Nasional

BKKBN Gelar Sosialisasi Internalisasi Pengasuhan Balita Upaya Percepat Penurunan Stunting Pada Masyarakat Probolinggo

BKKBN Sosialisasi Internalisasi Pengasuhan Balita sebagai upaya mempercepat penurunan Stunting kepada masyarakat yang bertempat di Gedung Madakaripura Kabupaten Probolinggo.

Drackzi.com//PROBOLINGGO – Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur hari ini Rabu (11/10/2023) menggelar Sosialisasi Internalisasi Pengasuhan Balita sebagai upaya mempercepat penurunan Stunting kepada masyarakat yang bertempat di Gedung Madakaripura Kabupaten Probolinggo.bkkbn-jatim-gelar-sosialisasi-internalisasi-pengasuhan-balita-upaya-percepatan-penurunan-stunting-pada-masyarakat

Peserta kegiatan sejumlah 263 orang yang terdiri dari keluarga baduta/balita, kader BKB, PKK, Penyuluh KB, kader COE poktan, dan Insan GenRe. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Probolinggo, Hudan Syarifuddin, S.Sos., M.Si.

Dalam sambutannya, Hudan memberikan semangat kepada seluruh Penyuluh KB sebagai ujung tombak dari program Banggakencana. “Semangat untuk Penyuluh KB di lapangan. Njenengan semua adalah ujung tombak kami. Terus bersinergi dengan PKK sebagai Tim Pendamping Keluarga, khususnya untuk penurunan angka stunting” ujar Hudan.

Stunting pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bawah 5 Tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi kronis terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun. Dengan demikian periode 1000 hari pertama kehidupan seyogyanya mendapat perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas seseorang di masa depan.

Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita, dan intervensi yang paling menentukan  untuk dapat mengurangi prevalensi stunting perlu dilakukan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).bkkbn-jatim-gelar-sosialisasi-internalisasi-pengasuhan-balita-upaya-percepatan-penurunan-stunting-pada-masyarakat

Pemberian Informasi dan Edukasi (KIE) dengan penerapan praktek sederhana tentang Pengasuhan 1000 HPK (sejak saat kehamilan hingga anak berusia 2 tahun) menjadi kegiatan dalam menanamkan pentingnya nilai-nilai pengasuhan 1000 HPK melalui kegiatan internalisasi kepada ibu hamil, keluarga yang mempunyai baduta dan keluarga yang memiliki balita”, ucap Yuyun Evriana, SE, selaku Ketua Tim Kerja BKR, menyampaikan pesan Ibu Kepala Perwakilan BKKBN  Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM.

Sasaran proyek prioritas nasional (PRO PN) promosi dan KIE pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan Provinsi Jawa Timur  tahun ini mencakup 38 Kabupaten/Kota dengan jumlah sasaran 1.474.500 keluarga ibu hamil, keluarga yang memiliki baduta, dan keluarga yang memiliki balita. Kami berharap, dengan teredukasinya para orangtua dengan baik tentang pentingnya pengasuhan yang tepat pada masa 1000 HPK, kelak dapat mewujudkan anak-anak Indonesia yang SEHAT, CERDAS, dan MAMPU BERSAING dengan masyarakat global.” tukas Yuyun menutup pesan ibu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur.

Dalam kesempatan yang sama, masyarakat yang hadir juga memperoleh wawasan tentang Peran PKK dalam mendukung Penurunan Stunting di Kabupaten Probolinggo yang disampaikan langsung oleh Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo, Rita Erik Susanti Ugas Irwanto,Amd.Keb.bkkbn-jatim-gelar-sosialisasi-internalisasi-pengasuhan-balita-upaya-percepatan-penurunan-stunting-pada-masyarakat

Menurutnya, TP PKK Kabupaten Probolinggo memiliki gerakan TISAGALUH, yaitu tiap satu kader memberikan edukasi/penyuluhan kepada 3 (tiga) orang dalam satu keluarga atau dengan kata lain dalam satu keluarga setidaknya ada 1 (satu) kader. Ugas menekankan kepada seluruh kader PKK yang hadir untuk benar-benar memperhatikan pemberian PMT agar sesuai dengan kebutuhan sasaran.

Kegiatan ini juga bekerjasama dengan RSUD Waluyojati Kraksaan, dr. Komang Ayu RP, MSc, SpA, yang menyampaikan wawasan tentang Optimalisasi Tumbuh Kembang di Masa 1000 HPK serta PUSPAGA Rumah Permata Hati Probolinggo, Psikolog Ranti Sagita, S.Psi., M.Psi. yang memberikan pemahaman tentang bagaimana orangtua dapat menstimulasi Kemampuan Menolong Diri Sendiri dan Tingkah Laku Sosial yang perlu ditanamkan pada anak sejak usia dini.@Red.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button