Giat BKKBN Jatim dan Anas Thahir dalam Percepatan Penurunan Stunting di Aula Kecamatan Besuki Situbondo
Bangga Kencana || Situbondo – Sinergi BKKBN Jatim dan Komisi IX DPR RI Anas Thahir di Aula Kecamatan Besuki, Kab Situbondo, dalam kegiatan Promosi dan KIE Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting, Sabtu (22/10/2022).
Pemerintah menaruh perhatian besar bagi upaya penurunan angka stunting ini. Sebab, masalah stunting dapat memengaruhi kualitas SDM Indonesia di masa mendatang. Hal ini didukung Anggota Komisi IX DPR RI, Anas Thahir. Menurut Anas, 1000 Hari Pertama Kehidupan merupakan waktu yang tepat dalam pencegahan stunting.
Presiden Joko Widodo menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai badan yang bertanggung jawab dan mengetuai pelaksanaan percepatan penurunan angka stunting (kekerdilan pada anak) di Indonesia. Hingga tahun 2024 mendatang, penurunan angka tersebut ditargetkan untuk turun hingga 14 persen.
Selama ini, penurunan angka stunting di Indonesia masih berada pada angka 1,6 persen per tahunnya. Melalui penugasan tersebut, Presiden memiliki target bahwa setidaknya dalam tiap tahun angka stunting di Indonesia dapat diturunkan hingga 2,7 persen per tahun.
“Yang dimaksud 1000 HPK adalah 270 hari setelah pembuahan sampai sebelum persalinan ditambah sisanya pasca persalinan. Kontrol ke dokter atau bidan dan pemberian nutrisi yang cukup pada saat hamil dan pemberian ASI serta Makanan Pendamping ASI dengan gizi seimbang dapat mencegah stunting” kata Anas
Senada dengan Anggota Komisi IX DPR RI Anas Thahir, Ronald Stefen Rigo Kepala Balai Diklat KKB Jember yang hadir mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM menjelaskan agar jangan sampai terjadi kekurangan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan anak karena akan berpengaruh pada fisik dan perkembangan otaknya. “Sebagai orangtua, sebelum memutuskan untuk mempunyai anak banyak yang harus disiapkan, dari fisiknya, mentalnya, bagaimana nanti asupan gizinya dan masih banyak lagi hal lainnya.
Sementara itu, H. Muhammad Imam Darmaji, M.Si Kepala Dinas P3AP2KB Kab Situbondo menjelaskan bahwa untuk mengoptimalkan percepatan penurunan stunting saat ini sudah ada Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang wajib mendampingi ibu hamil dan pasca melahirkan. “Untuk ibu hamil TPK akan mendampingi untuk kontrol ke dokter atau bidan sedangka untuk ibu yang baru melahirkan TPK akan mendampingi untuk memberikan edukasi agar ibu yang baru melahirkan ini memakai alat kontrasepsi dan mendampingi pemberian ASI juga MPASI untuk mengoptimalkan pertumbuhan anak sampai dengan 2 tahun” tukas Imam. @Red
