Nasional

TMMD ke 113 Tahun 2022, BKKBN Jatim Bersama Kodim 0824/Jember Gelar Sosialisasi Stunting dan Pelayanan KB

Bangga Kencana || Jember – BKKBN Jatim bersama Kodim 0824/Jember menggelar Sosialisasi Stunting dan Pelayanan KB Kesehatan Reproduksi dalam rangka TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 113 Tahun 2022, bertempat di Aula Kodim 0824 Jember. Senin (6/7/2022).BKKBN Jatim

Dalam acara itu menghadirkan nara sumber dari Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Koordinator Bidang KBKR, Waluyo Ajeng Lukitowati, S.ST.M.M., Komandan Kodim 0824 Jember Letnan Kolonel Inf Batara C Pangaribuan, SE, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Kab Jember Drs. Suprihandoko, MM.

Manunggal TNI KB Kesehatan telah menjadi agenda nasional yang secara rutin dilaksanakan setiap tahun oleh Kodim 0824/Jember.

Menindaklanjuti surat KODAM V Brawijaya nomor : B/68/IV/2022 tanggal 18 April 2022 perihal Undangan Kegiatan Paparan para Dandim Pelaksanaan TMMD ke 113 Tahun 2022 serta TMMD imbangan dan surat Deputi Bidang KB dan KR nomor 512/KB.08/E3/2022 tanggal 28 April 2022 tentang Sinergitas Pelaksanaan Program KB dan KS serta Percepatan Penurunan Stunting bersama TNI AD Tahun 2022

BKKBN Jatim

Sinergitas antara jajaran TNI dengan Pengelola KB KR adalah upaya yang dapat dilakukan dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat, meningkatkan upaya penggerakan masyarakat berupa penyuluhan, konseling dan pendampingan calon akseptor KB, serta meningkatnya jumlah capaian pelayanan KB melalui pelaksanaan percepatan pencapaian target KB-Kesehatan.

Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini antara lain guna meningkatkan komitmen Pemerintah dan TNI untuk melanjutkan dan mengembangkan pembangunan Keluarga Sehat dan Berkualitas, partisipasi dan peran serta masyarakat kader dan TNI, dalam pencapaian Program KB – KES di semua bidang.

Koordinator bidang KB-KR BKKBN Jatim Waluyo Ajeng Lukitowati S.ST., M.M., mewakili Kaper BKKBN Jatim Dra. Maria Ernawati M.M., menjelaskan sesuai Peraturan Presiden No 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, BKKBN mendapatkan amanat menjadi koodinator percepatan penurunan stunting di Indonesia. Untuk melakukan penurunan prevalensi stunting Presiden RI telah mencanangkan target menjadi 14% pada tahun 2024. Namun Angka stunting masih berada pada angka 27,7% (SSGBI 2019).

“Hal ini menjadi tantangan kita bersama untuk memperkuat Program Bangga Kencana dalam mendukung Percepatan Penurunan Stunting melalui Sosisalisasi Stunting dan Pelayanan KB. Perlu menjadi perhatian bahwa pencapaian Program KB dalam Percepatan Penurunan Stunting sangat ditentukan oleh kesertaan masyarakat terutama dalam hal ini Pasangan Usia Subur (PUS) dalam ber KB,” jelasnya.

“Penggunaan KB mampu mencegah kejadian stunting yaitu ibu mempunyai banyak waktu, energi, dan sumber daya untuk menyusui bayi yang dilahirkan dan fokus terhadap pengasuhan anak pada periode 1000 HPK. Kehamilan yang direncanakan dan terjadi ketika wanita berusia > 18 tahun, praktik menyusui menjadi lebih baik dan mengarah pada perbaikan nutrisi anak,” terangnya.

Hal tersebut tentunya perlu didukung dengan sarana dan prasarana KB yang memadai serta tenaga pelayanan KB yang kompeten dan pemahaman masyarakat terkait Program Bangga Kencana

BKKBN Jatim

Untuk terus meningkatkan komitmen masyarakat (Pasangan Usia Subur) dalam ber KB diperlukan pula adanya dukungan dari berbagai pihak terkait antara lain stakeholder, provider dan mitra kerja baik pemerintah maupun swasta untuk memberikan pelayanan KB yang berkualitas. Karenanya sangat penting untuk terus menjalin kerjasama dalam meningkatkan komitmen dan dukungan dari berbagai pihak untuk pencapaian program BanggaKencana.

Hal ini tidak mudah mengingat tantangan dalam Percepatan Penurunan stunting adalah Komitmen dan dukungan berkelanjutan dari Pimpinan, Pengetahuan dan Pendidikan Gizi, Koordinasi dan Integrasi Intervensi Gizi, Kapasitas dan Kualitas pelaksana program kegiatan dan Upaya Advokasi, Kampanye, Pendidikan Gizi, Konseling dan Diseminasi Informasi.

“Berdasarkan hal tersebut maka dipandang perlu dilaksanakan kegiatan terintegrasi Sosialisasi Stunting dan Pelayanan KB dalam rangka TMMD,” katanya.

TMMD adalah salah satu wujud Operasi Bhakti TNI, yang merupakan program terpadu lintas sektoral antara TNI dengan Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan Pemerintah Daerah serta komponen bangsa lainnya, yang dilaksanakan secara terintegrasi bersama masyarakat. Hal ini guna meningkatkan akselerasi kegiatan pembangunan di daerah pedesaan, khususnya daerah yang tergolong tertinggal, terisolasi, perbatasan, dan daerah kumuh perkotaan serta daerah lain yang terkena dampak akibat bencana.

Tahun 2022 ini TMMD memasuk kegiatan ke 113 dimana nantinya dalam 1 (satu) tahun ada 3x pelaksanaan TMMD. Pada TMMD ke 113 ini ada 5 (lima) kabupaten / kota yang menjadi daerah / wilayah sasaran kab. Ponorogo, kab. Trenggalek, kab. Tuban, kota Madiun, dan kota Probolinggo. Adapun pelaksanaan TMMD Ke 113 itu sendiri dari tanggal 11 Mei sd 9 Juni 2022.

Kegiatan Sosialisasi Stunting ini melibatkan ibu ibu yang tergabung dalam Persit Kartika Chandra Kirana yang ada di masing masing wilayah Kodim, Bersama-sama lintas sector terkait Dinas Kesehatan, PPKB, IBI, Koordinator PKB, PKB diharapkan program percepatan penurunan stunting ini dapat segera dicapai dengan meningkatkan kesadaran pentingnya Pendewasaan Usia Perkawinan, Perencanan Kehidupan Berumah tangga, Pengaturan Jarak Kehamilan / 4 Terlalu.

Dan meningkatkan sinergitas antara jajaran TNI dengan Pengelola KB berupa penyuluhan, konseling dan pendampingan calon akseptor KB. Dengan 42 peserta, Pelayanan akseptor IUD 5 orang dan implant.

BKKBN Jatim

Dari sumber Bappenas permasalahan stunting di Jawa Timur disebabkan oleh Praktek Pengasuhan yang tidak baik, Terbatasnya layanan Kesehatan termasuk layanan ANC, Post Natal dan pembelajaran dini yang berkualitas, Kurangnya akses ke makanan bergizi, Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi, Masih beragamnya data Stunting, Terbatasnya persepsi dan perilaku masyarakat terhadap stunting dan Pandemi Covid memperlambat penurunan stunting.

Data Capaian Hasil Pelayanan KB Kab. Jember di ambil dari data Statistik rutin BKKBN sampai dengan bulan Desember 2021, Target PB SM : 75.486, Unmetneed Target : 49.876, Unmetneed Capaian : 9.72%, Hamil : 11.392.

Sedangkan Data SSGI Tahun 2021, Jawa Timur : 23.5, Kab. Jember : 23.9. Dan capaian Prevalensi Stunting Jawa Timur sesuai SSGI 2021 : 23.9, Target 2022 : 21, Target 2023 :17.6, Target 2024 : 14.1. @Red.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button