Nasional

BKKBN Jatim Sosialisasi KIE Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja di Tegaldlimo Banyuwangi

Bangga Kencana || Banyuwangi – Perwakilan BKKBN Jatim melaksanakan kegiatan Advokasi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting oleh Mitra Kerja melalui Promosi dan KIE Pengasuhan Balita, yang dilaksanakan pada 20 Februari 2023 bertempat di Gedung Serbaguna Desa Wringinputu, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi.

bkkbn-jatim-bersama-anas-thahir-sosialisasi-percepatan-penurunan-stunting-di-tegaldlimo-banyuwangiKegiatan ini dihadiri oleh Sy, Anas Thahir, selaku Anggota Komisi IX DPR-RI. Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, M.M, yang diwakili oleh Sukamto, SE, M.Si. Dihadiri pula Henik Setyorini, AP, M.Si, selaku Kepala Dinas Sosial PPKB Kabupaten Banyuwangi.

Anas Thahir, selaku anggota Komisi IX DPR-RI, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada BKKBN dan seluruh masyarakat yang telah berperan penting dalam penurunan Stunting di Jawa Timur, khususnya di Banyuwangi.

“Berdasarkan SSGI, pada tahun 2022 angka stunting di Banyuwangi mengalami penurunan sebesar 2,0% dari yang semula 20,1% di tahun 2021 menjadi 18,1 pada tahun 2022,” kata Anas.

“Saya berharap, di tahun 2023 ini Banyuwangi dapat menurunkan kembali angka stunting. Tentu hal ini dapat terwujud atas sinergi dan kolaborasi bersama dari semua mintra, lintas sektor dan masyarakat,” tambah Anas.

Anas juga mengatakan bahwa Komisi IX DPR-RI siap mendukung penuh program BKKBN dalam percepatan penurunan stunting melalui berbagai program inovasi seperti yang dilaksanakan kali ini.

Di acara yang sama, Henik menyampaikan bahwa turunnya angka Stunting di Banyuwangi karena pemerintah daerah telah menerapkan beberapa langkah dalam aksi percepatan penurunan Stunting. Selain itu, Henik juga mengapresiasi atas kinerja semua pihak termasuk kader dalam upaya penurunan angka stunting.

bkkbn-jatim-sosialisasi-kie-percepatan-penurunan-stunting-bersama-mitra-kerja-di-tegaldlimo-banyuwangi“Kegiatan ini merupakan salah satu sinergi kolaborasi yang strategis dalam upaya mencetak orang tua yang cerdas dan terampil dalam pendampingan dan pengasuhan tumbuh kembang pada anak, yang berdampak juga pada pencegahan stunting,” kata Henik.

Henik menambahkan, orang tua harus memahami pola pengasuhan dan komunikasi, dan orang tua harus dapat memaparkan berbagai cara bicara yang beragam pada kondisi dan situasi yang dihadapi.

Mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Sukamto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Indonesia memiliki peluang Bonus Demografi pada 2030 – 2035.

“Kita semua tahu, periode ini hanya akan menjadi bonus jika kita memiliki SDM berkualitas. Sedangkan saat ini kita masih punya PR untuk mengatasi persoalan dalam pembangunan kualitas SDM, salah satunya adalah Stunting,” kata Sukamto.

“Berdasarkan Data Survei Status Gizi Balita Indonesia (2021) menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting di Indonesia adalah 24,4% dan di tahun 2022 turun menjadi 21,6% (Data SSGI Tahun 2022), Jawa Timur sebesar dari 23,5% turun menjadi 19,2%,” kata Sukamto.

“Sedangkan untuk Banyuwangi sendiri di tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 2,0% dari yang semula 20,1% di tahun 2021 menjadi 18,1 pada tahun 2022,” tambah Sukamto.

bkkbn-jatim-sosialisasi-kie-percepatan-penurunan-stunting-bersama-mitra-kerja-di-tegaldlimo-banyuwangi“Melalui kegiatan ini, kami berharap para orang tua dapat menjadi pendidik dan sumber informasi bagi anak-anak remaja mereka. Disamping itu juga dapat menambah pengetahuan orang tua dalam menjembatani jurang komunikasi yang sering terjadi,” pungkas Sukamto.

Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Narasumber Ahli yaitu Dokter dan Ahli Gizi, serta dari Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur.@Red

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button