Nasional

Warga Sukorejo Ikuti Giat Sosialisasi Program Bangga Kencana dan Pencegahan Stunting

warga sekitaran Sukorejo mengikuti giat Sosialisasi Program Bangga Kencana dan pencegahan stunting yang digelar di Gedung SSC, Arif Rahman Hakim, Bojonegoro tersebut.

Drackzi.com//BOJONEGORO – Kali ini menjadi jujugan BKKBN Jawa Timur dalam menyosialisasikan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting. Selasa, (23/01/2024) ratusan warga sekitaran Sukorejo mengikuti giat Sosialisasi Program Bangga Kencana dan pencegahan stunting yang digelar di Gedung SSC, Arif Rahman Hakim, Bojonegoro tersebut.
warga-sukorejo-ikuti-giat-sosialisasi-program-bangga-kencana-dan-pencegahan-stunting

Hadir sebagai pembicara yaitu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati bersama mitra kerja Komisi IX DPR RI yang mempunyai ruang lingkup tugas terkait kesehatan dan ketenagakerjaan, Abidin Fikri.

Abidin Fikri menyebut kegiatan ini merupakan wujud hadirnya DPR RI khususnya Komisi IX untuk mengawal anggaran dan program percepatan penurunan stunting. Pada kesempatan itu ia juga memaparkan definisi stunting, pentingnya 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan, dan ASI eksklusif dalam upaya mencegah terjadinya stunting pada anak.

Abidin Fikri juga menyoroti bahaya nikah dini. ‘Menikah dini merupakan gerbang awal menuju stunting, dimana catin masih belum matang secara mental dan medis,” tegasnya.

“Penurunan stunting dapat mewujudkan SDM yang kompetitif dalam menghadapi perubahan dunia,” pesan Abidin kemudian.warga-sukorejo-ikuti-giat-sosialisasi-program-bangga-kencana-dan-pencegahan-stunting

Senada hal tersebut, Maria Ernawati menjelaskan, untuk meninggalkan status Indonesia sebagai negara berkembang pencegahan stunting wajib dilakukan salah satunya dengan memenuhi gizi seimbang dengan pedoman ísi piringku. “Indonesia sejak lama menjadi negara berkembang, kita ingin nanti di tahun 2045 menjadi negara maju meninggalkan status negara berkembang, untuk itu pencegahan stunting wajib kita lakukan, salah satu caranya yaitu dengan ‘isi piringku,” ujar Erna.

“Dengan gizi yang seimbang sesuai ‘isi piringku’ menjadi tindak kepedulian kita dalam mencegah dan mengentaskan diri dan keluarga dari stunting” pungkasnya.warga-sukorejo-ikuti-giat-sosialisasi-program-bangga-kencana-dan-pencegahan-stunting

Bojonegoro merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang angka prevalensi stuntingnya masih relatif tinggi. Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka prevalensi stunting di Bojonegoro berada di 24,3%. Angka ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu 23,9%.@Red.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button