Nasional

Dalam Rangka Penurunan Stunting, BKKBN Jatim Giat Advokasi dan KIE Promosi Pengasuhan 1000 HPK

Bangga Kencana II Sidoarjo – BKKBN Jatim melaksanakan kegiatan Advokasi dan KIE Promosi Pengasuhan 1000 HPK dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting di Fave Hotel Sidoarjo sejak Rabu (08/02) hingga Jumat (10/02). Kegiatan ini dibuka oleh ibu Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, M.M., serta Ketua Tim Pokja KSPK Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Ibu Dra. Suhartuti, MM, beserta seluruh anggota timnya.dalam-rangka-penurunan-stunting-bkkbn-jatim-giat-advokasi-dan-kie-promosi-pengasuhan-1000-hpk

Peserta kegiatan terdiri dari Kepala Bidang KS dan Kasi KS OPD-KB se-Jawa Timur serta para mitra kerja Provinsi, yaitu Juang Kencana, Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (Pusyan Gatra), serta BPD AKU dengan total 122 orang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan komitmen, sinergitas dan kerjasama para stakeholder dalam penggarapan Program Bangga Kencana di Provinsi Jawa Timur, yang berkaitan dengan Program Percepatan Penurunan Stunting pada Tahun 2023.

“Kami sangat berterima kasih atas semangat, kerjasama, dan partisipasi semua pihak di lapangan, mulai dari tingkat Kabupaten/Kota hingga desa. Setiap dukungan yang diberikan terhadap pelaksanaan Program Pembangunan Keluarga, baik kepada para remaja, calon pengantin, ibu hamil dan menyusui, maupun keluarga yang memiliki remaja dan keluarga-keluarga baduta dan balita, merupakan bukti kepedulian kita. Semoga segala yang kita lakukan hari ini kelak dapat menuai generasi penerus bangsa yang sehat, berkualitas, dan berakhlak mulai.” Ucap Suhartuti mengawali kegiatan ini.dalam-rangka-penurunan-stunting-bkkbn-jatim-giat-advokasi-dan-kie-promosi-pengasuhan-1000-hpk

Sementara itu, dalam sambutannya Erna menyampaikan bahwa keberhasilan Jawa Timur menurunkan angka stunting pada Tahun 2022 berdasarkan SSGI di poin 19,2% merupakan kerja cerdas dengan mensinergikan berbagai elemen yang ada mulai dari instansi pemerintah hingga masyarakat.

“Mencermati hasil SSGI Tahun 2022 dan dengan waktu tersisa yang relatif singkat tinggal 1 tahun, maka diperlukan langkah-langkah strategis yang tepat agar target prevalensi stunting Tahun 2024 sebesar 14% dapat tercapai,” tukas Kaper BKKBN Jatim.

Maraknya pemberitaan tentang dispensasi perkawinan pada anak usia dini akhir-akhir di Jawa Timur membuat semua pihak harus bekerja dengan lebih seksama untuk dapat mengentaskan stunting dengan sasaran para remaja dan keluarga mereka yang merupakan salah satu sasaran keluarga berisiko stunting.

Oleh sebab itu, diperlukan kesamaan persepsi dan pemahaman para pengelola Program Pembangunan Keluarga di seluruh tingkatan mulai dari Pusat hingga daerah pengelola mengenai penurunan stunting khususnya kepada para sasaran keluarga berisiko stunting, yaitu calon pengantin, ibu hamil, serta keluarga baduta dan balita.

dalam-rangka-penurunan-stunting-bkkbn-jatim-giat-advokasi-dan-kie-promosi-pengasuhan-1000-hpk

Pada pertemuan ini dilakukan juga evaluasi pelaksanaan Program Pembangunan Keluarga Tahun 2022 serta penyusunan rencana operasional Program Pembangunan Keluarga di Tahun 2023, termasuk didalamnya sasaran yang menjadi Program Prioritas Nasional di Jawa Timur, yaitu keluarga baduta, Kelompok Bina Keluarga Lansia, keluarga yang mengakses Pusyan Gatra, Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) dan Kelompok Bina Keluarga Remaja, Kelompok UPPKA, serta remaja.@Red.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button