Uncategorized

BKKBN Jatim Promosi dan KIE Pengasuhan Balita di Blitar

Bangga Kencana II Blitar – BKKBN Jatim melaksanakan kegiatan Advokasi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting oleh Mitra Kerja melalui Promosi dan KIE Pengasuhan Balita, yang dilaksanakan pada kamis (23/3/2023) bertempat di gedung Laguna, Kademangan Kabupaten Blitar.

bkkbn-jatim-promosi-dan-kie-pengasuhan-balita-di-blitar

Kegiatan ini dihadiri oleh Bapak Nurhadi, S.Pd, selaku Anggota Komisi IX DPR-RI. Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, M.M., diwakili oleh Ibu Dra. Suhartuti, M.M. Bapak Herman Widodo selaku Kepala Dinas P3APPKB Kabupaten Blitar.

Herman Widodo, SH dalam sambutannya menyampaikan bahwa salah satu penyebab stunting adalah terjadinya pernikahan usia dini. Dalam hal ini, jumlah pernikahan usia dini di kabupaten Blitar masih tergolong tinggi. Oleh karenanya dalam menghadapi permasalahan ini, Sekolah Orang Tua Hebat yang di usung oleh BKKBN diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam mencegah pernikahan usia dini. Sekolah Orang Tua Hebat diharapkan dapat semakin efektif dalam mencegah pernikahan usia dini dengan penambahan materi pemenuhan hak anak.

Herman Widodo, SH juga menambahkan, “dihimbau dan diharapkan kepada setiap desa untuk dapat melaksanakan Sekolah Orang Tua Hebat. Dengan keberadaan Sekolah Orang Tua Hebat diharapkan di setiap desa dapat semakin memperluas jaringan para Ibu dan orang tua serta masyarakat yang teredukasi dengan baik tentang pola pengasuhan dan perkembangan serta tumbuh kembang anak,” tambahnya.

bkkbn-jatim-promosi-dan-kie-pengasuhan-balita-di-blitar

Mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Dra. Suhartuti, M.M, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Masa awal kehidupan setiap individu merupakan masa paling fundamental dalam keseluruhan tahapan kehidupan atau sering disebut Golden Period yaitu di masa 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) dimana 80% perkembangan otak seorang manusia dibentuk, untuk itu perlu kita persiapkan dengan sebaik-baiknya. Pengaruh yang ditimbulkan apabila kita mengabaikan masa 1000 HPK akan berakibat pada tingkat kecerdasan sesorang. Secara fisik, tinggi dan berat badan masih bisa di kejar tapi secara kognitif sudah terlambat dan sulit untuk dikejar.

“BKKBN melalui kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) secara masif dan terus-menerus melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya pada ibu hamil, keluarga baduta dan keluarga balita. Selain itu, dalam upaya mencetak orang tua yang cerdas, BKKBN melakukan terobosan dengan mengembangkan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) di seluruh kabupaten/kota yaitu sekolah yang diadakan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan orang tua dalam memberikan pengasuhan yang tepat bagi anak Balitanya,” tambah Dra. Suhartuti, M.M.

Nurhadi, S.Pd selaku anggota Komisi IX DPR-RI, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada BKKBN dan seluruh masyarakat yang telah berperan penting dalam penurunan Stunting di Jawa Timur, khususnya di kabupaten Blitar.

Nurhadi, S.Pd juga menjelaskan bahwa, “Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak. Kondisi ini berefek jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia. Kekurangan gizi sejak dalam kandungan mengakibatkan pertumbuhan otak dan organ lain terganggu, yang mengakibatkan anak lebih berisiko terkena diabetes, hipertensi, dan gangguan jantung. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak. Kondisi ini berefek jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia. Kekurangan gizi sejak dalam kandungan mengakibatkan pertumbuhan otak dan organ lain terganggu, yang mengakibatkan anak lebih berisiko terkena diabetes, hipertensi, dan gangguan jantung,” katanya.

bkkbn-jatim-promosi-dan-kie-pengasuhan-balita-di-blitar

“Penanggulangan stunting akan menciptakan generasi unggul dimasa mendatang sehingga mempunyai daya saing global untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satunya melalui BKB EMAS (Bina Keluarga Balita Eliminasi Masalah Anak Stunting), agar ibu serta anggota keluarga lain memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran dalam membina tumbuh kembang balitanya melalui rangsangan fisik, motorik, kecederasan, sosial, emosional serta moral yang berlangsung dalam proses interaksi antara ibu atau anggota keluarga lainnya dengan anak balita. Penting bagi setiap orangtua terutama yang baru memiliki anak pertama untuk mengikuti kelompok Bina Keluarga Balita, karena kegiatan ini bertujuan untuk membantu mengatasi masalah dalam tumbuh kembang anak,” kata Nurhadi, S.Pd.

Nurhadi, S.Pd juga mengatakan bahwa Komisi IX DPR-RI siap mendukung penuh program BKKBN dalam percepatan penurunan stunting melalui berbagai program inovasi seperti yang dilaksanakan kali ini.

Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Narasumber Ahli yaitu Dokter dan Ahli Gizi, serta dari Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur.@Red.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button