Nasional

Bersama Nurhadi, BKKBN Jatim Gelar Sosialisasi Promosi KIE Program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting

Bangga Kencana || Tulungagung – BKKBN Jatim menggelar Sosialisasi Promosi KIE Program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting, bersama mitra kerja Komisi IX DPR-RI tahun 2022 bertempat di Lotus Garden Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung. Senin (11/07/2022).

BKKBN Jatim

Sosialisasi dihadiri Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi, S.Pd, Mewakili BKKBN Provinsi Jawa Timur Kordinator Bidang ADPIN Dra. Sofia Hanik M.M, Kepala Dinas KB-P3A Kabupaten Tulungagung Drs. Suparni M.M.

Dalam sambutannya Nurhadi mengatakan, sampai saat ini masih ada ditingkat masyarakat tertentu itu tidak mengerti apa itu stunting, maka stunting itu kalau di negara yang maju itu menjadi persoalan yang serius. Kenapa negara yang maju itu pondasinya sedemikian kuat dengan ekonomi yang kuat karena mereka memiliki generasi yang berkualitas.

Sesuai dengan Perpres 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang merupakan komitmen nasional, dan pengejawantahan komitmen kita bersama dalam menyelesaikan masalah stunting di Indonesia.

BKKBN Jatim

Seperti yang kita ketahui banyak kejadian-kejadian yang tidak mengikuti program dari BKKBN, adanya fenomena di masyarakat pernikahan dibawah umur dengan berbagai alasan. Maka dari itu kepada orang tua wajib memberikan informasi umur yang layak untuk menikah. Jelas kalau perempuan harus umur 21 kalau laki-laki umur 25 tahun.

Harapan kami setelah diadakan sosialisasi ini, saya selaku Komisi IX DPR-RI akan terus mendorong BKKBN untuk memperbanyak sosialisasi seperti ini, agar sering didengar oleh masyarakat bahwa ternyata di Indonesia negara yang memiliki sumber kekayaan alam yang luar biasa ini, ternyata dari 10 anak 2 anak di Indonesia berpotensi stunting. Pungkas Nurhadi.

BKKBN Jatim

Sofia Hanik BKKBN Provinsi Jawa Timur menyampaikan perlunya komunikasi informasi dan edukasi dan sosialisasi, BKKBN sendiri ada beberapa program keluarga kependudukan dan keluarga berencana fungsinya untuk menurunkan angka stunting dan mejadikan keluarga bahagia dan sejahtera.

Dengan adanya pernikahan dini yang tidak kita harapkan bersama, kita akan terus mengadakan sosialisasi secara masif untuk mencegah terhadap usia pernikahan dini ini.

Dan ini tentu tidak hanya tugas dari pemerintah sendiri tetapi tugas dari semua warga masyarakat yang peduli agar keadaan ini bisa kita kendalikan bersama.@red

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button