogo menyampaikan bahwa sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan orang tua dalam memberikan pengasuhan yang tepat bagi anak Balitanya, perlu ada terobosan seperti terbentuknya SOTH.

Karena dengan pengasuhan yang baik dan benar dapat membetuk generasi emas, generasi unggul yaitu generasi yang sehat cerdas, berkualitas dan bermartabat selain itu juga dapat mencegah timbulnya kasus stunting baru. Dimana angka prevalensi stunting di Ponorogo Tahun 2022 sebesar 14,2% turun 5,8% dari tahun 2021, ini artinya sudah mendekati target sebesar 14% di tahun 2024.

diikuti-42-peserta-bkkbn-jatim-gelar-orientasi-soth-dan-kka-di-ponorogo

Harjono juga menekankan kepada seluruh peserta, terutama kepada Penyuluh KB untuk tidak hentinya mengkampanyekan 8 Fungsi Keluarga karena pengasuhan yang baik dengan menerapkan 8 (delapan) fungsi keluarga akan membetuk keluarga yang sejahtera.

Harjono juga memberikan dukungan semangat dan mengingatkan para peserta untuk mengikuti kegiatan selama dua hari ini dengan aktif dan maksimal, sehingga dapat menularkan serta mengaplikasikannya di daerah kecamatannya masing-masing.

“Dengan adanya Sekolah Orang TuaHebat atau SOTH ini, saya yakin dapat menjadi strategi yang tepat untuk mengatasi stunting. Karena langkah awal pencegahan bisa melalui dengan pemberian pola asuh yang efektif oleh orang tua. Dan SOTH ini menjadi tempat bagi para orang tua untuk belajar tentang pola asuh yang efektif,” kata Harjono.

Nantinya, selama kegiatan Orientasi berlangsung para peserta akan mendapatkan pembekalan materi dari tim Fasilitator Provinsi dan Fasilitator tingkat Kabupaten yang telah dilatih di TOT tingkat Provinsi. Selain pembekalan materi, para peserta juga akan melakukan praktek Modul BKB HI dan Modul BKB EMAS.

Setelah kegiatan Orientasi Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), para peserta mampu memahami materi-materi yang disampaikan dan menjadi fasilitator yang handal agar SOTH yang nantinya akan dibentuk di kelompok BKB dapat memberikan manfaat pada keluarga-keluarga yang memiliki balita dalam memberikan pengasuhan yang baik kepada anak-anaknya.@Red.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button