Nasional

Gebyar Pemakaian Pil Kb Resmi Dibuka Kepala BKKBN Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Mojokerto

Bangga Kencana || Mojokerto – Kepala BKKBN Dr. (HC) dr Hasto Wardoyo Sp. OG (K) membuka acara gebyar pemakaian Pil KB bagi ibu menyusui dan pelayanan implan se Kabupaten Mojokerto dalam rangka percepatan penurunan stunting dan melakukan kunjungan kepada 3 keluarga beresiko stunting serta berinteraksi langsung dengan orang tua balita. Kamis (14/4/2022).

 Kepala BKKBN Acara yang digelar di balai desa Kepuhanyar, Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, yang merupakan kampung keluarga berkualitas dihadiri oleh Kepala BKKBN RI Dr.(HC ) dr. Hasto Wardoyo Sp.OG (K), Bupati Mojokerto dr. Ikfina Rahmawati, M.Si.

Hadir juga Ketua TP PKK Prov Jatim ibu Arumi Bachsin Emil Dardak, Kepala Perwakilan BKKBN Prov Jatim Dra. Maria Ernawati, MM., Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto, bidan se Kabupaten Mojokerto, dan para akseptor peserta KB yang diberikan pil KB menyusui sebanyak 50 orang serta pelayanan Implant yang terlayani sebanyak 20 orang.

“Ibu-ibu yang belum ber-KB MKJP atau berlum ber-KB sama sekali, bisa dicoba memakai pil KB ini karena hanya mengandung hormone progesterone. Ini bisa membantu ASI semakin banyak,” terangnya.

 Kepala BKKBN

Selain itu, Dokter Hasto juga menjelaskan pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan untuk mencegah stunting. “Saat anak berusia sebelum 2 tahun, ibu-ibu benar-benar harus memperhatikan gizi yang diberikan. Berikan ASI eksklusif sampai anak berusia 2 tahun. Tak lupa, perhatikan asupan makanannya. Beri protein, tidak harus yang mahal contohnya ikan dimana kandungannya sangat bermanfaat bagi kecerdasan anak,” jelasnya.

 Kepala BKKBN

Kunjungan di Kampung KB Kepuhanyar ditutup dengan peninjauan rumah data yang ada di Balai Desa dan pelayanan KB Implant yang salah satunya dilayani secara langsung oleh Dokter Hasto.

Bupati Mojokerto dalam sambutannya menjelaskan bahwa adanya Gebyar Pemakaian Pil KB ini dalam rangka mendukung percepatan penurunan stunting di Mojokerto mengingat pada tahun 2021, terdapat  27.40% atau 25.806 balita stunting di Mojokerto. @red.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button