Nasional

Desa Panggungharjo DIY Sandang Nama Desa Cantik

Bangga Kencana || Yogyakarta – Desa Panggungharjo, di Kapanewon (Kecamatan) Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta kini menyandang nama Desa Cantik Kampung KB Panggungharjo.

Desa Cantik yang merupakan akronim dari Desa Cinta Statistik adalah inovasi program pembinaan statistik sektoral dari BPS pada wilayah terkecil yaitu desa atau kalurahan. Program Desa Cantik ini dimulai sejak 2021, dan menjadi salah satu Quick Win BPS di Kalurahan Panggungharjo.

desa-cantik-kampung-kb-panggungharjo-kolaborasi-bkkbn-dengan-bpsSedangkan Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) merupakan garapan BKKBN di desa dengan kondisi pencapaian Keluarga Berencana (KB) rendah dan tertinggal dari sisi kesejahteran masyarakat. Kalurahan Panggungharjo pada tahun 2017 ditetapkan sebagai Kampung Keluarga Berkualitas.

“Desa harus merdeka data. Jangan sampai desa hanya terbebani kewajiban mengumpulkan dan menginput data akan tetapi tidak mampu atau tidak merdeka dalam memanfaatkan data,” demikian disampaikan Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN Bonivasius Prasetya Ichtiarto saat mengunjungi Kampung KB sekaligus Desa Cantik Panggungharjo, Kamis (2/2/2023).

Kerap kali aparat desa dan kader dimintai data atau bahkan diminta untuk menginput data melalui berbagai sistem dan aplikasi dari berbagai instansi pemerintah. Namun keterbatasan akses terhadap data yang sudah diinput membatasi kemampuan desa untuk memanfaatkannya.

Hal tersebut yang menjadi dasar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan kolaborasi untuk membangun desa yang memiliki kemampuan dalam menginput, mengakses, mengolah, dan memanfaatkan data-data itu menjadi informasi yang bermanfaat.

Kunjungan Bonivasius beserta Direktur Analisis Dampak Kependudukan BKKBN Faharuddin itu guna meninjau Kalurahan Panggungharjo yang karena keberhasilannya sebagai Kampung KB terpilih jadi Desa Cantik pada 2021. Kunjungan itu juga merupakan permintaan khusus dari Kepala BKKBN Hasto Wardoyo yang memiliki atensi besar terhadap pembangunan desa dan pengolahan data menjadi informasi.

Hasil pendampingan Desa Cantik ini bisa dilihat pada kualitas website Kalurahan Panggungharjo, khususnya pada pendokumentasian dan penyajian data statistik maupun data lainnya. Ilmu yang didapat melalui sejumlah pelatihan pengelolaan data juga bisa terlihat dari kualitas Rumah Data Kependudukan yang ada di Kampung KB ini.

Terkait pengumpulan data yang hanya menjadi beban yang tidak perlu, Bonivasius memberikan ilustrasi tentang indikator keberhasilan Kampung KB yang sangat banyak. Ada 77 indikator yang kemudian diringkas menjadi 6 indikator utama saja yaitu Status Desa (sangat tertinggal hingga mandiri), prevalensi stunting, angka kemiskinan ekstrem, tingkat partisipasi KB Modern, angka perceraian, dan kepemilikan akta kelahiran.

“Supaya aparat dan kader di lapangan tidak banyak menghabiskan waktu mencari data tetapi tidak punya banyak waktu menggarap program,” ujar Bonivasius.

Dalam kunjungan itu Bonivasius, Faharuddin, Kepala BKKBN Perwakilan DIY Shodiqin disambut Lurah Wahyudi Anggoro Hadi dan perangkat kelurahan, Ketua Pokja Kampung KB Panggungharjo Tutik dan para pengelola Kampung Keluarga Berkualitas serta Petugas Statistik Pendamping Desa Cantik.
Hadir pula Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Bantul Ninik Istitarini.

Dalam paparannya, Ketua Pokja Kampung KB Tutik mengatakan Kampung KB Panggungharjo dinilai memenuhi kriteria Desa Cantik, yang antara lain adalah terdapat literasi yang baik dari masyarakat termasuk perangkat desa terhadap teknologi informasi, tersedianya infrastruktur jaringan internet yang bagus, partisipasi masyarakat yang baik terhadap kegiatan statistik, dan tersedianya portal atau website desa yang terupdate secara kontinu.

Sementara itu Eri, Petugas Statistik yang bertugas mendampingi Desa Cantik menjelaskan apa yang diperoleh Panggungharjo dengan ditunjuk sebagai Desa Cantik.

“Keuntungan yang diperoleh dengan menjadi Desa Cantik adalah mendapatkan pendampingan terhadap tata kelola data di desa. Karena arahnya pendampingan, maka Desa Cantik tidak menciptakan sesuatu yang tidak dibutuhkan oleh desa. Pihak desa dipersilahkan memilih jenis pendampingan yang dibutuhkan, jadi program bukan ditetapkan oleh BPS Kabupaten” jelas Eri.

desa-cantik-kampung-kb-panggungharjo-kolaborasi-bkkbn-dengan-bpsDi setiap desa, program desa cantik bisa berbeda-beda tergantung kebutuhan desa tersebut. Ada yang menyentuh aspek pengumpulan data, pengolahan data, diseminasi data hingga analisis. Desa yang berhasil memperbaiki tata kelola datanya dari program desa cantik diharapkan akan bisa getok tular ke desa yang lain.

Program Desa Cantik mendorong desa untuk mampu mengelola datanya sendiri, sehingga data yang sudah dilaporkan ke dinas/instansi tidak hilang begitu saja. Termasuk data kependudukan dan KB tentu saja.

Kegiatan Desa Cantik yang dilakukan oleh BPS Bantul di Kampung KB Pandowoharjo pada tahun 2021 adalah melakukan beberapa kali pelatihan kepada aparat desa Panggungharjo berkaitan dengan pengolahan data dan diseminasi statistik. Aparat desa dilatih untuk mampu melakukan tabulasi data lewat aplikasi tableau dan pembuatan aplikasi mobile.

Aparat yang Terampil
Sementara itu Kepala BPS DIY Sugeng Arianto yang menerima kunjungan Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN menanggapi pernyataan Bonivasius dengan menyampaikan bahwa BPS memang bertugas mengumpulkan, mengolah, dan memelihara data.

Namun BPS tidak bisa menyediakan semua data yang dibutuhkan. Maka tugas lain yang tidak kalah penting adalah memampukan aparat untuk terampil mengelola data, seperti yang dilakukan BPS pada Desa Cantik.

Menurut Sugeng ada dua hal utama dalam pengelolaan data yang harus diperhatikan. Yang pertama adalah jenis data apa saja yang perlu dicari atau dikumpulkan, dan selanjutnya adalah bagaimana cara mendapatkan data dengan benar. Desa harus mampu menentukan, mengumpulkan, mengolah, dan menggunakan data dengan benar. Tidak boleh dilupakan kemampuan untuk memelihara (termasuk mengupdate) data.

desa-cantik-kampung-kb-panggungharjo-kolaborasi-bkkbn-dengan-bps“Idealnya data dapat diperoleh dari masyarakat, dipakai oleh masyarakat, dan untuk kepentingan masyarakat,” ungkap Sugeng.

Mengakhiri kunjungannya, Bonivasius yang didampingi Kepala Perwakilan BKKBN DIY Shodiqin mengharapkan kolaborasi Kampung Berkualitas dengan Desa Cantik bisa diperluas ke Kampung Berkualitas lainnya.

Bonivasius juga berharap agar setiap Kampung KB mendapatkan kesempatan menjadi Desa Cantik. @Red

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button