Nasional

BKKBN Jatim Adakan Giat Orientasi Penurunan Angka Kematian Ibu

Bangga Kencana || Sidoarjo – BKKBN Jatim menggelar Orientasi penurunan angka kematian ibu dengan pengaturan jarak kehamilan yang sehat melalui KNPP tahun 2022 di Sidoarjo, Selasa (29/3/2022).

orientasi-penurunan-angka-kematian-ibu-digelar-bkkbn-jatimHadir dalam acara Direktur Bina Akses Pelayanan KB BKKBN, dr. Muhammad Nur, SpOG, sebagai Ketua PKBRS RSUD Kota Madiun, PD IBI Provinsi Jawa Timur, Ibu Dra. Triswati Sasmito, S.ST, M.Kes., Ibu Rany Juliastuti, S.ST., M.Kes, Ketua PC IBI Kabupaten Mojokerto. dari PC IBI dan Praktik Mandiri Bidan (PMB). 

Kaper BKKBN Jatim, Dra. Maria Ernawati, M.M., diwakili koordinator KBKR BKKBN Jatim, Waluyo Ajeng Lukitowati, S.ST., M.M., menerangkan  tahun 2021 BKKBN mendapatkan mandat baru dari Bapak Presiden RI yaitu sebagai ketua pelaksana Percepatan Penurunan Stunting, hal ini menjadi tantangan bagi BKKBN untuk dapat menurunkan angka stunting pada tahun 2020-2024 rata-rata sebesar 2.5% setiap tahunnya dari 24.1% pada tahun 2020 menjadi 14% pada tahun 2024.

orientasi-penurunan-angka-kematian-ibu-digelar-bkkbn-jatimHal ini diperkuat dengan turunnya Perpres 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang mana akan ditindaklanjuti dengan

Pertama, Menetapkan Rencana Aksi Nasional Percepatan Angka Penurunan Stunting (RAN PASTI)

kedua, Melakukan koordinasi antar kementerian/lembaga dalam  upaya konvergensi program dan kegiatan percepatan  penurunan stunting

Ketiga, Membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di  pusat hingga sampai desa/kelurahan

Keempat, Membentuk 31.324 Tim Pendamping Keluarga (TPK)  atau 93.972 orang terdiri dari bidan, kader PKK dan  Kader Penyuluh KB

Kelima, Melaunching program screening 3 bulan Pranikahorientasi-penurunan-angka-kematian-ibu-digelar-bkkbn-jatimBKKBN berkewajiban mendukung tercapainya Visi, Misi dan Prioritas Pembangunan Nasional yang tertera dalam RPJMN 2020-2024 dengan ukuran keberhasilan berupa sasaran strategis 2020-2024 yang harus dicapai diantaranya adalah Menurunnya Angka Kelahiran Total/Total Fertility Rate (TFR) menjadi  2,21 pada tahun 2022,Meningkatnya Angka Prevalensi. Pemakaian Kontrasepsi Modern/Modern Contraceptive Prevalence Rate (mCPR) menjadi 62,54 persen pada tahun 2022,Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi/Unmet Need menjadi 8,0 persen pada tahun 2022,Menurunnya Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur 15-19 tahun/Age Specific Fertility Ratio (ASFR) 15-19 tahun, dengan target 21 per-1.000 kelahiran pada tahun 2022.

“Ada KB ada Bidan. Bidan memiliki peran yang penting dalam pelayanan keluarga berencana. Sekaitan dengan tujuan dari dampak pelayanan KB Pasca Persalinan dan Keguguran yang juga untuk mendorong dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) serta diharapkan berdampak terhadap percepatan penurunan stunting; untuk itu peran Bidan dalam pelayanan KB Pasca Persalinan dan Keguguran diharapkan sangat optimal,” terang bu Kuku. 

orientasi-penurunan-angka-kematian-ibu-digelar-bkkbn-jatim“Selanjutnya harapannya melalui Bidan, konseling secara berkelanjutan tentang KB Pasca Persalinan dan pengaturan jarak kehamilan yang sehat bagi ibu hamil dapat dimantapkan, sehingga ibu melahirkan mantap ber KB. Pulang ke rumah sudah menggunakan alat kontrasepsi yang telah menjadi pilihannya,” terangnya.

Angka kematian Ibu tinggi di Jawa Timur khsusnya sejak pandemic Covid-19. Sampai dengan bulan November 2021 menjadi 1.127 orang. Penyebab kematian ibu tersebut salah satunya adalah hipertensi dalam kandungan, pendarahan, dan penyakit jantung. 

Selain itu, faktor tingginya angka kematian pada ibu karena keputusan untuk merujuk ke rumah sakit seringkali terlambat. Selain itu deteksi dini mengenal bahwa ada kelainan jantung, mengenal adanya hipertensi, ada risiko-risiko pendarahan yang terlambat dikenali yang berujung pada keterlambatan menangani.

Jumlah dokter spesialis kandungan bertambah, jumlah bidan bertambah, jumlah perawat bertambah, jumlah dokter umum bertambah. Secara logika angka kematian ibu seharusnya turun, tetapi belum turun. Berarti ada faktor yang lain, yang harus dicarikan pemecahannya agar angka kematian ibu di Indonesia, khususnya di Jawa Timur bisa turun.

“Melalui kegiatan Prioritas kinerja Program Pemerintah pada tahun 2022 serta perkembangan capaian KB Pasca Persalinan di Kabupaten/Kota, harapannya melalui kegiatan bersama kemitraan, salah satunya melalui Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Jawa Timur, maka Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) bisa dicegah, serta dapat membantu menurunkan angka stunting menjadi 14% di tahun 2024 mendatang,” terangnya. 

“Oleh karena itu, sangat diperlukan kerja sama dan dukungan mitra kerja, seperti IBI untuk bersama-sama membuat KB Pasca Persalinan menjadi Primadona di wilayah kerja Ibu-ibu Bidan,” kata bh Kuku. 

Dalam upaya meningkatkan program KB, pada tahun 2021 BKKBN telah mengambil kebijakan terkait penyediaan alokon jenis baru yang dibutuhkan oleh masyarakat, yaitu penyediaan Pil Progestin yang aman untuk ibu menyusui, implan 1 batang yang lebih disenangi oleh masyarakat, pengadaan suntik kombinasi yang lebih nyaman bagi ibu-ibu yang ingin tetap mendapatkan menstruasi, dan suntik 3 bulanan yang 1 cc, yang lebih disukai ibu-ibu bila dibandingkan yang 3 cc. Selain itu dari sisi pembiayaan, BKKBN juga telah mengupayakan pembiayaan pelayanan KB khususnya Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) melalui dana BOKB, dengan melakukan klaim melalui OPD-KB Kabupaten/Kota setempat sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. 

Tentunya kami berharap kegiatan-kegiatan ini tidak hanya kegiatan yang bersifat seremonial dan ritual saja, tetapi juga harus ada spiritualnya, yang berarti bahwa gerakan ini benar-benar dapat menjadi upaya kembali Pelayanan KB bersama Bidan dalam menurunkan Angka Kematian Ibu dan Stunting di Jawa Timur. Dan kami mohon dukungan dari semua pihak untuk melanjutkan dan mensukseskan gerakan ini,” pungkas bu Luky. @red

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button