BKKBN Jatim Giat Penguatan Kapasitas Technical Assistant Satgas Percepatan Penurunan Stunting
Bangga Kencana II Surabaya – BKKBN Jatim menyelenggarakan Penguatan Kapasitas Technical Assistant Satgas Percepatan Penurunan Stunting, Rabu (03/05/2023) di Hotel Aria Centra, Surabaya.
Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 mencatat prevalensi stunting di Jawa Timur sebesar 19,2%. Artinya berbagai upaya yang telah dilaksanakan di Jawa Timur dalam upaya percepatan penurunan stunting berhasil menurunkan rata-rata prevalensi stunting di Jawa Timur.
Namun hal tersebut tidak lantas menyurutkan berbagai upaya percepatan penurunan stunting. “Target nasional tahun 2024 sebesar 14%. Di Provinsi Jawa Timur ini ada 8 Kabupaten/Kota yang sudah di bawah 14%. Masih ada 30 Kabupaten/Kota masih di atas 14%, perlu kerja keras untuk mencapai target tersebut,” ujar Ketua Tim Kerja Advokasi KIE dan PBDKI BKKBN Jawa Timur, Dra. Sofia Hanik, MM.
Hal itu disampaikan Sofia saat mewakili Kepala BKKBN Jatim Dra Maria Ernawati M.M., untuk membuka dan memberikan arahan pada Pertemuan Penguatan Kapasitas Technical Assistant Kabupaten/ Kota Satgas Percepatan Penurunan Stunting Jawa Timur, Rabu (03/05/2023) di Hotel Aria Centra, Surabaya.
Giat yang dilaksanakan selama dua hari dan diikuti oleh Technical Assistance Satgas PPS yang bertugas di 38 Kabupaten/ Kota Se-Jawa Timur ini dilaksanakan guna menemukan formula dan strategi Percepatan Penurunan Stunting yang efektif dan efisien sehingga dapat mencapai indikator RAN-PASTI (Rencana Aksi Nasional Penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting Indonesia).
Selama dua hari peserta mendapatkan berbagai materi antara lain Pendampingan Kolaboratif Program PPS, Teknik Fasilitasi, Etika dan Strategi Komunikasi, Manajemen Data Keluarga Berisiko Stunting serta pembuatan rencana tindak lanjut.
Melalui pertemuan ini kami harapkan bisa memotivasi satgas untuk terus berkonsultasi, memfasilitasi, berkoordinasi dengan pihak terkait untuk bekerja bersama dalam percepatan penurunan stunting. Kami juga berharap forum ini dapat dijadikan sarana diskusi dan memecahkan masalah satgas saat mejalankan tugas,” pungkas Sofia.@Red.
