Bangga Kencana II Madiun – Keluarga terdakwa kasus kecelakaan di Madiun mengaku dimintai sejumlah uang oleh seseorang berinisial T yang mengaku sebagai oknum Staf Kasi Pidum Kejari Madiun (Kejaksaan Negeri Kabupaten Madiun).
Ditemani satu orang temannya, Keluarga terdakwa kemudian mengantarkan Uang yang diminta T di alamat yang sudah ditunjukan oleh T. Saat penyerahan uang itulah, teman yang diajak keluarga terdakwa berhasil merekam kejadian itu melalui hanphone miliknya.
Menurut keluarga terdakwa, kejadian itu berawal saat berkas kecelakaan bapaknya MS (60) sopir truk molen yang terlibat kecelakaan di jalan raya Jiwan, dilimpahkan ke Kejari Madiun karena berkasnya sudah P21 atau dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan.
Saat keluarga terdakwa ikut mengantar MS itulah, didalam Kantor Kejari Madiun keluarga terdakwa bertemu dengan T yang mengaku sebagai Oknum Staf Kasi Pidum Kejari Kabupaten Madiun. Kata keluarga terdakwa, saat itu T meminta uang sebesar Rp50 juta rupiah dengan alasan untuk meringankan tuntutan orang tuanya.
Terjadilah tawar menawar dan akhirnya disepakati sebesar Rp 20 juta. Setelah terjadi kesepakatan itu, T meminta keluarga terdakwa untuk mengantar uang tersebut ke perumahan tempat tinggal T yang ada di wilayah Kecamatan Madiun, pada senin (3/4/2023) malam.
“Pertama minta Rp 50 juta saya tawar Rp 10 juta. Akhirnya terjadi kesepakatan 20 juta, tapi semalam itu saya kasihkan hanya Rp 15 juta,” kata keluarga terdakwa kepada jurnalis media ini.
Terkait rekaman vidio yang memperlihatkan seorang pria memakai kaca mata dengan menggunakan kaos hitam menerima sejumlah uang yang diduga oknum Staf Kasi Pidum Kejari madiun itu, jurnalis media ini sudah 2 kali mendatangi kantor Kejari Madiun. Namun, pihak Kejari Madiun belum ada yang bisa ditemui.
Saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp milik Kasi Intel Kejari Madiun, pada hari Selasa kemarin (13/6/2023) pesan yang dikirim hanya di baca, terlihat dari tanda baca yang sudah berwarna biru. Hingga berita ini diterbitkan pesan tersebut juga belum ada balasan.@Red.
