Nasional

Rapat Koordinasi Pencatatan dan Pelaporan Distribusi Alkon Digelar BKKBN Jatim Melalui Aplikasi Rantai Pasok Alokon “SIRIKA” di Solo

Bangga Kencana || Solo – BKKBN Jatim menggelar kegiatan Rapat Koordinasi Pencatatan dan Pelaporan Distribusi Alkon Melalui Aplikasi Rantai Pasok Alokon “SIRIKA”, selama 3 hari pada tanggal 11 – 13 Juli 2022 di Hotel Best Western Solo, Sukoharjo, Jawa Tengah.

BKKBN Jatim

Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Bina Akses Pelayanan KB BKKBN, Direktur BIKUP BKKBN, Drg, Widwiyono Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Sekertaris Badan dan Kepala bidang KB-KR Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur W. Ajeng Lukitowati S.St, M.M., Bapak/Ibu kasi KB dan Bendahara Materil Alokon OPD KB atau Dinkes Kab/Kota yang bertindak sebagai pelaksana MIM’s Tool dan Stokku di aplikasi Sirika Bapak/ibu crew Pendamping/Pengajar dari Pengembang dan Pembuat Aplikasi “Sirika.

BKKBN dan Pilihanku mengembangkan SIRIKA (Sistem Informasi Rantai Pasok Alokon), inovasi dalam proses pengolahan data pelaporan logistic dan pengelolaan di Gudang secara Digital. Sistem ini berfokus pada upaya peningkatan efisiensi organisasi dan standarisasi praktik pengelolaan Gudang sesuai dengan pedoman rantai pasok (Supply Chain Management atau SCM) yang berlaku.

BKKBN Jatim

“Aplikasi sirika ini bukan lah hal yang baru adanya. Aplikasi ini di Jawa Timur sudah dikenalkan keseluruh kab kota diakhir tahun 2019 dan disusul dengan pelatihan sirika dipertengahan tahun 2020 dengan system DARING / On Line mengingat pada saat itu adanya pandemic corona yang melanda seluruh dunia,” ujar Dra Maria Ernawati, M.M., Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur dalam sambutannya.

Kesuksesan pelaksanaan penggunaan Aplikasi sirika ini sangatlah VITAL sekali karena menyangkut kelancaran distribusi dan ketersediaan stock rantai pasok alokon di 2.045 faskes ditahun anggaran 2022 ini serta untuk menjawab Unmetneed KB di Provinsi Jawa Timur masih cukup tinggi yaitu 15,12% (PK-21).

BKKBN Jatim

Bu Erna juga menjelaskan evaluasi atas pelatihan DARING / On Line tersebut didapatkan adanya kekurang optimalan yang cukup signifikan dalam kendala pelaksanaan sirika dilapangan yaitu keterbatasan kualitas/kuantitas SDM pelaksana sirika (Gagap IT dan Banyak yg mau pensiun), keterbatasan device/alat pendudukng dalam menjalankan program sirika (Computer, printer & tablet), peralihan basis data dari SR ke SIGA lalu berubah ke New SIGA yang membuat pelaksana kab kota bingung, banyak nya pelaksana yang sudah dilatih lalu terkena proses mutasi di kab kota dan aplikasi sirika yang belum sempurna.

Ada sekitar 40,67 juta jiwa penduduk (SP.2020) di provinsi jawa timur , dimana kurang lebih 24,32 % nya adalah Usia Siap Menikah (Tahap Persiapan Merencanakan Menikah atau Baru Menikah) serta adanya 7-8 juta PUS yang harus diwaspadai kebutuhan pelayanan KB nya.

Ketidak seriusan kita dalam menjaga stabilitas dan kelancaran distribusi serta stock alokon dapat melahirkan setuasi yang tidak menyenangkan , diantaranya : AKI/AKB yang Meningkat, TFR yang tidak terkendali kenaikannya, dan KDRT / Perceraian yang tinggi disertai angka gejolak KAMTIBMAS dan lain2.

BKKBN Jatim

Terlaksananya evaluasi pencatatan dan pelaporan Alokon di Faskes dengan menggunakan Aplikasi SIRIKA di Kab/Kota Tahun 2022 dengan memiliki 5 Tujuan yaitu :1. Terlaksananya pengelolaan stok alokon dengan baik dan benar di Gudang Provinsi dan Kab/Kota, 2. Terlaksananya system digitalisasi rantai pasok alokon di Kab/Kota /digitalisasi Sistem Kontrol Inventarisasi Alat dan Obat Kontrasepsi, 3. Termonitornya kebutuhan, alur distribusi alokon di Kab/Kota, 4. Terimplementasikannya dengan baik aplikasi SIRIKA di Semester 2 Tahun 2022, dan 5. Tercukupinya tingkat ketersediaan stok yang tepat bagi semua produk (tidak lebih maupun kurang).

BKKBN Jatim

Sekertaris Badan dan Kepala bidang KB-KR Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur W. Ajeng Lukitowati S.St, M.M., dalam laporannya menyampaikan output kegiatan yang dicapai dalam kegiatan adalah : Peserta lebih memahami lagi penatalaksanaan operasional sirika sehingga distribusi alokon tidak mengalami kendala berarti, Peserta saling memberikan masukan dan bertukar pendapat sehingga aplikasi sirika ini bisa menjadi aplikasi yang sempurna dimasa depan, Peserta bisa saling mengenal satu-sama lain sehingga bila nanti dalam pelaksanaan sirika terutama dalam keadaan distribusi dinamis kedaruratan maka eksekusinya lebih mudah, Terjalinnya tali silaturahmin persaudaraan yang lebih erat lagi satu sama lain karena disitulah letak kekuatan sejati BKKBN sejak kelahirannya untuk menjalankan program kerjanya.

“Untuk semua Pembiayaan dalam kegiatan ini bersumber dari DIPA Bidang KB-KR Perwakilan BKKBN Prov. Jawa Timur Tahun Anggaran 2022 dimana Peserta kegiatan ini akan mendapatkan akomodasi, uang harian, dan uang transport serta souvenir,” tutup Bu Luki. @Red

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button