3.000 Anak di Sumenep Terindikasi Stunting, TNI Dukung BKKBN Gencarkan BAAS sebagai Upaya Eliminasi Stunting

Bangga Kencana || Sumenep – Komitmen jajaran TNI bersama BKKBN dalam upaya mempercepat penurunan stunting Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) dan menggelar Rapat Koordinasi Intensifikasi Pelayanan KB MKJP dan Sosialisasi Audit Stunting Kabupaten Sumenep yang digelar di Aula SKD Batuan Sumenep, Selasa (18/10/202).
Turut Hadir pada kesempatan itu, Dewan Pengasuh Ponpes Mathali’ul Anwar Putri KH. Drs Haji Mahfud Rahman sekaligus Bapak Asuh Anak Stunting Sumenep, Kepala Dinkes PPKB Sumenep Agus Mulyono, MCH dan Ketua Persit KCK Kodim 0827/Sumenep, Yuliana Nur Cholis. Kegiatan tersebut juga diikuti Kepala puskesmas se-kabupaten Sumenep, Danramil beserta ibu, Babinsa se-Kab.Sumenep, IBI dan PKB Kabupaten Sumenep.
Letkol Inf. Donny Pramudya sendiri telah dikukuhkan sebagai Bapak Asuh Anak Stunting oleh Kasgartap III Surabaya pada momentum peringatan HUT TNI di Kodam V/ Brawijaya, Surabaya pada 3 Oktober 2022 lalu.
Pada kesempatan tersebut, Komandan Kodim 0827/ Sumenep, Letkol Infanteri Donny Pramudya Mahardi, SE mengukuhkan Danramil 0827/20 Sapudi, Kapten CHB. Ardi Sumarja sebagai Bapak Asuh anak Stunting. Sedangkan Ketua TP PKK Kabupaten Sumenep, Nia Kurnia Fauzi mengukuhkan Ny. Anita Yulistiowati Andi Sumarja sebagai Bunda Asuh Anak Stunting.
“Kurang lebih 3.000 anak yang terindikasi stunting di Kabupaten Sumenep harapannya bisa segera diintervensi. Saat ini sudah tersedia data stunting by name by address, nantinya melalui data ini akan dilakukan intervensi bersama. Jajaran Kodim 0827/ Sumenep siap mendukung dan bekerjasama dengan mitra untuk menurunkan angka stunting, ini adalah amanah sebagai Bapak Asuh Anak Stunting,” hal itu disampaikan Komandan Kodim 0827/ Sumenep Letkol Inf. Donny Pramudya Mahardi, SE.
“Jika ada anak yang terpapar stunting sejumlah 10 (sepuluh) maka mereka ini akan terus didampingi melalui BAAS paling tidak selama 3 (tiga) tahun. Pendampingan akan diberikan dalam bentuk uang maupun bahan makanan yang diperlukan untuk pencegahan stunting,” kata Donny.
Sementara itu Ketua TP PKK Sumenep, Nia Kurnia Fauzi berpesan pada Komandan Kodim, Danramil dan Babinsa untuk mengawal percepatan penurunan stunting, TBC dan penundaan pernikahan anak. “Melalui sosialisasi sampai di lini bawah dan melakukan pendekatan kepada tokoh agama dan masyarakat. Peran tokoh agama dan masyarakat ini membantu penyampaian informasi program agar didengar dan diterima masyarakat awam,” ujar Nia.
Kepala Dinas Kesehatan, PPKB Sumenep, Agus Mulyono, MCH menyebut hingga saat ini desa yang menjadi intervensi stunting di Kabupaten Sumenep berjumlah 10 desa. Sedangkan di wilayah Sapudi, Jumlah Data Anak Stunting Sapudi berdasarkan Bulan Timbang Agustus 2022 update 19 Oktober 2022, 75 anak di Pulau Sapudi terindikasi mengalami stunting, 8 di wilayah Gayam dan 67 lainnya di wilayah Nanggunong.
Pulau Sapudi adalah pulau yang terletak di sebelah timur Pulau Madura. Secara administratif, pulau ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Sumenep. Wilayah Pulau Sapudi terbagi atas dua administrasi kecamatan, yakni Nonggunong dan Gayam, serta memiliki populasi sebanyak 13.683 jiwa.
Di tempat yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur yang diwakili Kepala Sub Koordinator Bina Kesertaan KB Jalur Wilayah Khusus dan Galciltas, Dian Indreswari, SE menyampaikan, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 angka prevalensi stunting di Sumenep adalah 29 persen.
“Pemerintah mengharapkan di tahun 2024 angka stunting di Indonesia bisa turun di angka 14 persen. Dengan kemitraan dan komitmen yang kuat mudah-mudahan kita dapat menurunkan stunting bersama-sama,” pungkas Dian. @Red