Keluarga NasionalNasional

BKKBN Jawa Timur Gelar Penguatan Program Pembangunan Keluarga Dalam Rangka Advokasi di Blitar

Surabaya Kota, Blitar –  BKKBN Jawa Timur menggelar kegiatan Penguatan Program Pembangunan Keluarga Bersama Mitra Kerja dalam rangka Advokasi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting oleh Mitra Kerja melalui Promosi dan KIE Pengasuhan Balita, Blitar 3 Februari 2023 bertempat di Balai Desa Tawangrejo Kec. Wonodadi Kab. Blitarbkkbn-jawa-timur-gelar-penguatan-program-pembangunan-keluarga-dalam-rangka-advokasi-di-blitar

Kegiatan ini diihadiri oleh Bapak Nurhadi, S.Pd selaku Anggota Komisi IX DPR RI, Penata KKB Muda Perwakilan BKKBN Jawa Timur Ibu Yuyun Evriana Setiyarini, SE yang mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati M.M, dan dari Kepala DP3APPKB Kab. Blitar, Bpk. Herman Widodo, SH

Dalam kesempatan ini Herman menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini dan semua pihak yang telah bekerjasama untuk menurunkan angka stunting. Ia menyebutkan bahwa berdasarkan Data Survei Status Gizi Balita Indonesia (2021) menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting di Indonesia adalah 24,4 persen dan di tahun 2022 turun menjadi 21,6 % (Data SSGI Tahun 2021), Jawa Timur sebesar dari 23,5% turun menjadi 19,2% dan Kabupaten Blitar di tahun 2022 sebesar 14,3%.

Menurutnya, penurunan prevalensi stunting yang dicapai di Kabupaten Blitar saat ini masih belum sesuai harapan yang seharusnya turun sebanyak 4 digit meskipun upaya sudah dilakukan baik melalui intervensi spesifik maupun intervensi sensitif.

Dalam kesempatan yang sama Yuyun Evriana menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang pertama untuk mengapresiasi turunnya stunting di Kabupaten Blitar.

Kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu langkah strategis untuk menurunkan angka stunting, melalui pengasuhan yang baik di masa 1000 HPK, sehingga diharapkan tidak lagi muncul kasus-kasus stunting baru.

Selain itu, Yuyun juga menambahkan bahwa di masa 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) dimana 80% perkembangan otak seorang manusia dibentuk. Untuk itu perlu orangtua dan lingkungan perlu menyiapkan dengan sebaik-baiknya. Peran keluarga dalam masa 1000 HPK sangatlah penting dimana keluarga merupakan madrasah pertama dan utama bagi anak-anak yang dilahirkan.bkkbn-jawa-timur-gelar-penguatan-program-pembangunan-keluarga-dalam-rangka-advokasi-di-blitar

Mencetak para orang tua yang cerdas dan terampil dalam pendampingan dan pengasuhan tumbuh kembang pada anak menjadi langkah sangat strategis dalam rangka perencanaan melahirkan generasi penerus yang berkualitas serta Langkah strategis untuk mencegah bayi baru lahir stunting salah satunya melalui kegiatan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH)

Bapak Nurhadi, S.Pd, selaku Anggota Komisi IX DPR RI dalam sambutannya menyampaikan  harapannya supaya semua keluarga mengikuti program keluarga berencana agar setiap orang dapat merencanakan sebaik-baiknya kehidupannya salah satunya dengan mencegah pernikahan usia dini untuk menjadi keluarga yang sehat dan sejahtera agar nantinya melahirkan keturunan yang bebas stunting.

Ia menyebutkan bahwa stunting sangatlah berbahaya. Anak-anak yang stunting raata-rata memiliki kecerdasan yang rendah, sehingga  pada masa akan datang dapat mengancam produktivitas Negara.

bkkbn-jawa-timur-gelar-penguatan-program-pembangunan-keluarga-dalam-rangka-advokasi-di-blitar

Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Narasumber Ahli yaitu Dokter dan Ahli Gizi dari Puskesmas Kecamatan Wonodadi, serta Penata KKB Muda Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur.

Menurut Dokter dan Ahli Gizi, masa 1000 hPK merupakan golden period bagi tumbuh kembang anak. Pemberian ASI yang optimal, stimulasi tumbuh kembang, serta pemenuhan nutrisi selama masa 1000 HPK merupakan hal-hal yang wajib dipenuhi agar anak terbebas dari stunting.@Red.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button