Bupati Pacitan Dukung Percepatan Penurunan Stunting

Bangga Kencana || Pacitan – Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menyatakan siap mendukung upaya percepatan penurunan stunting yang merupakan program prioritas nasional dengan mengawal pelaksanaan pengukuran prevalensi melalui survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022.
Pernyataan itu disampaikan Indrata saat menerima kunjungan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Jawa Timur Dra. Maria Ernawati M.M., didampingi Inspektur Wilayah I BKKBN M.V. Cinggih Widanarto di Pendopo Kabupaten Pacitan, Jumat (21/10/2022).
“Kami beserta jajaran siap mendukung upaya percepatan penurunan stunting, serta mengawal pelaksanaan Survei Studi Status Gizi Indonesia di Kabupaten Pacitan. Melalui dukungan BKKBN juga semua pihak terkait, mudah-mudahan SSGI tahun 2022 bisa menghasilkan data akurat yang bermanfaat untuk menurunkan angka stunting di Pacitan,” kata Indrata.
Selain itu, mendukung operasional program Bangga Kencana, tidak tanggung-tanggung Indrata menyebut Pemerintah Kabupaten Pacitan menganggarkan kurang lebih 4 Milyar dana APBD yang dirupakan dalam bentuk honor Kader IMP sebesar 200 ribu dan Kader Sub PPKBD sebesar 150 ribu.
Dalam pertemuan tersebut, Erna mengutarakan bahwa sejak tanggal 1 September hingga 31 Oktober mendatang BKKBN juga tengah melaksanakan pemutakhiran Pendataan Keluarga. “Hasil Pemutakhiran data PK21 pada tahun 2022 ini bisa dimanfaatkan sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan, intervensi stunting maupun upaya penghapusan kemiskinan ekstrem di daerah,” terang Erna.
Terkait Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 yang dilaksanakan September hingga Oktober ini, Erna juga menitipkan kepada Bupati Indrata untuk mengawal pelaksanaannya agar data yang didapatkan akurat. “Kami titipkan pesan untuk tenaga kesehatan khususnya bidan yang membantu pelaksanaan SSGI untuk melakukan pengukuran secara cermat sehingga hasil data yang diperoleh nantinya benar-benar sesuai dengan kondisi di lapangan” ujarnya.
Mendukung pelaksanaan percepatan penurunan stunting dan program Bangga Kencana di daerah, Erna menjelaskan BKKBN menyiapkan dukungan anggaran melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) dan BOKB (Bantuan Operasional Keluarga Berencana) yang diharapkan bisa diserap maksimal oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan. Sementara itu, dari segi SDM BKKBN akan memfasilitasi rekrutmen Penyuluh Keluarga Berencana P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) yang alokasi gajinya berasal dari APBN untuk diperbantukan di wilayah Pacitan.
Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) merupakan survei berskala nasional yang dilakukan untuk mengetahui gambaran perkembangan status gizi balita (stunting, wasting, dan underweight) secara nasional, provinsi hingga kabupaten/ kota.
Menurut SSGI 2021 Kabupaten Pacitan tercatat memiliki prevalensi balita stunting sebesar 22,7%, angka ini sudah lebih rendah dari angka prevalensi stunting di provinsi Jawa Timur yaitu 23,5%. Melalui dukungan pemerintah daerah, diharapkan dalam sisa waktu 2 tahun angka prevalensi stunting dapat terus diturunkan hingga mencapai 14% pada tahun 2024 sesuai target yang ditetapkan pemerintah.
Usai menemui Bupati, Kepala BKKBN Jatim bersama Inspektur Wilayah I BKKBN melakukan pertemuan dan pembinaan Penyuluh KB yang diikuti oleh Penyuluh KB se-Kabupaten Pacitan. @Red