Nasional

Giat BKKBN Jatim Bersama Nurhadi di Desa Petok Kediri

Bangga Kencana || Kediri – BKKBN Jatim menggelar kegiatan Sosialisasi Pengasuhan 1000 HPK dan Balita bersama Mitra Kerja  di Kabupaten Kediri dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 2 Desember 2022 bertempat di ruang pertemuan Desa Petok Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri.

bkkbn-jatim-bersama-nurhadi-sosialisasi-pengasuhan-1000-hpk-di-desa-petok-kediriKegiatan ini dihadiri oleh Kader BKB, PPKBD, COE BKB, BKR, BKL, UPPKA, PIK-R beserta penyuluh KB, jajaran Dinas P3KBP3A Kabupaten Kediri beserta Insan Genre Kabupaten Kediri.

Mengawali sambutan sekaligus membuka kegiatan Sosialisasi Pengasuhan 1000 HPK dan Balita bersama Mitra Kerja  di Kabupaten Kediri pada hari ini, anggota DPR RI Komisi IX, Nurhadi, S.Pd menjelaskan, “dalam upaya percepatan penurunan stunting, keluarga memiliki peran yang sangat penting dan harus di optimalkan.

bkkbn-jatim-bersama-nurhadi-sosialisasi-pengasuhan-1000-hpk-di-desa-petok-kediriPentingnya penguatan ketahanan keluarga, perlindungan dan pemberdayaan terhadap keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat dalam upaya percepatan penurunan stunting juga menjadi hal yang harus diperhatikan oleh semua pihak. Pemenuhan gizi bagi calon pengantin, ibu hamil, anak baduta dan balita harus di optimalkan sehingga nantinya akan melahirkan anak-anak yang sehat cerdas serta memiliki tumbuh kembang yang baik”.

Sejalan dengan itu,Koordinator Bidang KSPK Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Suhartuti, mengungkapkan, “Masa awal kehidupan setiap individu merupakan masa paling fundamental dalam keseluruhan tahapan kehidupan atau sering disebut Golden Period yaitu di masa 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) dimana 80% perkembangan otak seorang manusia dibentuk, untuk itu perlu kita persiapkan dengan sebaik-baiknya.

Oleh karena itu BKKBN melalui kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) secara masif dan terus-menerus melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya pada ibu hamil, keluarga baduta dan keluarga balita tentang pengasuhan serta asupan gizi yang tepat. Selain itu, dalam upaya percepatan penurunan stunting ini diperlukan kerjasama semua pihak baik itu stakeholder, mitra kerja bahkan masyarakat dituntut untuk ikut berperan aktif melakukan upaya-upaya dan kegiatan-kegiatan yang mendukung percepatan penurunan stunting.”

Dalam kesempatan yang sama, Kabid Keluarga Sejahtera DP2KBP3A Kabupaten Kediri, Diana Herawati, S.SiT, MPH, mengemukakan bahwa “untuk mencetak anak Indonesia yang sehat dan cerdas, langkah awal yang penting adalah pastikan pemenuhan gizi ibu dan bayi selama masa kehamilan hingga anak menginjak usia 2 (dua) tahun tercukupi dengan baik.

bkkbn-jatim-bersama-nurhadi-sosialisasi-pengasuhan-1000-hpk-di-desa-petok-kediriSalah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan pendekatan keluarga melalui pendampingan keluarga beresiko stunting, untuk mencapai sasaran yakni calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil dan menyusui sampai pasca salin serta anak usia 0-59 bulan.” @Red (Nur)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button