Nasional

Orientasi BKB KIT Stunting Dilaksanakan BKKBN Jatim di 3 Kabupaten

Bangga Kencana || Surabaya – BKKBN Jatim menggelar Kegiatan peningkatan Kapasitas Pengelola Program promosi dan KIE 1000 HPK melalui orientasi BKB KIT Stunting. Rabu (25/05/22)

BKKBN Jatim

Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan Kapasitas Pengelola Program promosi dan KIE 1000 HPK pada keluarga Ibu Hamil dan Keluarga baduta melalui orientasi BKB EMAS dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 23-25 Mei 2022 secara serentak di 3 Kabupaten/Kota, yaitu Kabupaten Gresik, Kabupaten Lumajang dan Kota Malang.

Dimana pesertanya adalah semua kader BKB (Bina Keluarga Balita) di desa lokus stunting dan Penyuluh KB Pembina wilayah kecamatan lokus stunting.

Melalui kegiatan sensitif tersebut penguatan Kesehatan Reproduksi Remaja dan pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) serta pengasuhan/parenting pada kelompok Bina Keluarga Balita (BKB).

BKKBN Jatim

Permasalahan stunting merupakan masalah dan tanggung jawab bersama semua lintas sektor disetiap tingkatan wilayah, karenanya kerjasama antar lintas sector baik antar dinas maupun masyarakat itu sendiri harus terus dibangun dan ditingkatkan.

Dalam kesempatan tersebut, kegiatan dikemas secara interaktif belajar dan bermain supaya peserta tidak booring dan bisa menerima materi dengan baik dan Bahagia.

BKKBN Jatim

Adapun bahasan dalam orientasi BKB EMAS (Eliminasi Masalah Anak Stunting) tersebut terdiri dari materi yang terbagi dalam 6 pertemuan, yaitu : Penerapan 8 (delapan) fungsi keluarga dalam masa 1000 HPK, Kesehatan fisik dan mental Ibu Hamil dan Ibu Baduta, Pembiasaan PHBS bagi ibu hamil dan baduta, stimulasi perkembangan anak pada masa 1000 HPK, meningkatkan peran ayah dan anggota keluarga lainnya, pengasuhan yang tanggap (cepat dan tepat) terhadap kebutuhan anak.

Peserta dituntut aktif dan partisipatif karena dihari terakhir, seluruh peserta diberi kesempatan untuk mempraktekan semua modul pertemuan.

Dari kegiatan ini, diharapkan peserta memahami dan mampu melaksanakan terkait pengasuhan dan pendampingan bagi ibu hamil dan keluarga baduta dimasa 1000 HPK dan dapat menduplikasi informasi tersebut ke keluarga lainnya dan masyarakat sekitarnya.

Dan secara umum kegiatan ini diharapkan mampu mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengasuhan yang tepat di masa 1000 HPK dalam upaya pencegahan dan penurunan kasus stunting khususnya di jawa timur. @red (Nur Hotimah)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button