Nasional

Sinergi BKKBN Jatim dan DP3AKB Sidoarjo Dalam Promosi dan KIE Pengasuhan Balita

Bangga Kencana II Sidoarjo – Perwakilan BKKBN Jatim bersama DP3AKB Kabupaten Sidoarjo menyelenggarakan kegiatan Advokasi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting oleh Mitra Kerja melalui Promosi dan KIE Pengasuhan Balita. Kegiatan ini bertempat di Aula SMA Negeri 4 Sidoarjo. Selasa (21/2/23).

sinergi-bkkbn-jatim-dan-dp3akb-sidoarjo-dalam-promosi-dan-kie-pengasuhan-balita

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM yang diwakili oleh Ketua Tim AKIE dan PBDKI Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Sofia Hanik, MM dan Kepala DP3AKB Kabupaten Sidoarjo, drg. Syaf Satriawarman, Sp.Pros. serta dibuka secara resmi oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Dr. Arzeti Bilbina, SE.MAP. Peserta berjumlah 175 orang yang terdiri dari Kader BKB, COE Kelompok Kegiatan Pembangunan Keluarga, dan PKB di Kabupaten Sidoarjo.

Syaf dalam sambutannya menyampaikan bahwa memaksimalkan pengasuhan 1000 HPK dan memperhatikan jarak kehamilan merupakan salah satu upaya dalam pencegahan stunting. Untuk jarak kelahiran yang ideal, yaitu 3-5 tahun dengan pola hamil lagi ketika anak sudah usia 2 tahun.

“Berdasarkan data SSGI tahun 2022, angka prevalensi stunting di Kabupaten sidoarjo naik atau lebih tinggi dibandingkan tahun 2021. Jadi, tolong untuk para pendamping, PPKBD, dan sub PPKBD bahu membahu memberikan masukan bisa turun kembali kepada ibu hamil dan menyusui terkait pola gizi dan pola asuh yang baik. Semoga tahun depan angka prevalensi stunting di Sidoarjo bisa turun kembali,” ujar Syaf.

sinergi-bkkbn-jatim-dan-dp3akb-sidoarjo-dalam-promosi-dan-kie-pengasuhan-balita

Hanik dalam sambutannya juga menekankan bahwa pengabaian terhadap 1000 HPK menyebabkan banyak permasalahan baik fisik, kognitif, psikis, maupun sosial masyarakat. Oleh karena itu, BKKBN terus menyosialisasikan 1000 HPK supaya tidak ada lagi bayi yang terlahir stunting. Selain itu, dalam upaya percepatan penurunan stunting di Provinsi Jawa Timur, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur  juga membentuk Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) di seluruh Kabupaten/Kota yang bertujuan untuk mengedukasi para orang tua secara terukur dan terstandar. Pembentukan SOTH di seluruh Kelompok BKB menjadi prioritas di tahun 2023.

“Harapannya, dari upaya upaya ini, Indonesia, khususnya Jawa Timur, bisa mencapai target 14% di tahun 2024,” ujar Hanik.

Sebelum membuka kegiatan secara resmi, Arzeti berpesan kepada seluruh peserta bahwa peserta pada hari ini merupakan salah satu perpanjangan tangan dari Dinas KB untuk mendampingi keluarga sasaran penurunan stunting. Setelah kegiatan ini, diharap seluruh peserta memiliki pengetahuan dan wawasan yang mumpuni untuk melakukan tugas tersebut

“Kalau kita ingin memiliki anak yang cerdas, dimulai sejak masa kehamilan, kemudian ketika lahir dilakukan IMD dan kemudian dilanjutkan dengan Asi Eksklusif,” Tambah Arzeti.

sinergi-bkkbn-jatim-dan-dp3akb-sidoarjo-dalam-promosi-dan-kie-pengasuhan-balita

Setelah pembukaan seluruh peserta menerima 3 (tiga) materi. Materi pertama ialah Penerapan 8 Fungsi Keluarga di masa 1000 HPK yang disampaikan oleh Penata KKB Muda Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Nur Hotimah, S.Sos., M.PSDM. Materi selanjutnya ialah Optimalisasi Perkembangan Otak pada 1000 HPK yang disampaikan oleh Dokter dari RSUD Sidoarjo Barat, dr. Dwi Retno, Sp.A. . Sementara materi ketiga adalah Pemenuhan Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil, Baduta, dan Balita yang disampaikan oleh Ahli Gizi, Pudjianto, S.Gz. Melalui seluruh materi ini diharapkan peserta dapat menjadi agen di lapangan untuk mencegah terjadinya bayi terlahir stunting di Jawa Timur, khususnya di kabupaten Sidoarjo.@Red.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button