KesehatanNasional

BKKBN Jatim Gandeng Ponpes Bahrul Ulum Jombang Beri Edukasi Kespro Remaja

Bangga Kencana || Jombang – BKKBN Jatim menggelar Kegiatan Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Remaja di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Jombang, Selasa (13/12).

edukasi-kespro-bkkbn-jatim-gelar-sosialisasi-di-ponpes-bahrul-ulum-jombangKegiatan dilaksanakan di Gedung KH. Chasbullah Said Ponpes Bahrul Ulum Jombang dan dihadiri oleh Bupati Jombang (Ibu Hj. Mundjidah Wahab), Pimpinan pondok Hj. Lailatun Nikmah, SH., Kepala BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, M.M., yang diwakili oleh Koordinator Bidang KB-KR, Ibu Waluyo Ajeng Lukitowati, S.St, MM, Kepala Dinas PPKB, PPPA Jombang. (dr. Pudji Umbaran, M.KP), dan dr. Dian Puspita Virdayanti, Sp.OG, M.Ked.Klin, serta diikuti oleh 700 santri/santriwati.

Dalam sambutannya, Bupati Jombang menjelaskan bahwa bonus demografi indonesia merupakan kondisi dimana jumlah usia produktif lebih tinggi, dan diharapkan mampu mewujudkan keluarga yang sehat, produktif, dan kualitas kinerja yang tinggi. Tantangan remaja saat ini sudah sangat kompleks yaitu napza, seks bebas, dan penyakit HIV/AIDS.

Remaja saat ini menentukan kualitas hidup di masa depan, oleh karena itu mari para santri/santriwati bersama sama mewujudkan remaja yang sehat fisik, mental, dan sosial untuk indonesia Emas 2045.

edukasi-kespro-bkkbn-jatim-gelar-sosialisasi-di-ponpes-bahrul-ulum-jombangPada kesempatan yang sama, dr. Pudji mengatakan, angka Stunting di Kab. Jombang ditargetkan turun hingga 12% di tahun 2024, sehingga perlu dilakukan strategi penurunan stunting yang melibatkan berbagai stakeholder/mitra kerja terkait.

Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Remaja di Ponpes Bahrul Ulum ini merupakan salah satu strategi pendekatan kepada remaja sebagai bentuk pencegahan stunting dari hulu, yaitu memberikan pemahaman kepada para santri/santriwati untuk menjadi remaja yang sehat serta menghindari pernikahan dini dan seks pranikah.

Harapannya para santri/santriwati ini menjadi agent untuk meneruskan informasi kesehatan reproduksi remaja ini ke keluarga, teman, dan lingkungan sekitar.

Bu Luki juga menerangkan bahwa remaja merupakan penentu masa depan bangsa.

bkkbn-jatim-gandeng-ponpes-bahrul-ulum-jombang-beri-edukasi-kespro-remajaTahun 2045 merupakan periode Indonesia Emas yang sangat ditentukan oleh kualitas SDM di masa sekarang. Oleh karena itu remaja harus sehat, remaja harus mampu menjadi agent of change, dan mampu melahirkan anak yang sehat, tidak stunting di masa yang akan datang.

“Selain itu hindari 4T yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak, dan terlalu dekat,” ujar bu Luki.

Dilanjutkan dengan dr. Dian, sebagai remaja harus memperhatikan kesehatan reproduksinya, termasuk higiene alat reproduksi sehingga terhindar dari penyakit/gangguan kesehatan.

edukasi-kespro-bkkbn-jatim-gelar-sosialisasi-di-ponpes-bahrul-ulum-jombangUntuk remaja putri sebaiknya mempunyai kalender menstruasi, untuk memonitoring pola haid sehingga apabila terjadi ketidaksesuaian/tidak normal bisa langsung konsultasi ke dokter. Salah satu permasalahan remaja saat ini yaitu pernikahan dini sehingga menyebabkan hamil di usia muda.

“Hamil di usia muda merupakan risiko tinggi terjadinya keguguran, BBLR, kelainan bawaan, lahir prematur, pre eklamsi, dan gangguan pertumbuhan anak (stunting). Katakan tidak (no) pada seks bebas, dan fokus pada hal-hal positif,” pungkas dr. Dian. @Red

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button