Uncategorized

Orientasi BKB EMAS Digelar BKKBN Jatim di 4 Kabupaten

Bangga Kencana || Surabaya – BKKBN Jatim menggelar Kegiatan peningkatan Kapasitas Pengelola Program promosi dan KIE 1000 HPK pada keluarga ibu hamil dan keluarga baduta melalui Orientasi BKB EMAS (Eliminasi Masalah Anak Stunting). Selasa (31/05/2022).

BKKBN Jatim

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan para ibu hamil dan keluarga baduta mengenai pengasuhan yang baik dan tepat yang merupakan langkah penting untuk mencegah stunting dan menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter positif.

Orientasi BKB EMAS kali ini dilaksanakan serentak secara daring tanggal 25 Mei 2022 dan dilanjutkan dengan pertemuaan tatap muka tanggal 30 – 31 Mei 2022 di 4 kabupaten, yaitu Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Tuban, dan Kabupaten Banyuwangi.

Dimana pesertanya adalah semua kader BKB (Bina Keluarga Balita) di desa lokus stunting dan Penyuluh KB Pembina wilayah kecamatan lokus stunting.

BKKBN Jatim

Permasalahan stunting merupakan masalah dan tanggung jawab bersama semua lintas sektor di setiap tingkatan wilayah. Karenanya kerjasama antar lintas sektor baik antardinas maupun masyarakat itu sendiri harus terus dibangun dan ditingkatkan.

BKKBN sebagai lembaga yang mendapat mandat Presiden Jokowi melalui Perpres Nomor 72 Tahun 2021 untuk mengkoordinasikan Percepatan Penurunan Stunting, berperan dalam penurunan angka stunting pada ranah kegiatan sensitif, yaitu salah satunya melalui pengasuhan / parenting pada kelompok Bina Keluarga Balita (BKB).

Sebagai bentuk monitoring pemerintah terhadap upaya percepatan penurunan stunting yang digalakkan sejak tahun 2019, Komisi IX DPR-RI pun ikut turun ke lini lapangan untuk menyapa dan menyemangati para pejuang garis depan ini untuk senantiasa mendampingi para ibu hamil dan keluarga baduta dalam menerapkan pengasuhan yang positif.

Ibu Dr. Hj. Nihayatul Wafiro, MA, selaku Wakil Ketua Komisi IX DPR-RI yang mengawal kegiatan Orientasi BKB EMAS di Kabupaten Banyuwangi, menegaskan akan pentingnya pengasuhan yang dilakukan bersama-sama antara ayah dan ibu untuk dapat memenuhi dengan optimal kebutuhan dasar anak, yaitu kebutuhan fisik, kasih sayang, dan stimulasi.

BKKBN Jatim

Sementara itu, kegiatan Orientasi BKB EMAS di Kabupaten Tuban dihadiri oleh Bapak Wakil Ketua DPRD Kab. Tuban, yaitu Bapak Andhi Hartanto, S.Pd. Beliau berpesan agar setiap keluarga seyogyanya memahami akan pentingnya pengasuhan yang tepat serta pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan dan keluarga baduta sebagai salah satu upaya mencegah lahirnya generasi stunting di kemudian hari.

Bapak Nurhadi, S.Pd, anggota Komisi IX DPR-RI, juga menyemangati para Penyuluh KB dan Kader BKB yang hadir pada kegiatan Orientasi BKB EMAS di Kab. Tulungagung. Senada dengan ibu Nihayatul, beliau menekankan pentingnya bagi setiap orangtua, ayah dan ibu, untuk memiliki kesadaran dalam pendampingan dimasa 1000 HPK.

Tidak hanya terkait pemenuhan gizi, sanitasi yang baik dan air bersih tapi juga pola pengasuhan yang baik juga merupakan faktor penting sebagai upaya mencegah terjadinya stunting. Peran keluarga menjadi penting dalam membina tumbuh kembang anak dengan berbagai stimulasi agar generasi emas Indonesia sebagai kontributor bonus demografi tahun 2045 dapat terwujud.

Dari kegiatan ini diharapkan para penyuluh KB dan Kader BKB di lapangan dapat menduplikasi wawasan dan keterampilan yang mereka peroleh kepada masyarakat, khususnya keluarga-keluarga dengan ibu hamil dan baduta untuk dapat membangun kesadaran tentang pentingnya pengasuhan yang tepat pada masa 1000 HPK dalam upaya pencegahan dan penurunan kasus stunting khususnya di jawa timur. CEGAH STUNTING ITU PENTING! @Red (Nur Hotimah).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button