Nasional

Sosialisasi BKKBN Jatim dalam Penurunan Stunting di Surabaya

Bangga Kencana || Surabaya – Pada hari ini (27/11), Perwakilan BKKBN Jatim bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Kota Surabaya menyelenggarakan Kegiatan Sosialisasi 1001 Cara Bicara Orang Tua dengan Remaja. Kegiatan ini bertempat di Ruang Pertemuan Balai Teknologi Sanitasi Kota Surabaya.

sosialisasi-bkkbn-jatim-dalam-penurunan-stunting-di-surabayaPeserta kegiatan ini terdiri dari Keluarga Remaja, Kader Bina Keluarga Remaja, Center of Excellent Kelompok Kegiatan, Insan GenRe, dan Penyuluh KB di Kota Surabaya. Total terdapat 160 peserta.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Perwakilan Dra. Maria Ernawati, M.M., yang diwakili oleh Koordinator Bidang KSPK Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Ibu Dra. Suhartuti, MM, dan Kepala Bidang Dalduk KB-KS Dinas P3APPKB, ibu dr. Atiek Tri Arini, M. Kes. Kegiatan secara resmi dibuka oleh Komisi IX DPR RI, Dra. Lucy Kurniasari.

sosialisasi-bkkbn-jatim-dalam-penurunan-stunting-di-surabayaAtiek dalam sambutannya menyampaikan bahwa BKKBN memiliki target angka stunting di 14% di tahun 2045. Terdapat 4 (empat) sasaran untuk mewujudkan generasi bebas stunting. Salah satu sasaran yang menjadi penekanan dalam kegiatan ini adalah remaja sebagai calon pengantin. Atiek menekankan bahwa Calon Pengantin tidak boleh sampai mengalami anemia supaya bayi yang nanti terlahir bebas stunting.

Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Tuti dalam sambutannya, “Untuk melahirkan bayi yang sehat butuh calon pengantin yang sehat, baik secara fisik dan mental.”

Sehat disini bukan hanya terkait anemia, melainkan juga ukuran lingkar lenga atas atau biasa disingkat LiLA yang merupakan salah satu indikator dari Kekurangan Energi Kronis (KEK). Selain itu, remaja diharap menikah di usia yang idea. Usia ideal menikah minimal untuk laki laki adalah 25 tahun dan untuk perempuan adalah 21 Tahun.

sosialisasi-bkkbn-jatim-dalam-penurunan-stunting-di-surabayaLucy dalam sambutannya menambahkan bahwa Intervensi gizi spesifik sangat dibutuhkan. Selain itu, ketika bayi lahir Inisiasi Menyusui Dini juga menjadi hal yang sangat penting. Informasi terkait Imunisasi lengkap, Asi Eksklusif, dan Ibu hamil konsumsi tablet tambah darah.

Remaja juga perlu mengetahuinya. Lucy juga mengapresiasi seluruh kader yang sudah bertugas menyukseskan pencegahan stunting ini.

“Saya mengapresiasi para kader yang sudah cerdas membantu program pemerintah, utamanya dalam rangka penurunan angka stunting,” ujar Lucy.

sosialisasi-bkkbn-jatim-dalam-penurunan-stunting-di-surabayaSetelah dibuka secara resmi oleh Lucy, seluruh peserta akan diberikan materi oleh fasilitator tingkat provinsi yang telah terlatih. Materi yang disampaikan antara lain Romantika Remaja, Pola Asuh Efektif untuk Remaja, Komunikasi Efektif, Kecakapan dan Cakupan Pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk Remaja. Dari seluruh materi yang disampaikan ini, para peserta yang hadir diharap memiliki kemampuan komunikasi yang baik sehingga pemahaman tentang kesehatan dan gizi remaja dalam rangka pencegahan lahirnya anak stunting dapat tersampaikan.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button