Nasional

Giat BKKBN Jatim dan Anggota DPR RI dalam Percepatan Penurunan Stunting di Desa Cancung Bojonegoro

Bangga Kencana || Bojonegoro – Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur ( BKKBN Jatim ) bersama mitra Komisi IX DPR RI menggelar kegiatan Promosi KIE Program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja Komisi IX DPR RI di Desa Cancung, Kecamatan Bubulan, Kabupaten Bojonegoro. Senin (17/10).

giat-bkkbn-jatim-dan-anggota-dpr-ri-dalam-percepatan-penurunan-stunting-di-desa-cancung-bojonegoroHadir dalam kegiatan ini Kepala Perwakilan BKKBN Jatim Dra. Maria Ernawati, M.M., diwakili oleh Dra. Sofia Hanik, M.M., Koordinator Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi (ADPIN), Anggota Komisi IX DPR RI H. Abidin Fikri, S.H., M.H yang diwakili oleh Bambang Sutriyono Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bojonegoro, dan Kepala Dinas P3AKB (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana) Kabupaten Bojonegoro yang diwakili oleh Supardi.

Pemerintah menaruh perhatian besar bagi upaya penurunan angka stunting. Sebab, masalah stunting dapat memengaruhi kualitas SDM Indonesia di masa mendatang. Anggota Komisi IX DPR RI H. Abidin Fikri, S.H., M.H yang diwakili oleh Bambang Sutriyono, Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bojonegoro  mendukung penuh program BKKBN dalam percepatan penurunan stunting. Menurutnya harapannya Bojonegoro bisa bebas stunting pada tahun 2024 melalui berbagai macam kegiatan dan koordinasi lintas Instansi Pemerintah dan Lembaga Swasta.

giat-bkkbn-jatim-dan-anggota-dpr-ri-dalam-percepatan-penurunan-stunting-di-desa-cancung-bojonegoroPresiden Joko Widodo menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai Ketua Pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia. Hingga tahun 2024 mendatang, penurunan angka tersebut ditargetkan turun hingga 14 persen.

Studi Kasus Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 menunjukkan terjadi penurunan angka prevalensi stunting dari 27,7% pada 2019 menjadi 24,4% pada 2021, angka tersebut masih cukup tinggi mengingat WHO menetapkan standar angka stunting di sebuah negara setidaknya berada di bawah angka 20%.

Selama ini, penurunan angka stunting di Indonesia masih berada pada angka 1,6 persen per tahun. Melalui penugasan tersebut, Presiden memiliki target bahwa setidaknya dalam tiap tahun angka stunting di Indonesia dapat diturunkan hingga 2,7 persen per tahun.

Senada dengan Bambang Sutriyono, Dra. Sofia Hanik, M.M., mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, M.M., menjelaskan mengatasi stunting di daerah Bojonegoro dititikberatkan pada keluarga yang mempunyai Baduta maupun Balita.

Caranya antara lain dengan pemberian ASI eksklusif pada 6 bulan pertama dan makanan tambahan ASI yang bergizi seimbang. Berbagai menu sehat yang bisa mencegah stunting terdapat pada Program Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) yang dibuat oleh BKKBN bersama para ahli gizi.

giat-bkkbn-jatim-dan-anggota-dpr-ri-dalam-percepatan-penurunan-stunting-di-desa-cancung-bojonegoroSementara itu, Kepala Dinas P3AKB (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana) Kabupaten Bojonegoro yang diwakili oleh Supardi, menjelaskan Pemerintah Daerah Bojonegoro saat ini sudah mempunyai Tim Pendamping Keluarga (TPK) hingga lini Lapangan terkecil yang siap mendampingi calon pengantin maupun Ibu Hamil dan keluarga yang mempunyai Baduta maupun Balita.

“Berdasarkan Studi Kasus Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021, angka prevalensi stunting di Bojonegoro adalah 23,9 persen. Untuk itu seluruh elemen masyarakat Bojonegoro juga kami harapkan turut berpartisipasi agar angka stunting di Bojonegoro bisa di minimalisir,” harap Supardi di akhir kegiatan tersebut. @Red

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button