Gubernur Jatim Beri Penghargaan Kepada Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur

Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengapresiasi kerja keras Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur dalam membangun kampung berkualitas sebagai wadah integrasi dalam penggarapan pencegahan perkawinan anak di Jawa Timur. Dalam acara Penandatanganan Pakta Integritas Pencegahan Perkawinan Anak di Jawa Timur, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Sukaryo Teguh Santoso menerima penghargaan dari Gubernur Provinsi Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa untuk kategori Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur sebagai Institusi yang Berkomitmen Tinggi dalam Mengembangkan Kampung Berkualitas di Provinsi Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Gubernur Provinsi Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan ada nota kesepahaman yang sudah dilakukan, kerjasama sudah terjalin dengan baik di Jawa Timur, terbukti ada government, private center, partisipasi masyarakat, akademisi dan media, dalam hal ini media juga memiliki peranan yang sangat penting. Sehingga semua pihak berkomitmen bagaimana di Provinsi Jawa Timur ini bisa menurunkan angka pernikahan usia Dini.
“Kabupaten Sampang adalah daerah dengan angka dispensasi nikah terendah di Jawa Timur,” kata Khofifah.
Khofifah menjelaskan selama ini, Identifikasi kemiskinan itu tercermin dengan angka pernikahan dini tinggi. Tapi persepsi yang selama ini sudah melekat dapat dibantah oleh Pengadilan Agama Kabupaten Sampang. Sehingga Kabupaten Sampang yang angka kemiskinan masih tertinggi di Jawa Timur namun dispensasi nikah malah terendah.
Khofifah juga menceritakan semasa dirinya mengandung anak keempat, Gus Dur yang saat itu sedang menjabat sebagai Presiden RI memintanya untuk menjadi Kepala BKKBN Pusat.
“Saya hamil anak keempat, Gus. Bagaimana saya menjelaskannya. Saya ingat waktu itu Gus Dur menjawab sekarang yang penting adalah bagaimana membangun ketahanan keluarga,” kenangnya.
Gus Dur menjelaskan pasangan yang tidak memiliki keturunan atau pasangan dengan satu orang anak tidak dijamin bahwa mereka tidak bercerai.
” Yang terpenting itu adalah menjaga ketahanan keluarga dan membentuk keluarga yang berkualitas,” ungkapnya.
Di Jawa Timur, sambung Khofifah, Kabupaten Pasuruan adalah kabupaten dengan ketahanan keluarga tertinggi. Untuk itu, diharapkan Kabupeten Pasuruan bisa menjadi role model di Jawa Timur.
Ditemui usai acara, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Sukaryo Teguh Santoso mengatakan dengan penghargaan ini menjadi semangat bagi kami untuk tetap menjadi keluarga yang baik.
“Dari aspek kualitas kampung KB, saat ini masih 80 persen dan harus diperbaiki lagi,” ungkapnya.
Perwakilan BKKBN provinsi Jawa Timur akan lebih kencang lagi dalam melakukan pembinaan dan bekerjasama dengan Kabupaten/kota. Sebab pemilik kampung KB yang sebenarnya adalah kabupaten kota itu sendiri.
“Di Tahun 2020, Jawa Timur mencatat jumlah pernikahan dini sebesar 13.5 persen. Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Situbondo merupakan daerah tertinggi di Jawa Timur,”pungkasnya. (Red)