Nasional

BKKBN Jatim Percepat Penurunan Stunting Bertempat di Ruang Pertemuan Kantor Pemkab Lamongan

Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur bersama Dinas PPKB menggelar Kegiatan Internalisasi Pengasuhan Balita dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting yang bertempat di Ruang Pertemuan Gadjah Mada Kantor Pemkab Lamongan.

Drackzi.com//LAMONGAN – Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur bersama Dinas PPKB Kabupaten Lamongan, hari ini, Rabu (18/10/2023) menggelar Kegiatan Internalisasi Pengasuhan Balita dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting yang bertempat di Ruang Pertemuan Gadjah Mada Kantor Pemkab Lamongan. Peserta kegiatan ini sejumlah 263 orang yang terdiri dari keluarga baduta/balita, TP PKK, kader BKB, Penyuluh KB, kader COE poktan, dan Insan GenRe.bkkbn-jatim-percepat-penurunan-stunting-bertempat-di-ruang-pertemuan-kantor-pemkab-lamongan

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah yang juga sebagai Ketua Bidang II TP PKK Kabupaten Lamongan, Hj. Puji Dariani M. Nalikan. Hadir pula dalam kegiatan ini Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM, yang diwakili oleh Ketua Tim Kerja Adminwas, Amanda Aprilia SN, S.IP serta Kepala Dinas PPKB Kabupaten  Lamongan, drg. FIda Nuraida, M.Kes .

Stunting pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bawah 5 Tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi kronis terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun. Dengan demikian periode 1000 hari pertama kehidupan seyogyanya mendapat perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas seseorang di masa depan.

Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita, tetapi juga faktor pengasuhan.

Pemberian Informasi dan Edukasi (KIE) dengan penerapan praktek sederhana tentang Pengasuhan 1000 HPK (sejak saat kehamilan hingga anak berusia 2 tahun) menjadi kegiatan dalam menanamkan pentingnya nilai-nilai pengasuhan 1000 HPK melalui kegiatan internalisasi kepada ibu hamil, keluarga yang mempunyai baduta dan keluarga yang memiliki balita”, ucap Amanda menyampaikan pesan Ibu Kepala Perwakilan BKKBN  Provinsi Jawa Timur.bkkbn-jatim-percepat-penurunan-stunting-bertempat-di-ruang-pertemuan-kantor-pemkab-lamongan

Sasaran proyek prioritas nasional (PRO PN) promosi dan KIE pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan Provinsi Jawa Timur  tahun ini mencakup 38 Kabupaten/Kota dengan jumlah sasaran 1.474.500 keluarga ibu hamil, keluarga yang memiliki baduta, dan keluarga yang memiliki balita. Kami berharap, dengan teredukasinya para orangtua dengan baik tentang pentingnya pengasuhan yang tepat pada masa 1000 HPK, kelak dapat mewujudkan anak-anak Indonesia yang SEHAT, CERDAS, dan MAMPU BERSAING dengan masyarakat global.” tukas Amanda menutup pesan ibu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur.

Sejalan dengan hal tersebut, Puji  dalam sambutannya menyampaikan keseriusan pemerintah Kabupaten Lamongan dalam percepatan penurunan angka stunting. TP PKK Kabupaten Lamongan memiliki gagasan program 1-10-100 untuk orang tua asuh, yaitu 1 paket makan siang untuk 10 anak selama 100 hari, yang diberikan kepada Balita tentunya sudah melalui konsultasi dengan ahli gizi di puskesmas.

“Hingga saat ini, sudah ada 631 balita asuh yang menerima manfaatnya. Saya harap melalui salah satunya program 1-10-100 tersebut juga kegiatan hari ini, bisa menjadi upaya efektif dalam menurunkan angka stunting di Lamongan.” Ujar Puji.bkkbn-jatim-percepat-penurunan-stunting-bertempat-di-ruang-pertemuan-kantor-pemkab-lamongan

Kegiatan ini juga bekerjasama dengan Rumah Sakit Muhammdiyah Lamongan, dr. Taufiqurrahman, Sp.A., yang menyampaikan wawasan tentang Optimalisasi Tumbuh Kembang di Masa 1000 HPK serta Universitas Ciputra Surabaya, Ersa Lanang Sanjaya, S.Psi., M.Psi. yang memberikan pemahaman tentang bagaimana orangtua dapat menstimulasi Kemampuan Menolong Diri Sendiri dan Tingkah Laku Sosial yang perlu ditanamkan pada anak sejak usia dini.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi daya ungkit dalam penurunan angka prevalensi stunting yang ditandai dengan tidak ada lagi bayi yang terlahir stunting di Kabupaten Lamongan.@Red

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button