Nasional

“Sitinggil” Adm KPH Saradan : Pertapaan Eyang Abiyasa

Bangga Kencana || Madiun – Banyak sekali objek wisata yang bisa ditemukan di kawasan hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani. Salah satunya adalah keindahan wisata religi rintisan bukit Sitinggil yang berada di petak 2b wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tugu Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan.

sitinggil-wisata-religi-tampilkan-keindahan-panorama-hutanPada petak 2b RPH Tugu seluas 2 ha merupakan dataran tinggi/ tanah tinggi dalam bahasa Jawa tanah tinggi disebut Siti Inggil sehingga orang sekitar menyebutnya dengan istilah Sitinggil. Pada tempat tersebut terdapat makam tua yang masuk sebagai situs budaya dan dijadikan tempat yang sakral atau punden untuk kegiatan bersih desa atau acara sedekah bumi oleh warga desa Tawangrejo Kecamatan Gemarang Kabupaten Madiun.

Dari keterangan para tokoh warga Tawangrejo, konon menurut sejarah makam tersebut merupakan makam Eyang Abioso juga Pangeran Timoer (Eyang Ronggo) tokoh spiritual yang sangat dihormati pada jaman dahulu sehingga makamnya hingga saat ini dikeramatkan oleh warga sekitarnya.

Seperti disampaikan oleh Wakil Adm KPH Saradan Sunardi mengatakan, Dalam sejarahnya Sitinggil merupakan tempat pertapaan Eyang Abiyasa, yang dipercaya datang dari Negeri India, bersama pengikutnya untuk melakukan pertapaan.

sitinggil-wisata-religi-tampilkan-keindahan-panorama-hutan“Selain itu Sitinggil yang berada di desa Ngukiran ini juga pernah dipakai pertapa oleh Pangeran Timoer atau Panembahan Ronggo Jumeno, Adipati Purabaya (cikal bakal Madiun) ketika para prajurit Mataram melakukan penyerangan ke Madiun,” kata Sunardi menjelaskan. Rabu (28/12/2022).

”Di Sitinggil banyak terdapat beberapa pohon besar yang terjaga dan dilestarikan diantaranya pohon Jati, Mahoni, Sono, Segawe dan masih banyak lagi. Disekitar Sitinggil terdapat hamparan sawah yang subur orang menyebutnya sebagai Lembah Penampihan, karena hamparan tersebut mirip sebuah lembah yang berada dibawah bukit sitinggil yang indah,” kata Sunardi menambahkan.

Kepala Desa Tawangrejo Sutriono bersama warga desa berusaha untuk mempertahankan dan melestarikan makam dan pohon disekitar Sitinggil, karena tempat tersebut merupakan punden yang konon menurut sejarah tempat merupakan situs budaya peninggalan peradaban Hindu.

setinggil-wisata-religi-tampilkan-keindahan-panorama-hutanBanyak peziarah dan warga sekitar yang datang dari berbagai kota untuk bersemedi dan minta berkah dari keberadaan punden tersebut. Mereka meyakini tempat ini memiliki energy yang bagus untuk berdo’a. Saat ada pilkades, pilkada, pileg atau PNS yang ingin naik jabatan, mereka datang untuk melakukan do’a.

Melihat potensi tempat tersebut maka warga bersama Perhutani KPH Saradan merencanakan untuk mengusulkan Sitinggil sebagai wisata religi rintisan Perhutani dengan menata ruang dan view yang indah tetapi dengan menebang pohon disekitar lokasi tersebut. @red

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button