Nasional

BKKBN Gelar Sosialisasi Pencegahan Stunting di Siola Convention Hall

BKKBN menggelar Sosialisasi Pencegahan Stunting melalui Peningkatan Gizi dan Kesehatan Calon Pengantin dan Pasangan Usia Subur. Kegiatan yang dilaksanakan di Siola Convention Hall

Drackzi.com//SURABAYA – BKKBN menggelar Sosialisasi Pencegahan Stunting melalui Peningkatan Gizi dan Kesehatan Calon Pengantin dan Pasangan Usia Subur. Kegiatan yang dilaksanakan di Siola Convention Hall Lantai 4 , Surabaya, tersebut menyasar sedikitnya 100 orang terdiri atas Calon Pengantin dan Pasangan Usia Subur (PUS) yang baru menikah di wilayah Kota Surabaya.
bkkbn-gelar-sosialisasi-pencegahan-stunting-di-siola-convention-hall

“Sosialisasi ini melibatkan seluruh komponen terkait di lapangan yang bersama-sama memberikan pelayanan dan pendampingan kepada calon pengantin sekaligus PUS baru. Dari sisi catin dan PUS baru ini penting untuk menambah pengetahuan dan pemahanan tentang gizi dan kesehatan, khususnya bagaimana mencegah terjadinya kelahiran anak stunting,” kata Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M. Pd, Deputi Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi BKKBN saat hadir langsung menjumpai masyarakat Surabaya pada pertemuan tersebut.

Ia melanjutkan, Calon Pengantin (Catin) merupakan sasaran intervensi sensitif dan spesifik dalam upaya penanganan stunting di Indonesia. “Salah satunya dengan melakukan pemeriksaan kesehatan dan pendampingan kesehatan reproduksi dan edukasi gizi sejak 3 bulan pranikah untuk memastikan Catin berada dalam kondisi ideal untuk hamil dan melahirkan,” ujar Teguh.

“Setelah tahu hasil tes hesehatannya, catin yang mengalami anemia difasilitasi mengkonsumsi Tablet Tambah Darah. Begitu juga bagi yang kekurangan gizi, difasilitasi kebutuhan gizi yang baik dan seimbang,” lanjutnya.bkkbn-gelar-sosialisasi-pencegahan-stunting-di-siola-convention-hall

Turut hadir pada sosialisasi tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Dra. Maria Ernawati, MM, Pembina Program Bidang ADPIN, Dra. Sofia Hanik, MM, dan Kepala Kepala Dinas Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Kota Surabaya, Ida Widayanti.

Ida Widayanti ditempat yang sama mengatakan, 100 orang yang hadir terdiri atas calon pengantin, pasangan usia subur yang menikah pada tahun 2023 dari 5 Kecamatan yaitu Tegalsari, Bubutan, Krembangan, Genteng dan Pabean Cantian.

“Sampai dengan November 2023 di Kota Surabaya berdasarkan data Aplikasi Sayang Warga tercatat sebanyak 43.612 catin. Yang telah memperoleh pelayanan pemeriksaan kesehatan calon pengantin dan kelas pra nikah sebagai bagian dari pelayanan nikah. Sedangkan didalam aplikasi Elsimil tercatat 1.903 yang didampingi” ungkap Widati.

Sedangkan untuk pelayanan pemeriksaan kesehatan calon pengantin menurut Widati dilaksanakan di seluruh Puskesmas Kota Surabaya secara gratis. “Calon pengantin wanita mendapatkan Multiple Micronutrients Supplement (MMS) / laduni sebanyak 180 tablet yang dikonsumsi 1 tablet setiap 2 hari sekali. Pelayanan kelas pra nikah diselenggarakan oleh DP3APPKB Kota Surabaya untuk semua pasangan dengan metode daring ataupun luring sesuai dengan kondisi dari catin” imbuhnya.bkkbn-gelar-sosialisasi-pencegahan-stunting-di-siola-convention-hall

Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) mencatat, angka prevalensi Jawa Timur pada tahun 2022 adalah 19,2% sedangkan untuk Kota Surabaya prevalensi stunting ada di angka yang cukup menggembirakan yaitu 4,8%. Secara absolut, Jawa Timur masih perlu bekerja keras agar dapat mencapai target pemerintah yaitu 14% tahun 2024 mendatang.

Pencegahan dari hulu melalui pendampingan calon pengantin merupakan langkah strategis dalam upaya pencegahan stuting. BKKBN telah menyiapkan Tim Pendamping Keluarga dan Aplikasi Elsimil untuk mencatat data para calon pengantin dan PUS sehingga tim pendamping keluarga dapat melakukan pemantauan sejauh mana intervensi yang diperlukan bagi catin untuk mencapai kondisi ideal sebelum menikah, hamil dan melahirkan anak yang bebas stunting.

Saat ini elsimil tidak hanya digunakan untuk memantau calon pengantin, bahkan juga dapat digunakan untuk pemantauan sasaran lainnya diantara ibu hamil, ibu pasca persalinan dan baduta.@Red.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button