Uncategorized

Pelaksanaan Sanimas Desa Duren Bebani KPM, Camat Pilangkenceng No Komen

Selaku pimpinan pejabat wilayah kecamatan Pilangkenceng ,dirinya justru tidak mengetahui adanya program SANIMAS di dua desa di wilayahnya

Drackzi.com//MADIUN – Program Sanimas (Sanitasi Berbasis Masyarakat) di Desa Duren, Camat Pilangkenceng Basudewo Aji tidak berkomentar alias “No Komen”.

Diungkapkan Basudewo Aji, selaku Pimpinan pejabat wilayah kecamatan Pilangkenceng ,dirinya justru tidak mengetahui adanya program SANIMAS di dua desa di wilayahnya, yaitu Desa Duren dan Desa Kenongorejo yang masing-masing Desa menerima 23 titik per titik Rp 13 juta rupiah.

“Ke kepala desa saja, karena saya tidak tahu ada program Sanimas itu” ungkapnya melalui via whatsapp miliknya ,Sabtu (9/12/2023)

Dimintai tanggapan apakah dibenarkan jika warganya yang menerima bantuan Sanimas di Bebani harus membeli sejumlah material dengan uang warga itu sendiri, Basudewo tetap tidak berkomentar.

“Saya gak tahu juknisnya ya gak bisa berkomentar, ya tanyakan kepada leadingnya saja, jadi maaf saya gak bisa komentar ” Tegasnya

Sekali lagi, terhadap sikap Kades yang tidak menelusuri anggaran kepada KSM nya dan atas perkatakan kades dana telah dipotong oleh salah satu Partai, Basudewo hanya tersenyum saja.

Berbeda dengan tanggapan ketua LSM Walidasa Sutrisno yang dengan tegas mengomentari ” sudah cukup membuktikan adanya dugaan unsur kesengajaan perbuatan melawan hukum, khususnya Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR). oleh sebab itu selanjutnya menjadi tugas penegak hukum, Kejaksaan Negeri Kabupaten Madiun maupun Unit Tipikor Polres Madiun menyikapinya.

“Khususnya ulah dan sikap Kades yang justru mengarahkan wartawan untuk menemui Tim Pendamping atau TFL (Tim Fasilitator Lapangan) itu bisa dianggap mempersulit, kenapa tidak mengajak wartawan bareng-bareng menelusuri kepada KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) di desanya, karena keseluruhan anggaran ada di bendahara KSM itu” tegas Sutrisno

Sutrisno menambahkan, selaku yang bertanggung jawab atas program tersebut seharusnya adalah KSM selaku pengguna anggaran, bukan TFL. @Red.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button