Artikel Kesehatan

Seputar Energi Mikrokosmos dan Makrokosmos

Terminologi energi mikrokosmos dan makrokosmos semakin banyak diungkapkan untuk memudahkan kita memanfaatkan seluruh potensi energi. Energi mikrokosmos dimaknai energi yang ada dalam diri kita dan energi makrokosmos dimaknai energi yang berada di luar diri kita atau di alam semesta.

Kita telah belajar bahwa system energi yang berada di seluruh alam semesta merupakan rangkaian saling terkait dan berhubungan. Aktifitas setiap energi kita akan berpengaruh atau terpengaruh oleh aktifitas energi alam semesta.

Dengan dasar logika fisika yang telah kita pelajari sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa energi mikrokosmos dan makrokosmos saling terkait dan dihubungkan dalam rangkaian system yang selalu berubah secara dinamis dan saling mempengaruhi. Aktifitas energi di dalam diri akan mempengaruhi aktifitas energi di luar diri kita, sebaliknya juga aktifitas energi yang ada di alam semesta akan berdampak pada aktifitas energi di dalam diri kita.

Apa yang kita ucapkan, pikirkan dan rasakan menunjukkan adanya aktifitas energi, dan akan memberikan dampak ke dalam dan ke luar diri kita. Ada aksi akan ada reaksi, sehingga ucapan kita bisa membuat orang lain senang atau marah. Energi positif akan memberikan dampak positif dan energi negatif akan berdampak negatif, baik ke dalam maupun ke luar diri kita. Untuk memudahkannya kita bisa belajar dari kayu yang terbakar. Beberapa hal yang terjadi ketika kayu terbakar :

Muncul api dan panas yang bisa membuat suhu di sekitarnya menjadi ikut panas, atau membakar benda yang ada disekitarnya. Panas & api ini bisa bermanfaat atau sebaliknya bisa membuat kerusakan.

Kayu yang terbakar akan berubah menjadi arang dan debu.

Melalui hukum reaksi kimia, telah ditemukan bahwa karbon kayu akan terurai oleh alam sehingga terjadi campuran udara ( O2) dan karbon (C) dan terciptalahCO2 (karbondioksida) yang apabila berlebihan bisa menyebabkan polusi udara dan mengancam kesehatan manusia.

Namun CO2 dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan agar bisa tumbuh dan berkembang. CO2 akan diserap oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis dengan bantuan energi cahaya matahari. Proses ini menyebabkan terpisahnya oksigen dari karbon, lalu tumbuhan melepaskan oksigen lagi ke udara. Dari proses ini akan didapatkan gula yang dibutuhkan tumbuhan untuk berkembang.

Tumbuh-tumbuhan menghasilkan kayu

Dan tentu saja masih ada dampak-dampak atau proses-proses lain dari panas yang ditimbulkan kayu yang terbakar. Namun, setidaknya kita bisa ambil beberapa pelajaran penting bahwa :

Setiap aktifitas energi akan menyebabkan terjadinya aktifitas energi dalam rangkaian yang bisa kembali ke diri kita. Seperti sebuah siklus dalam sebuah rangkaian ekosistem.

Setiap aktiftas energi akan berdampak ke dalam diri maupun keluar diri kita. Untuk itu, setiap tindakan, ucapan dan pikiran kita akan berdampak baik ke dalam maupun keluar diri kita.

Coba kita perhatikan, ucapan yang baik dan menyenangkan akan mengeluarkan dan memasukkan energi yang baik dan menyenangkan. Cobalah perbanyak mengucapkan kata sukses dengan sepenuh hati, maka anda akan merasa seperti apa yang sering anda ucapkan. Semakin sering akan mengucapkan sukses semakin banyak energi sukses akan masuk dan tersimpan dalam diri anda.

Cobalah perbanyak berpikir positif dan kurangilah pikiran negative, maka energi positif akan lebih banyak masuk ke dalam diri anda.

Energi yang kita keluarkan akan terurai atau tersimpan di alam raya dan kemudian kembali kepada diri kita entah baik atau buruk. Kalau kita menipu orang lain, sekalipun orang yang kita tipu tidak mengetahuinya, namun diri kita sendiri dan alam semesta mengetahuinya, sehingga energi yang ada dalam diri dan di alam semesta akan meresponnya, dan kemudian cepat atau lambat kita akan mendapat dampaknya.

Orang-orang yang selalu optimis akan mengeluarkan energi optimis yang bisa membuat orang-orang disekitarnya terpengaruh dan menjadi optimis. Energi optimis juga akan masuk ke dalam dirinya dan membangkitkan semangatnya ketika energi semangatnya menurun. Ciri-ciri seperti ini dimiliki oleh orang-orang sukses, orang-orang hebat dan orang-orang besar.

Coba bedakan dengan orang yang sering bersikap pesimis. Energi pesimisnya akan keluar dari dirinya dan mempengaruhi orang-orang disekitarnya. Orang lain akan terkena dampak negatifnya. Juga, energi pesimis akan masuk ke dalam dirinya yang membuat hidupnya sering bersikap pesimis, takut terhadap resiko, serta susah untuk maju dan berkembang.

Maka, selain dengan terus mengembangkan energi optimis dari dalam diri, kita juga bisa mendapatkan energi optimis dari luar diri kita dengan sering berhubungan atau bergaul dengan orang-orang yang memiliki jiwa optimis.

Energi makrokosmos juga bersifat merusak, misalnya energi yang terjadi akibat gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir dan berbagai gejala alam yang dianggap bencana oleh manusia.

Dari perspektif hukum energi, terjadinya berbagai gejala bencana alam bisa juga merupakan dampak dari aktifitas manusia. Seperti banjir yang bisa disebabkan oleh penggundulan hutan, maka sangat dimungkinkan bahwa berbagai gejala alam juga merupakan dampak aktifitas manusia yang merusak.

Untuk itulah, selain kepada diri sendiri dan sesama manusia, kita juga perlu selalu mengembangkan energi positif kepada seluruh mahluk yang ada, dan juga kepada isi seluruh alam semesta. Sehingga hidup kita bisa lebih bermanfaat dan sukses dalam arti yang lebih luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button