Nasional

BKKBN Jatim dan Nurhadi Gelar Penguatan Program Pembangunan Keluarga di Blitar

Bangga Kencana || Blitar – Pada hari ini (20/02), Perwakilan BKKBN Jatim bersama dengan Dinas P3APPKB Kabupaten Blitar menyelenggarakan Penguatan Program Pembangunan Keluarga bersama Mitra Kerja yang bertempat di Gedung Serbaguna Kelurahan Sutojayan Kecamatan Sutojayan.

bkkbn-jatim-dan-nurhadi-gelar-penguatan-program-pembangunan-keluarga-di-blitarKegiatan ini dihadiri oleh Kaper BKKBN Jatim, Dra. Maria Ernawati, M.M., Pembina Program KSPK Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa, Ibu Dra. Suhartuti, MM. dan dibuka secara resmi oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Bapak Nurhadi, S.Pd. Hadir pula dalam kegiatan ini Kepala DP3APPKB Kabupaten Blitar, Bapak Herman Widodo, SH., Camat Sutojayan, Bapak Suwito, dan Lurah Sutojayan, Bapak Suwoko.

Peserta yang dihadirkan berjumlah 175 orang yang terdiri dari Ketua/Pengurus Bina Keluarga Remaja Pro PN, COE Poktan pembangunan Keluarga, dan Penyuluh KB di Kabupaten Blitar.

Dalam sambutannya, Camat Sutojayan, Bapak Suwito menyampaikan selamat datang kepada seluruh pihak yang hadir. Suwito juga menginfokan bahwa Berdasarkan data, kelurahan Sutojayan ini merupakan wilayah zero Stunting. “Namun, tetap kami akan terus evaluasi dan koordinasi dengan dinas terkait,” ujar Suwito.

Herman dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa bangsa yang besar lahir dari keluarga berkualitas. Saat ini, Indonesia, termasuk Blitar, sedang mengalami Bonus Demografi. Bonus Demografi juga akan berhasil dilalui kalau ada ketahanan keluarga. Ketahanan keluarga ini bisa diwujudkan dengan tidak adanya Pernikahan Dini, KDRT, dan Kemiskinan. Tahun 2022, ada sekitar 500 pernikahan dini di Kab. Blitar, hal ini menjadi PR bersama.

Ketiga hal tersebut bisa mengarah pada lahirnya bayi stunting. Pada tahun 2022, angka prevalensi Stunting Kabupaten Blitar sudah turun 2%. Namun, masih jauh dari target.

BKKBN Jatim Gelar Penguatan Program Pembangunan Keluarga bersama Mitra Kerja di Kab. Blitar“Jadi sekarang adalah saatnya kita bersama sama saling mengingatkan terkait pergaulan bebas, supaya tidak ada pernikahan dini dan KDRT sehingga tidak ada bayi terlahir stunting,” tambah Herman.

Suhartuti juga menambahkan bahwa remaja bisa merencanakan kehidupannya agar dapat melalui 5 (lima) transisi kehidupan. Yang pertama ialah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Hal ini diikuti dengan perilaku mengonsumsi gizi seimbang sesuai dengan anjuran Isi Piringku. Yang kedua ialah dapat menyelesaikan Pendidikan minimal sampai 12 tahun. Yang ketiga adalah bekerja dan yang keempat adalah berkeluarga.

“Usia Menikah Ideal Minimal adalah 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki”, ujar Suhartuti. Transisi kehidupan remaja yang terakhir adalah hidup bermasyarakat.

Sebelum membuka kegiatan secara resmi, Nurhadi menyapa seluruh peserta dan berbagi cerita bahwa ada bayi baru lahir yang dibuang oleh orang tuanya. Setelah ditindaklanjuti, ternyata kedua orang

tuanya ini masih remaja. Hal ini dapat menjadi pelajaran bahwa remaja perlu didampingi supaya tidak ada seks bebas atau hubungan diluar nikah. Hal yang seperti ini berpotensi melahirkan bayi stunting.
“Jika banyak pernikahan dini, Indonesia tidak akan maju. Hal ini karena akan terus lahir bayi stunting. Maka, perlu direncanakan mau menikah di usia berapa, sesuai dengan usia ideal” ujar Nurhadi.

Setelah kegiatan resmi dibuka, peserta akan menerima 3 materi. Materi pertama adalah Program Generasi Berencana dalam Percepatan Penurunan Stunting dari Hulu yang akan disampaikan oleh Penata KKB Muda Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Yuyun Evriana, SE. Materi kedua akan disampaikan oleh dr. Erwin Dyah Anggraeni, yaitu Kesehatan

bkkbn-jatim-dan-nurhadi-gelar-penguatan-program-pembangunan-keluarga-di-blitarReproduksi Remaja dalam Penurunan Stunting. Sementara Materi ketiga yaitu Kebutuhan Gizi Remaja dalam pencegahan stunting. yang akan disampaikan oleh Ahli Gizi, Tyas Tri Wahyurini. Melalui ketiga mater tersebut diharap peserta memiliki pemahaman yang kuat terkait program pembangunan keluarga, termasuk pentingnya percepatan penurunan Stunting. @Red

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button