Nasional

BKKBN Jatim di Kota Blitar Resmi Luncurkan Dapur Sehat Atasi Stunting

Bangga Kencana || Blitar – Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Jawa Timur (BKKBN Jatim) melaunching Program Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting). Senin (28/3/2022) di Balai Kota Kusuma Wicitro Blitar.BKKBN Jatim

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM, menyampaikan bahwa stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis yang ditandai dengan Panjang atau tinggi badannya di bawah standar. Anak stunting pasti pendek, anak yang pendek belum tentu stunting.

“Di Indonesia angka prevalensi stunting sesuai sumber data dari SSGI adalah 24.4 %, dan untuk Jawa Timur 23,5 %, sedangkan di Kota Blitar capaian prevalensi stunting sebesar 12,9%, kami berharap nantinya Kota Blitar bisa menjadi kota rujukan bagaimana Kota Blitar sukses menurunkan angka stunting dan diharapkan Kota Blitar mampu menjadi zero stunting” ujar Bu Erna.

BKKBN Jatim

Selain itu, Bu Erna juga menuturkan bahwa Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur membentuk TPK (Tim Pendamping Keluarga) untuk mempercepat penurunan stunting. TPK beranggotakan Bidan, TP PKK, dan Kader KB. Selain itu, BKKBN juga membentuk satgas stunting yang membantu memberikan masukan dan analisis aksi percepatan penurunan stunting, yang nantinya untuk dimanfaatkan di Kab/Kota.

BKKBN Jatim

“Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur juga membuat Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) sebagai salah satu aksi percepatan penurunan stunting yang di launching di Kota Blitar hari ini. Pemilihan Kota Blitar sebagai lokasi Launching DASHAT tingkat Provinsi tidak lepas dari keberhasilan Kota Blitar dalam menggerakkan kegiatan sosial dan kegotongroyongan serta saling membantu antara masyarakat yang mampu kepada masyarakat yang membutuhkan.”

Selanjutnya, Wakil Walikota Blitar, Ir. H. Tjutjuk Sunario, MM, menuturkan bahwa Pemerintah Kota Blitar telah melakukan Aksi Konvergensi. Dimana Aksi ini terdapat 2 macam yaitu sensitif dan spesifik. Dalam kegiatan aksi sensitif, pemerintah Kota Blitar melalui Dinas P3AP2KB telah membentuk TPK sebanyak 345 orang. Selain itu dalam aksi sensitif juga terdapat kegiatan pendampingan kepada calon pengantin.

“Kita perlu bersyukur dan bangga karena Kota Blitar merupakan satu-satunya kota di Jawa Timur yang sudah mengimplementasikan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) dengan model Pengelolaan Sosial Kemasyarakatan” ujarnya.  @red

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button